Powered By Blogger

Rabu, 08 Juni 2011

Dosen dan Mahasiswa Diduga Terlibat


MAKASSAR--Kasus dugaan  kebocoran soal pada seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) di Universitas Hasanuddin (Unhas), terus dikembangkan pengusutannya oleh penyidik Polrestabes Makassar. Dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan, ditemukan adanya indikasi keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam kasus tersebut.
Pasalnya, keterangan yang disampaikan peserta SNMPTN yang sempat diamankan panitia dan kepolisian menyebutkan bahwa, peserta tersebut sebelumnya mendapat bimbingan mengerjakan soal-soal ujian di rumah salah seorang dosen di kompleks Bumi Tamalanrea Permai (BTP). Bahkan pada hari ujian, pada subuh harinya peserta juga kembali disodorkan lembaran soal yang kemudian dikerjakan bersama di rumah tersebut sebelum berangkat ujian.
Hanya saja, apakah soal yang dikerjakan secara bersama dengan oknum dosen dan mahasiswa sebelum berangkat ujian sama dengan soal yang beredar saat ujian, penyidik masih melakukan pengembangan penyelidikan. Yang pasti, para peserta UN tersebut dibimbing khusus di rumah oknum dosen dimaksud.
Adapun mahasiswa yang disebut-sebut ikut terlibat, diduga berperan merekrut calon peserta SNMPTN baik dari Makassar maupun dari daerah. Mereka yang berminat inilah dikarantina selama dua pekan untuk dibimbing mengerjakan soal. Adapun mahasiswa yang diduga terlibat berinisial A.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha menyebutkan bahwa oknum mahasiswa dan dosen yang diduga berperan dan mengakibatkan kebocoran soal ini dalam waktu dekat akan dimintai keterangan penyidik. "Subuh sebelum mereka berangkat ujian, mereka bersama-sama mengerjakan soal di salah satu rumah. Informasinya pemilik rumah itu adalah dosen," kata Himawan.
Modus membocorkan soal SNMPTN ini dikemas dalam bentuk bimbingan belajar di rumah oknum dosen tersebut. "Kita akan terus melakukan pengembangan dan melakukan pemeriksaan," ujar Himawan.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, 12 peserta SNMPTN Unhas diamankan panitia dan kepolisian karena kedapatan mendapat kunci jawaban melalui pesan singkat, maupun melalui oknum tertentu dijalan. Para peserta ini menjadi saksi kunci dalam kasus dugaan kebocoran soal SNMPTN tersebut. (hamsah umar)        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar