Powered By Blogger

Kamis, 28 Juli 2011

Pelaku Penembakan Diduga Intel TNI


MAKASSAR--Kasus penembakan terhadap warga sipil yakni Erwilis dan Nasir, di Jalan Toddopuli Raya Timur Makassar Senin lalu semakin menuai titik terang. Pihak Kodam VII Wirabuana yang turun tangan melakukan investigasi, juga menyebutkan bahwa pelaku penembakan mengarah kepada anggota TNI.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VII Wirabuana Makassar, Letkol Inv Sulaiman Agusto yang dikonfirmasi Kamis, 28 Juli menjelaskan bahwa, Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam VII Wirabuana telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota TNI yang dicurigai melakukan penembakan terhadap warga sipil tersebut. 
Dari hasil investigasi sementara yang dilakukan pihak Denpom Kodam VII Wirabuana, kuat dugaan oknum TNI yang diduga terlibat tersebut dari unit intelijen. Namun kepastian mengenai keterlibatannya masih dalam penyelidikan pihak Denpom.  "Proses penyelidikan dan pemeriksaan masih berlangsung, tapi ada dugaan dia dari unit intelijen," kata Sulaiman.
Mengenai kesatuan oknum TNI yang diduga melakukan penembakan, Sulaiman menegaskan pihaknya juga belum bisa memastikan kendati ada dugaan dari unit intelijen. 
Ditanya soal informasi adanya oknum TNI yang telah diamankan oleh Denpom dan saat ini diamankan di Jalan Monginsidi, Sulaiman menampik hal itu. Menurutnya, sejauh ini belum ada oknum TNI yang ditangkap karena kasus penembakan tersebut. "Kalau pemeriksaan, pastilah kita memeriksa pihak yang dicurigai, tapi belum ada kepastian yang diperiksa ini terlibat," tambah Sulaiman.
Sementara itu,  informasi yang diperoleh menyebutkan pihak  Denpom Kodam VII Wirabuana masih terus melakukan koordinasi dengan Polsekta Panakkukang. Bahkan kemarin sekira pukul 10.00, dua anggota dari Denpom datang di Polsekta Panakkukang.    
Sementara itu, belasan mahasisswa dari Kerukunan Mahasiswa Pinrang (KMP) UNM Makassar, mendatangi kantor Polsekta Panakkukang untuk mendesak kasus penembakan warga sipil di wilayah itu dituntaskan. "Kami ingin kasus penembakan sipil ini dituntaskan sehingga tidak menimbulkan polemik," kata salah seorang mahasiswa, Aris Ahmad. (hamsah umar)
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar