Powered By Blogger

Selasa, 14 Juni 2011

PK5 Tewas di Sentral Jaya




MAKASSAR--Hendrik salah seorang pedagang kaki lima (PK5) Sentral Jaya Makassar ditemukan tewas, Selasa, 14 Juni sekira pukul 13.00. Pedagang yang berjualan jam tangan ini ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di lantai II Sentral Jaya. Korban ditemukan pertama kali oleh pedagang dan petugas kebersihan Gilang dan Iskandar.
Hasil pengamatan yang dilakukan petugas Polsekta Wajo yang turun ke TKP, tidak menemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan atau kekerasan yang dialami oleh korban. Makanya, korban diduga meninggal karena penyakit. Pihak keluarga korban yang diketahui beralamat di Jalan Tinumbu Lr 149 Makassar ini, langsung membawa korban ke rumah duka usai diidentifikasi petugas kepolisian.
"Tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan. Makanya untuk sementara kita berkesimpulan korban meninggal wajar. Kendati, kita tetap melakukan penyelidikan atas penemuan korban tersebut," kata Kapolsekta Wajo, Kompol Sumarno.
Karena pihak keluarga langsung membawa korban ke rumah duka, penyidik tetap menawarkan kepada keluarga korban untuk dilakukan otopsi terhadap mayat korban. "Belum dibawa ke rumah sakit, karena keluarga sepakat membawa ke rumahnya. Kita belum tahu apakah keluarga mau melakukan otopsi," kata Sumarno.
Informasi yang diperoleh, sebelum ditemukan meninggal, sejumlah pedagang sempat melihat korban turun kemudian naik lagi ke lantai II Toko Sentral Jaya sekira pukul 10.00. Di lantai II ini, ada digunakan untuk salat para pedagang serta sebagian digunakan berdagang makanan ringan PK5. Di tempat ini, korban memang diketahui setiap hari istirahat atau sekadar tidur.
Gilang salah seorang saksi  yang menemukan pertama korban menyebutkan bahwa, dirinya sempat melihat korban turun. Tidak lama kemudian naik dan langsung membaringkan badannya. Beberapa saat kemudian, saat sejumlah pedagang selesai melaksanakan salat zuhur, mereka mencoba membangunkan korban namun tidak bergerak. "Setelah diperiksa ternyata sudah meninggal," ujar Gilang.
Saksi lain, Iskandar menyebutkan bahwa saat dia melihat korban terbaring sekira pukul 11.00, dirinya memilih tidak mengganggu korban karena mengira sedang tidur. Nanti setelah selesai salat, dia baru berinisiatif untuk memeriksa korban bersama teman-temannya. "Karena melihat tidak goyang, kita lalu memeriksanya. Mengetahui sudah meninggal kita melapor ke petugas," kata Iskandar. (hamsah umar)     
                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar