Powered By Blogger

Rabu, 12 September 2012

Sulsel Berpeluang Dapat Reward


*Setelah Dapat Penghargaan WTP

MAKASSAR, FAJAR--Pemprov Sulsel kembali menerima penghargaan nasional. Kali ini  dari Departemen Keuangan setelah Sulsel meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dua kali berturut-turut.
Penghargaan WTP ini diterima Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang dari wapres, Boediono, Selasa, 11 September di Jakarta. Bagi pemprov, penghargaan ini dianggap sebagai untuk mendapatkan reward dari pemerintah pusat.  "Apresisasinya bisa mendapatkan obligasi dari pemerintah pusat. Karena itu Sulsel ajukan pinjaman ke PIP Rp500 miliar," tutur Agus, dalam rilis yang disampaikan pemprov ke FAJAR tadi malam.
Mantan Ketua DPRD Sulsel ini mengatakan, usulan pinjaman tersebut sudah dimasukkan ke DPR. Secara teknis, penggunaan uang sudah disiapkan terutama ruas jalan provinsi yang akan diperbaiki.
"Budget jalan hanya Rp300 miliar. Sementara jalan 1.270 kilometer dengan biaya pemeliharaan Rp300 miliar. Jika dana ini cair, tentunya akan mempercepat perbaikan jalan," katanya.
Agus menyebutkan jika selama 10 tahin terkahir ini masih  ada jalan yang tidak pernah tersentuh. Dengan adanya pinjaman itu, pekerjaan bisa dipercepat. "Kalau punya Rp300 miliar kita bisa perbaiki. Tahun depan jalan bisa lebih mulus," tegasnya.
Predikat WTP merupakan penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pengelolaan keuangan daerah. Sulsel mampu meraih predikat tersebut terhitung 2011 lalu.
"Beberapa provinsi seperti Riau yang meraih WTP lalu tahun ini tidak dapat. Karena itu, predikat yang diraih Sulsel harus terus dijaga agar opini WTP bisa dipertahankan," harapnya.
Untuk predikat tahun anggaran 2012, lanjut Agus, pihak Pemprov Sulsel tetap terus berusaha untuk mempertahankan predikat WTP. Kendati ada event pilgub, tidak akan terjadi penurunan kinerja karena  didukung sistem yang sudah baku. BPK bisa melakukan pemeriksaan secara periodik dan mengetahui pagu anggaran. BPK tahu jika ada yang terlambat melakukan tender dan mengajukan teguran.  (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar