Powered By Blogger

Rabu, 02 November 2011

Lagi, Asrama Mahasiswa Dilempari Bom


MAKASSAR, FAJAR--Aksi teror dan provokasi yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab, yang bertujuan memperkeruh pertikaian antarmahasiswa di Makassar masih terjadi. Selasa, 1 November sekira pukul 23.30, salah satu asrama mahasiswa di Jalan Perintis Kemerdekaan dilempari bom melotov.
Asrama mahasiswa yang diteror dengan bom melotov itu, berada di KM 9 Lr 9 Tamalanrea. Untungnya, bom melotov yang dilemparkan pelaku yang mengendarai sepeda motor itu, tidak sampai mengakibatkan kebakaran asrama karena hanya mengenai tembok asrama.
Informasi yang diperoleh, asrama mahasiswa dari salah satu daerah ini, sebenarnya sudah sekitar tiga bulan tidak dihuni mahasiswa. "Sudah lama mahasiswa tidak menempati asrama itu," kata salah seorang warga,  Ince.
Informasi yang diperoleh, asrama tersebut sengaja dikosongkan karena adanya laporan negatif dari warga mengenai aktivitas penghuni asrama, yang ditengarai mengganggu ketentraman warga.
Selain melempari asrama mahasiswa, pelaku juga melampari rumah kos yang ada di samping asrama itu. Pondok Fina itu bahkan membekas akibat kebakaran yang timbul dari bom melotov tersebut utamanya pada dinding bangunan. "Kita tidak melihat orangnya, cuma mendengar suara pecah," kata Susan, salah seorang  penghuni pondok.
Saksi mata menyebutkan, pelaku yang melempari asrama dan pondok mahasiswa ini berkisar enam orang menggunakan sepeda motor. Penghuni pondok baru berani keluar dari rumah begitu pelaku meninggalkan lokasi.
Dalam beberapa hari terakhir, teror terhadap penghuni asrama mahasiswa di Makassar meresahkan. Sebelumnya, asrama mahasiswa di NTI dan Sungai Limboto menjadi sasaran teror bom melotov.
Kabag Operasional Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait yang turun ke lokasi, menegaskan bahwa ulah pelaku tersebut sebagai bentuk provokasi oknum ketiga yang tidak bertanggung jawab. Diduga, oknum tersebut menginginkan mahasiswa yang bertikai di STMIK Dipanegara dan BTP terus terjadi. "Kita imbau mahasiswa tidak terprovokasi. Ini adalah ulah pihak yang mencoba memperkeruh suasana," imbuh Hotman. (hamsah umar) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar