Powered By Blogger

Kamis, 24 Januari 2013

KPU Rileks, Panwaslu Tegang


MAKASSAR, FAJAR--Suasana kondusif pascapencoblosan di pilgub Sulsel yang terjaga dengan baik, ikut mempengaruhi suasana penyelenggara. Komisioner KPU Sulsel coba tetap rileks, sedang Panwaslu Sulsel masih diliputi ketegangan atau kekhawatiran.
Anggota KPU Sulsel coba tetap tegar meski masih banyak masalah yang meliputi proses rekapitulasi di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS), seperti perhitungan/pembukaan kota suara karena banyak suara yang dijadikan tidak sah. Begitu juga berbagai kelemahan yang ditemukan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu).
Di kantor KPU Sulsel, pantauan FAJAR di KPU Sulsel kemarin, para komisioner sendiri terlihat cukup santai. Tidak ada aktivitas berarti. Kendati beberapa tamu KPU Sulsel seperti anggota KIP Aceh, KPU Bali, dan KPU Gorontalo, serta Sekjen KPU RI tetap meramaikan kantor KPU Sulsel.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas mengaku cukup mengapresiasi situasi pilgub Sulsel yang berjalan tetap kondusif pascapencoblosan. "Sehingga kita juga tidak begitu tegang dan bisa lebih santai," kata Jayadi.
Jayadi pun berharap, situasi kondusif pascapencoblosan ini bisa tetap terjaga hingga setelah penetapan gubernur terpilih pada 30 Januari mendatang. Tapi harapan ini bukan hanya diinginkan KPU dan jajarannya saja, tapi ini juga menjadi harapan seluruh masyarakat Sulsel.
"Alhamdulillah proses pelaksanaan pilgub Sulsel sampai hari ini masih berjalan dengan baik dan normal, sehingga tidak perlu ada ketegangan pada kita. Kendati ada suara-suara berupa kritikan kepada KPU, saya kira itu juga menjadi bagian dari proses yang kita harus lalui," kata anggota KPU Sulsel, Lomba Sultan.
Kalau komisioner KPU Sulsel dan jajarannya sudah bisa lebih rileks, suasana yang dirasakan Panwaslu Sulsel malah sebaliknya. Penyebabnya karena pengawas pemilu ini melihat penyelenggara tingkat bawah tidak konsisten utamanya dalam menetapkan suara sah dan tidak sah saat perhitungan.
"Meski situasinya cukup kondusif, kita tetap tegang dan ada kekhawatiran. Itu karena KPU dan jajarannya ada ketidakkonsistenan dalam penentuan suara sah. Bahkan kami sudah meminta KPU dan jajarannya untuk melakukan perhitungan suara ulang," kata Ketua KPU Sulsel, Suprianto.  (hamsah umar)
       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar