Powered By Blogger

Rabu, 29 Juni 2011

Separuh Pedagang Berutang di Bank




PEDAGANG Makassar Mall yang menjadi korban kebakaran, tidak hanya menderita kerugian akibat barang dagangan mereka menjadi abu, tapi mereka kini memusingkan kewajiban untuk membayar angsuran kredit di bank yang belum dilunasi. Dari ribuan pedagang yang menjadi korban, sekitar 50 persen mengambil uang di bank untuk membeli kios maupun modal usaha.
Utang para pedagang di bank ini bervariasi dan umumnya berada di kisaran ratusan juta. Dengan bencana yang dialami ini, para pedagang tersebut khawatir tidak sanggup membayar angsuran kredit mereka sebelum aktivitas perdagangan di Makassar Mall normal.
"Sudah pasti kami yang menjadi korban di Makassar Mall akan terkendala membayar angsuran di bank. Karena itu, kami berharap ada kebijakan dari pihak perbankan untuk memahami kondisi  yang dialami pedagang. Karena 50 persen pedagang masih berutang," kata Ketua Asosiasi Pedagang Makassar Mall, M Sahib.
Meski memastikan separuh pedagang masih berutang di bank dalam jumlah besar, namun Sahib mengaku belum mendata berapa besar lagi utang para pedagang di bank. Yang pasti menurut dia, utang di bank itu saat akan membeli lods maupun modal usaha. 
Para pedagang Makassar Mall baik yang menempati lods maupun hall, hanya bisa menyaksikan kobaran api yang melahap seluruh isi mall tertua di Makassar ini. Mereka mengungkapkan kekecewaannya atas minimnya jaminan keamanan pasar dari bencana kebakaran. Apalagi pada peristiwa kebakaran ini, sebagian besar pedagang tidak bisa menyelamatkan harta berharga mereka.
"Kalau ada yang bisa menyelamatkan barangnya, hanya pedagang kaki lima atau pemilik lods yang berada di pinggir, selebihnya tidak bisa diselamatkan," ujar Abdul Azis
Kebakaran Pasar Sentral kali ini menurut pedagang adalah peristiwa yang paling memilukan. Kalau pada peristiwa kebakaran yang terjadi 1991 silam, pedagang mengaku masih banyak menyelamatkan barang dagangannya. "Sekarang mau masuk tidak bisa karena semua titik yang  bisa dimasuki sudah ada sumber api," kata Azis. (hamsah umar)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar