Powered By Blogger

Selasa, 11 September 2012

Asigrafin Soal Lelang Logistik KPU


MAKASSAR, FAJAR --Asosiasi Industri Grafika Indonesia (Asigrafin) Sulsel menyoal lelang logistik pilgub Sulsel yang dilakukan KPU Sulsel. Asosiasi ini bereaksi karena terkesan ada monopoli yang hanya menguntungkan perusahaan tertentu.
Reaksi Asigrafin ini disampaikan beberapa pengurus saat bertandang ke redaksi Harian FAJAR, Minggu, 9 September. Pengurus Asigrafin yang menyoal lelang logistik KPU ini seperti M Yunus Genda, Mappiar, Irwan Mustam dan sejumlah pengusaha percetakan lainnya di Sulsel.  
Para pengusaha percetakan ini bereaksi karena KPU Sulsel menyatukan beberapa paket pengadaan logistik yang semestinya bisa dipisah, sehingga para pengusaha banyak yang memiliki peluang untuk terlibat dalam proses pengadaan logistik tersebut. Padalah pada pilgub 2007 lalu, proses pelelangan itu tidak terjadi seperti sekarang ini.
"Misalnya saja lelang pengadaan logistik untuk atk, surat suara, buku juknis, formulir, dan kartu pemilih semuanya digabung menjadi satu paket. Padahal, logistik ini bisa dipisah. Misalnya surat suara harus terpisah begitu juga dengan lainnya. Saya melihat ada upaya untuk memenangkan pengusaha tertentu," kata Ketua Asigrafin Sulsel, M Yunus Genda.
Proses lelang yang terkesan memberatkan pengusaha percetakan ini sebelumnya sudah disoal, namun setelah pengumuman lelang dilakukan, tidak banyak perubahan yang dilakukan pihak KPU. "Kita sudah pernah minta lelang dibatalkan dan saat itu dia janji untuk melakukan perbaikan. Satu minggu kemudian lelang tetap tidak sesuai yang kita harapkan," kata Yunus.
Irwan menambahkan, salah satu syarat dokumen lelang yang ditetapkan KPU Sulsel yang memberatkan pengusaha adalah penentuan spesifikasi mesin percetaka misalnya saja mesin cetak empat warna. "Padahal itu tidak perlu ada penentuan seperti itu, cukup kapasitas mesin saja. Dari mana juga KPU lebih tahu spesifikasi mesin cetak dibanding kita pengusaha," kata Irwan.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu mengenai proses lelang. Yang penting diketahui kata dia adalah pemenang lelang. "Kita tidak campur itu proses lelang karena ada panitia. Tapi kalau ada masukan saya kira itu baik untuk lebih memperbaiki," tandas Jayadi. (hamsah umar)      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar