Powered By Blogger

Jumat, 14 September 2012

Aziz Ingatkan Memori Jekkong Pilgub 2007


MAKASSAR, FAJAR--Cagub Sulsel pada pilgub 2007, Aziz Qahhar Mudzakkar mengingatkan memori jekkong (curang) pilgub 2007. Memori jekkong yang dipopulerkan Amin Syah-Mansyur Ramly (Asmara) ini dibuka mengingat Aziz kembali bertarung di pilgub 20013 sebagai pendamping Ilham Arief Sirajuddin.
Di mata Aziz, tanda-tanda jekkong itu mulai muncul kembali pada pilgub kali ini. Mulai dari  DP4 yang tampak direkayasa untuk kepentingan kelompok tertentu. "Saya imbau teman-teman di penyelenggara, pengawas, maupun masyarakat umum untuk mencermati dengan baik setiap tahapan pilgub. Jangan sampai kecurangan yang terjadi pilgub lalu terulang pada pilgub kali ini," imbau Aziz di warkop Sija, Kamis, 13 September.
Aziz menyebut pilgub yang jujur begitu penting diwujudkan. Sebab, kalau tidak jujur, jangan harap ada kebaikan yang bisa diperoleh. "Jangan pernah berharap ada kebaikan dari cara-cara kejahatan dan proses-proses yang tidak jujur," tambahnya.
Pasangan semangat baru ini mengaku tidak ingin mengejar jabatan dengan cara tidak terhormat. Sebab, ia meyakini, amanah rakyat harus diperoleh dengan cara yang benar dan halal bukan dengan kecurangan.
Ia mengingatkan semua elemen masyarakat, penyelenggara dan pengawas untuk mengantisipasi kecurangan mulai dari pendaftaran, data pemilih, hingga pemungutan dan perhitungan suara. "Mari kita buktikan bahwa kita ini benar-benar cinta damai, mendukung pilgub bersih yang bukan hanya sekadar di bibir saja," tambahnya.
Pilgub 2007 penuh kecurangan. Namun dirinya tidak punya kewenangan untuk menangkap pelaku karena ia memang nyaris tidak punya saksi di TPS. "Begitu besar preseden kecurangan ketika itu dan tanda-tandanya kembali muncul saat ini. Mohon penyelenggara mengantisipasi modus kecurangan tersebut. Kami dari tim IA, siap membantu penyelenggara mengantisipasi kecurangan," lanjutnya.
Anggota DPD RI dua periode ini menjelaskan, publik Sulsel saat ini tidak percaya DP4 yang diserahkan pemprov.  Sebab, hasil kajian tim IA, sudah menemukan begitu banyak data ganda. Bahkan, tanda-tanda ada rekayasa di dalamnya sudah mulai tampak. "Kami dari tim IA tidak memiliki kekuatan untuk berkontribusi dalam rekayasa DP4 itu. Kami tidak punya kuasa memainkan DP4," tegasnya. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar