Powered By Blogger

Minggu, 15 April 2012

Andry Sasar Pesantren

MAKASSAR, FAJAR--Wakil Ketua DPRD Sulsel asal partai Demokrat, Andry Arief Bulu tidak mau kalah dengan kandidat wali kota Makassar dari basis pesantren, Muhammadiyah atau basis Islam lainnya. Calon wali kota Makassar ini mulai menyasar komunitas pesantren.
    Andry yang juga intens mengampanyekan pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar ini menjadikan kedekatan dengan tokoh pesantren Sulsel, Aziz untuk mendekati basis pesantren. Apalagi dukungan suara pemilih dari komunitas pesantren di daerah ini juga cukup siginifikan.
    Bahkan, sejumlah kandidat wali kota seperti Iqbal Djalil (Ije) menjadikan basis pesantren sebagai basis yang sangat diprioritaskan. Makanya, Andry yang juga calon wali kota Makassar ini ingin mencari simpati besar dari kalangan pesantren. Sebagai buktinya, Andry akan melakukan silaturahmi dengan salah satu pesantren di Kecamatan Biringkanaya, Pesantren Ulul Abrar.
    "Besok (hari ini) saya akan melakukan silaturahmi dengan komunitas pesantren Ulul Abrar di Biringkanaya. Saya tentu berharap juga mendapat dukungan dari komunitas ini," tandas Andry, Jumat, 13 April.
    Selain dengan komunitas pesantren, Andry juga intens melakukan sosialisasi dengan sejumlah tokoh masyarakat di kota Makassar, termasuk dengan komunitas nelayan di wilayah pesisir di kota ini. Di Makassar, Andry sudah memiliki tim relawan maupun posko pemenangan di setiap kecamatan di daerah ini.
    Selain sosialisasi di Biringkanaya, Andry juga bakal mengukuhkan tim relawan dan posko pemenangan di Mongisidi Baru Makassar. Cawali dengan tagline The Next ini menargetkan membentuk posko pemenangan hingga di tingkat kelurahan.   
    Di Demokrat, Andry bakal bersaing dengan kader Demokrat lainnya seperti Idris Manggabarani, Adi Rasyid Ali serta kader Demokrat lainnya. Kendati popularitas Idris yang dilansir salah satu lembaga survei belum lama ini lebih tinggi dibanding dirinya, Andry tetap optimis mampu bersaing dan maju di pilwalkot Makassar 2013. (hamsah umar)  
            
                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar