Powered By Blogger

Kamis, 10 Januari 2013

IA Nilai Sayang Panik


MAKASSAR, FAJAR--Penatan petahana Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar milihat pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) panik menanti pilgub, Selasa, 22 Januari.
Penilaian itu setelah melihat iklan Sayang yang menyebut namanya dalam iklan tersebut. Sebagaimana diketahui, Iklan Sayang di beberapa media edisi Rabu, 9 Januari memuat iklan dalam bentuk pertanyaan dan tanda centang.
  "Iklan itu cenderung memperlihatkan kepanikan yang berlebihan dan kesannya pasangan Sayang hadir sebagai penantang pada pesta demokrasi ini," kata Ilham santai di Restauran Dinasty, Parepare, Rabu, 9 Januari.
  IA dan rombongan mampir santap malam di Parepare setelah menutup kampanye zona III di wilayah Toraja, Luwu Raya, Enrekang, dan Sidrap. Disamping melihat iklan tersebut wujud kepanikan petahana, penerima Hatta Award ini menilai iklan itu juga tendensius dan bisa dikategorikan black campaign.
"Secara pribadi, saya berterima kasih kepada Pak Syahrul yang telah menantang kami buka-bukaan. Kami juga punya data yang akurat dan tidak bisa dibantah, tapi kami tidak melakukan itu, karena kami berdua tidak begitu," katanya.
Adapun soal Karebosi, IA mengapresiasi Sayang yang telah menikmati fasilitas tersebut untuk kampanye perdana. Adapun tudingan ada penyelewengan, Ilham yakin  Syahrul paham bagaimana pemerintah membangun dengan bekerjasama pihak swasta tanpa sepeser uang pemerintah
Soal lahan Celebes Convention Centre (CCC), Ilham yakin masyarakat paham bahwa kasus tersebut sudah berproses dan berkekuatan hukum. "Saat itu pemerintah provinsi sudah menentukan lokasi dan melakukan negosiasi harga dengan Hamid Rahim Sese . Bahkan jika diusut tuntas, saya curiga ada keterlibatan DPRD Sulsel yang saat itu diketuai Pak Agus karena DPRD berfungsi sebagai budgetting," imbuh Ilham.
Ditanya soal langkah yang ditempuh dengan adanya iklan yang mengarah ke black campaign, Ilham menyerahkannya ke proses hukum, baik ke panitia pengawas pemilu maupun kepolisian. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar