Powered By Blogger

Selasa, 09 Agustus 2011

Rumah Dosen 45 Dibobol Peluru


MAKASSAR--Rumah salah seorang dosen Universitas 45 Makassar, Almusawir di Jalan Andi Tadde I, Kecamatan Tallo Makassar menjadi sasaran peluru nyasar Selasa, 9 Agustus. Akibat peluru nyasar tersebut atap, plafon, dan televisi korban ditembus peluru sepanjang sekira 2 cm.
Tidak diketahui secara pasti penyebab rumah dosen tersebut menjadi sasaran peluru nyasar atau pelaku sengaja mengarahkan moncong senjata pelaku ke rumah tersebut. Di sekitar rumah korban, hanya ada beberapa rumah tinggi. Menurut Almusawir, peristiwa penembakan yang mengakibatkan rumahnya dibobol peluru itu diduga terjadi antara pukul 09.15 hingga 14.00.
Untungnya dalam peristiwa tersebut, rumah korban dalam kondisi kosong sehingga tidak ada penghuni yang terkena peluru. Menurut Almusawir, dia meninggalkan rumahnya pada pagi sekira pukul 09.00 dan baru kembali pada pukul 14.00. Makanya, dia mengaku tidak tahu  menahu bagaimana peluru tersebut bisa membobol rumahnya.
Saat mengenai televisi korban, peluru tersebut diduga terpental karena proyektil yang menembus atap dan plafon tersebut ditemukan di kursi di depan televisi. Televisi korban sendiri pecah pada bagian atasnya, termasuk menembus penutup televisi tersebut.
"Anak saya yang melihat pertama kali kalau televisi rusak (pecah). Setelah saya perhatikan dan  melihat ke atas plafon, ternyata ada lubang seperti bekas peluru. Setelah dicari, ternyata ada peluru ditemukan di kursi," kata Almusawir.
Setelah memastikan bahwa benda yang menembus rumahnya itu adalah peluru, pihaknya kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polsekta Tallo. Berselang beberapa saat kemudian, sejumlah petugas Polsekta Tallo melakukan penyelidikan ke rumah korban. Peluru yang memiliki kemiripan dengan peluru yang sering dipakai kepolisian itu kemudian diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsekta Tallo, Kompol Frans Tandean yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Frans menegaskan bahwa kasus tersebut sementara dalam penyelidikan, termasuk menyelidiki jenis peluru yang digunakan pelaku tersebut. "Peluru belum kita ketahui pasti jenisnya, kita akan serahkan ke Labfor untuk diteliti," kata Frans.
Kendati dari segi warna ada kemiripan dengan jenis peluru yang biasa dipakai polisi, Frans menyebutkan bahwa peluru yang ditemukan di rumah korban tersebut sedikit lebih panjang dari peluru milik kepolisian. Makanya, dia belum bisa memastikan jenis peluru tersebut.  (hamsah umar)
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar