Powered By Blogger

Minggu, 24 Juli 2011

Sempat Hadiri Hajatan Pernikahan, Tolak Berobat ke Malaysia


*Immemorian Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Nur Samsul


Innalillahi Wainnailaihi Rajiun. Jajaran Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar kehilangan personel terbaiknya. Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Polisi Muhammad Nur Samsul telah pergi untuk selama-lamanya.
KEDIAMAN Kapolrestabes Makassar di Jalan Cendrawasih No.1 Makassar Minggu, 24 Juli dini hari langsung ramai begitu mendengar kabar kepergian perwira dengan tiga bunga di pundaknya ini. Sejumlah anggota kepolisian dan  beberapa pihak di daerah ini datang melayak. 
Nur Samsul yang baru saja menjabat Kapolrestabes Makassar sekitar satu tahun ini, meninggal di ruangan IRD Rumah Sakit Akademis Makassar sekira pukul 02.45. Dia diduga meninggal dunia karena sesak napas, yang menurut keluarga dia memang selama ini memiliki riwayat penyakit tersebut.
Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, perwira yang diketahui lahir 5 Oktober 1962 di Selayar ini sempat menghadiri hajatan pernikahan salah seorang putri Ditreskrim Polda Sulsel, Kombes Pol Syamsuddin Yunus di Clarion Hotel Makassar sekira pukul 20.30. Di acara pernikahan itu, almarhum oleh keluarganya memang sudah mengeluh sesak napas. 
Karena tiba-tiba sesak napas tersebut, almarhum memilih pulang ke rumahnya di Cendrawasih. Namun setelah  beberapa saat istirahat, sesak napas yang dialami mantan Analis Madya Trans National Crime Coordination Bareskrim Mabes Polri ini terus memburuk. Pihak keluarga lantas membawa almarhum ke Rumah Sakit Catrhina Booth di Jalan Arif Rate untuk mendapatkan perawatan.
Namun setelah ditangani pihak rumah sakit, kondisi almarhum tidak kunjung  membaik. Pihak rumah sakit kemudian merujuknya untuk berobat di RS Akademis Makassar. Dia langsung masuk ke ruang IRD rumah sakit t ersebut. Namun, upaya pertolongan pihak rumah sakit juga tidak membuahkan hasil hingga akhirnya nyawa almarhum tidak bisa tertolong.
Wakil Kepala Polrestabes Makassar, AKBP Endi Sutendi mengakatan, mantan Kapolres Kediri, Jawa Timur itu diduga meninggal karena sesak napas karena sebelum mengembuskan napas terakhir dia mengeluh sesak napas. "Almarhum terlihat sehat-sehat saja karena sempat menghadiri acara pernikahan di Clarion. Namun di sana dia mengeluh sesak hingga dibawa ke rumah sakit, namun tidak bisa tertolong," kata Endi.
Jenazah almarhum diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur untuk dimakamkan di kampung halaman istrinya. Nur Samsul meninggalkan seorang istri, Esther S Folla Nur Samsul dan tiga orang anak yang masih berusia belasan tahun masing-masing Prety (19), Anto (12), dan Arie (11).
Salah seorang keluarga almarhum, Opa menyebutkan bahwa sebelum meninggal dunia, almarhum beberapa pekan lalu juga sempat mengeluh sesak  napas. Bahkan dua pekan lalu, pihak keluarga sempat menyarankan kepada almarhum untuk melakukan pengobatan ke salah satu rumah sakit di Malaysia. 
Tapi karena dia merasa kondisinya sehat saja, dia memilih tidak menuruti nasehat keluarganya. "Saya sempat menyarankan berobat di Malaysia, tapi ditolak karena dirinya merasa dalam kondisi sehat," kata Opa.
Prosesi pelepasan almarhum dilakukan dengan upacara resmi kepolisian yang dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Pol Johny Wainal Usman. Johny pada kesempatan itu berharap jasa-jasa almarhum selama ini dapat menjadi contoh yang baik di kepolisian, serta mendapat tempat yang baik di sisinya. (**)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar