Powered By Blogger

Rabu, 16 Januari 2013

Garuda-Na Ogah Kampanye 18 Januari


MAKASSAR, FAJAR--Pembatalan debat cagub Sulsel belum sepenuhnya bisa diterima kandidat, utamanya Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na). Pasangan ini menolak usul KPU agar cagub tetap kampanye terbuka pada, Jumat, 18 Januari mendatang.
"Sampai hari ini kita belum putuskan untuk kampanye pada 18 Januari. Bahkan kalau di tim, kami sudah nyatakan tidak akan kampanye untuk jadwal debat itu. Karena menyusun jadwal itu diperlukan pembahasan," kata tim pemenangan Garuda-Na, Yarifai Mappeaty, Selasa, 15 Januari.
Pasangan Garuda-Na sampai saat ini tetap menolak pembatalan debat cagub yang diputuskan KPU beberapa waktu lalu dengan alasan keamanan. Kendati keputusan itu oleh KPU sudah final, cagub urut 3 ini tetap berharap KPU masih mencari solusi lain tanpa harus membatalkan debat. Apalagi kata dia, tahapan kampanye ini sudah melalui perencanaan matang.
Sebagaimana diketahui, pasangan urut 3 ini mendapat giliran kampanye di Zona III. Kemarin misalnya, Garuda-Na menggelar kampanye di lapangan Sukamaju, Desa Sukamaju, Kecamatan Sukamaju, Luwu Utara. Di daerah yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit yang cukup luas ini, Garuda-Na berjanji akan mendatangkan investor utamanya dalam membangun pabrik pengolahan kelapa sawit.
"Kita harus mendatangkan isvestor di sini kalau kita ingin melihat perkebunan kelapa sawit di daerah ini maju dan berkembang. Potensi ini harus kita perhatikan untuk membangun ekonomi masyarakat Luwu Utara," kata Rudiyanto.
Membangun daerah kata bupati Sinjai dua periode ini harus dilakukan secara adil dan merata dengan melihat potensi yang dimiliki. Seperti Lutra yang memiliki potensi perkebunan kelapa sawit harus dibangun, termasuk menciptakan keberpihakan pada petani kelapa sawit. Kalau perlu, petani kelapa sawit tidak sekadar pemilik lahan, juga pemegang saham ketika ada pembangunan pabrik di daerah ini.
Dengan menghadirkan investor membangun pabrik kelapa sawit di Lutra, Garuda-Na yakin bisa mengurangi angka pengangguran di daerah ini, karena tenaga kerja yang digunakan memprioritaskan masyarakat setempat.
Dalam pengembangan perkebunan sawit, Rudi menyatakan lahan yang tidak produktif sebaiknya dikonversi untuk perkebunan kelapa sawit. Dia bahkan siap memprogramkand ua juta hektare lahan sawit baru di daerah ini.
Adapun Nawir menyatakan Garuda-Na sangat berpihak pada petani. Salah satu bentuknya adalah bantuan 23 ribu handtraktor bagi petani di Sulsel. "Masih banyak bantuan yang kita siapkan untuk masyarakat miskin seperti modal usaha untuk pengembangan usaha berbasis rumah tangga," kata Nawir. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar