Powered By Blogger

Rabu, 06 Juli 2011

Puslabfor Polri Turun Tangan


MAKASSAR--Pusat Laboratorium Forensik (Puslafor) Mabes Polri akhirnya turun tangan melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran Makassar Mall, yang mengakibatkan ribuan pedagang menjadi korban, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp1 triliun. Tiga anggota tim Puslabfor Polri ini mulai siang kemarin turun ke lapangan melakukan penyelidikan.
Tim dari Puslabfor Polri ini dipimpin Kepala Unit Kebakaran Forensik, AKBP Muh Ali. Saat melakukan penyelidikan di lapangan, dia didampingi Kepala Unit Kebakaran Forensik Polda Sulsel, Kompol Gede Suarthawan.
Gede menegaskan, kedatangan tim Puslabfor Polri ini untuk membantu melakukan penyelidikan penyebab kebakaran yang menghanguskan ribuan kios Makassar Mall akhir bulan lalu. Kebetulan kata dia, tim ini juga melakukan suvervisi di Labfor Polda Sulsel. Sebelum memulai penylidikan,  tim ini terlebih dahulu melihat denah Makassar Mall yang telah terbakar.
Terkait kebakaran Makassar Mall ini, tim forensik hingga saat ini memang belum melansir apa yang menjadi penyebab kebakaran Makassar Mall, apakah karena sengaja dibakar sebagaimana dugaan sebagiab  besar pedagang, atau karena faktor arus listrik. Polisi sejauh ini masih melakukan penelitian untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut.
"Belum ada hasil pemeriksaan laboratorium mengenai penyebab kebakaran ini. Kebetulan kami juga bari dari luar kota. Proses penelitian masih kita lakukan," kata Gede.  
Kondisi Makassar Mall saat ini sendiri sudah dipagari dengan seng, sehingga tidak ada lagi warga yang bisa masuk. Kondisi bangunan yang cukup memprihatinkan menjadi salah satu alasan pihak kepolisian untuk mengsterilkan lokasi di sekitar Makassar Mall. Informasi yang diperoleh, setidaknya ada 11 tiap penyangga utama gedung Makassar Mall yang retak akibat kebakaran ini.
Memasuki pekan kedua pascakebakaran Makassar Mall, pihak kepolisian, TNI, serta Satpol PP masih melakukan penjagaan di sekitar Makassar Mall termasuk pengawasan terhadap para pedagang yang membangun kios darurat sendiri.         Aparat kecamatan dan kelurahan bahkan setiap hari harus melakukan pemantauan ke lokasi kios darurat yang dibangun para pedagang. Tujuannya untuk memastikan lapak pedagang ini tidak menutup akses pejalan kaki. (hamsah umar)                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar