Powered By Blogger

Selasa, 13 September 2011

Remaja Pelanggar Lalu Lintas Terbanyak


Penggunaan kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat yang tidak sesuai dengan aturan lalu lintas, sepertinya masih fenomena tersendiri di kota Makassar. Kesadaran pengguna kendaraan untuk mematuhi aturan lalu lintas masih minim, sehingga pelanggaran lalu lintas masih sering dijumpai di tengah masyarakat.
Kendati pihak kepolisian sudah berusaha keras untuk mengantisipasi persoalan itu melalui berbagai langkah pencegahan hingga penindakan, namun kasus pelanggaran lalu lintas masih terbilang tinggi. Langkah tegas polisi melakukan penindakan seperti tilang dengan menyita surat kendaraan serta kendaraan itu sendiri, belum juga membuat sebagian masyarakat jera.
Selain pelanggaran dari segi administrasi, pelanggaran dalam bentuk tindakan seperti melanggar rambu-rambu lalu lintas juga masih kerap terjadi. Padahal, penggaran dalam bentuk tindakan ini bisa membahayakan pengguna kendaraan bermotor dan masyarakat pada umumnya.
Belum lagi, ketidakhati-hatian pengendara dalam mengendarai kendaraan bermotor juga bisa berujung pada pelanggaran lalu lintas, hingga membuat celaka. Ironisnya, para pelaku pelanggar lalu lintas baik ditinjau dari administrasi seperti kelengkapan surat kendaraan atau SIM, hingga dalam bentuk pelanggaran rambu lalu lintas didominasi kalangan remaja.
Tingginya angka pelanggaran lalu lintas ini bisa dilihat dari banyaknya pelanggaran yang terjadi. Bahkan,  dalam satu bulan pelanggaran lalu lintas bisa mencapai ribuan kasus. Contoh kecilnya selama Ramadan 2011, jumlah  pelanggaran yang tercatat di Satlantas Polrestabes Makassar mencapai 2.039 kasus pelanggaran.
Ditinjau dari segi kuantitas, jumlah tersebut cukup menggembirakan karena mengalami penurunan dibanding Ramadan 2010 yang mencapai 4.044 kasus pelanggaran, atau turun sekitar 49,57 persen. 
Adapun kasus laka lantas selama Ramadan 2011 tercatat 111 kasus atau meningkat sekitar 152,27 persen dari Ramadan 2010 yang hanya 44 laka lantas. "Jadi dari segi kuantitas meningkat, tapi dari segi kualitas menurun. Karena jumlah pengendara yang meninggal pada Ramadan 2011 hanya 12 orang, sementara pada Ramadan 2010 mencapai 23 orang," ujar Kasat Lantas Polrestabes Makassar, AKBP Muh Hidayat.
Namun yang mengalami luka berat dan ringan mengalami peningkatan pada Ramadan 2011, dimana ada 45 orang mengalami luka berat pada Ramadan 2011 sedang Ramadan 2010 hanya 23 orang. Luka ringan Ramadan 2011 tercatat 80 orang sementara  Ramadan 2010 hanya 9 orang. Jumlah kerugian materil selama Ramadan 2011 mencapai Rp139 juta sedang Ramadan 2010 mencapai Rp17 juta.
Sementara kasus laka lantas selama operasi ketupat pada 2011 juga mengalami peningkatan. Tahun 2011 tercatat 32 kasus yang terjadi pada H-7 dan 26 kasus yang terjadi pada H+7. Sedang pada 2010 sebanyak 10 kasus pada H-7 dan 22 kasus pada H+7. 
"Peningkatan jumlah meninggal ini karena evoria pengendara jelang lebaran meningkat, sementara sirkuit Trans Studio sudah ditutup, sehingga banyak lagi yang berkendara seenaknya," kata Hidayat.  
Hidayat menegaskan bahwa, pihaknya akan terus menekan jumlah pelanggaran lalu lintas di daerah ini. Salah satunya adalah dengan melakukan tindakan tegas terhadap pengendara yang kerap melanggar aturan lalu lintas. (hamsah umar)                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar