Powered By Blogger

Senin, 13 Juni 2011

Dua Mahasiswa Lutra Buron



MAKASSAR--Dua mahasiswa asal Luwu Utara (Lutra) yang menghuni Asrama Mahasiswa Lutra di Jalan Perintis Kemerdekaan IV Makassar, dinyatakan buron oleh penyidik Polsekta Tamalanrea Makassar. Kedua mahasiswa yang masih dirahasiakan identitasnya itu menjadi buronan polisi karena diketahui sebagai pemilik papporo serta parang. Informasi yang diperoleh, salah seorang mahasiswa yang buron tersebut berinisial KA.
"Kedua mahasiswa ini sementara dalam pengejaran oleh tim penyidik kita. Identitasnya sudah kita peroleh. Salah satu mahasiswa itu adalah yang membonceng Asriani saat menabrak warga," ujar Kapolsekta Tamalanrea, Kompol Amiruddin, Senin, 13 Juni.
Minggu malam, polisi melakukan penggerebekan di Asrama Mahasiswa Lutra tersebut untuk mencari mahasiswa yang buron tersebut, serta senjata tajam  yang disimpan oleh mahasiswa. Hanya saja, polisi tidak berhasil menemukan mahasiswa yang sedang dicari tersebut.
Sebelumnya, Polsekta Tamalanrea mengamankan empat mahasiswa Lutra masing-masing,  Sahar, Arfah, Asriani, dan Umar Maulana. Namun status keempat mahasiswa tersebut masih sebatas saksi. Mereka diamankan ini karena ada di asrama saat polisi melakukan penggerebekan, setelah mendapat laporan masyarakan adanya ulah mahasiswa mengadang dan memukul warga yang melintas di depan asrama.
"Mereka masih terus kita mintai keterangan. Sejauh ini mereka masih membantah ikut melakukan pengadangan dan pemukulan terhadap warga  yang melintas," kata Amiruddin.
Amiruddin menambahkan bahwa, mahasiswa yang menghuni Asrama Lutra ini diresahkan warga sekitar karena ulah mereka yang dinilai mengganggu ketertiban masyarakat. Bahkan menurut Amiruddin, warga setempat telah memasukkan surat resmi kepada kepolisian yang ditembuskan kepada Pemkab Lutra yang intinya menyoal keberadaan mahasiswa Lutra tersebut.
"Bukan menolak keberadaan asrama, tapi mempersoalkan penghuninya. Mereka menilai asrama itu bukan lagi ditempati sebagaimana mestinya, tapi disinyalir dijadikan tempat pesta miras yang melibatkan mahasiswi," kata Amiruddin.
Makanya, pihaknya berharap Pemkab  Lutra menyikapi keresahan warga sekitar asrama dengan melakukan peninjauan di asrama ini. "Perlu Pemkab Lutra menyikapi masalah ini, karena menjadi keresahan warga. Apalagi ada surat resmi dari warga  yang merasa terganggu," tambah Amiruddin. (hamsah umar)     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar