Powered By Blogger

Kamis, 06 September 2012

Ilham: Panwaslu Harus Tegas


MAKASSAR, FAJAR--Potensi kecurangan dalam proses pilgub Sulsel menjadi salah satu ancaman yang bisa mencederai demokrasi. Diperlukan ketegasan dan netralitas Panwaslu Sulsel dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
Wali Kota Makassar sekaligus kontestan di pilgub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin tidak ingin proses demokrasi di Sulsel ini tercederai dengan aksi kecurangan. Cagub yang menggandeng anggota DPD RI, Aziz Qahhar Mudzakkar ini pun meminta Panwaslu Sulsel dan jajarannya bersikap tegas serta menjaga netralitas.
Imbauan ini disampaikan Ilham saat di hadapan anggota Panwaslu Kecamatan (Panwascam) se-Kota Makassar, saat mereka dilantik di ruang pola Balai Kota Makassar, Rabu, 5 September. Selain Panwascam di Makassar, Ilham juga berharap ketegasan yang sama dilakukan anggota Panwaslu se-Sulsel.
Sikap tegas dan netralitas pengawas pemilu Sulsel ini akan mencerminkan demokrasi yang bersih sehingga dapat melahirkan pemimpin bersih. Lahirnya pemimpin yang bersih ini hanya bisa terwujud kalau penyelenggara pemilu menjaga netralitasnya.
Ketua Panwaslu Kota Makassar, Amir Ilyas mengharapkan agar anggota panwascam bekerja sesuai tanggung jawab karena pemilihan kepala daerah di Sulsel ini butuh perhatian serius dalam pengawasan. Pelantikan anggota panwascam ini turut dihadiri Anggota Panwas Sulsel Anwar, Ketua KPU Makassar Misnah M Hattas, Sekkot Makassar Agar Jaya dan unsur mudpida.
Anggota Panwaslu Sulsel Anwar mengharapkan agar seluruh jajaran panwascam mampu membedakan antara jabatan dan pemangku jabatan. Pelantikan panwas yang dihelat di kantor pemerintahan ini karena jabatan wali kota sebagai kepala pemerintahan, bukan Ilham selaku pemangku jabatan. "Bukan hanya Makassar yang menghelat pelantikan di kantor pemerintahan," kata Anwar.
Makanya, dia berharap semua pihak di Makassar atau pun Sulsel untuk tidak mempersoalkan pelantikan pengawas pemilu yang dilakukan di kantor pemerintahan, apalagi kalau dikaitkan dengan netralitas panwaslu. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar