Powered By Blogger

Minggu, 16 Oktober 2011

Oknum Anggota Polsekta Tamalate Mengamuk


Diduga Terlibat Curanmor

MAKASSAR, FAJAR--Salah seorang oknum anggota Polsekta Tamalate yang bertugas pada unit khusus, Brigadir Polisi Latief mengamuk di tempatnya bertugas, Minggu, 16 Oktober dini hari. Sambil membawa parang, oknum ini mencari Kapolsekta Tamalate, AKP Agung Setio Wahyudi.
Untungnya, dalam aksi yang tidak sepantasnya dipertontonkan itu, oknum tersebut tidak sampai membabi buta sehingga tidak mengakibatkan rekannya menjadi sasaran kemarahan. Kendati begitu, aksi oknum ini sempat membuat panik anggota yang sedang melakukan tugas malam.
Saat mengamuk itu, Latief bahkan mencari pimpinannya di ruang kerjanya, termasuk perwira polisi yang selaam ini memimpin penangkapan dua spesialis pencuri kendaraan bermotor. Namun pimpinan yang dicari itu tidak berada di tempat. Latief kemudian mendatangi rumah kapolsekta di Jalan Mallengkeri.        
Saat beraksi di kediaman kapolsekta itu, sejumlah petugas Profesi dan Pengamanan (Propam) Polrestabes Makassar mencegatnya. Dia pun digiring petugas Propam ke Polrestabes Makassar untuk dimintai keterangan atas ulahnya.
Informasi yang diperoleh, oknum ini mengetahui dirinya dicurigai terlibat aksi pencurian sepeda motor yang melibatkan Daeng Sattuang dan Rizal, warga Kelurahan Maccini Sombala. Penangkapan dua tersangka ini dilakukan Polsekta Tamalate sejak September lalu. Kedua tersangka inilah yang mengungkap kalau oknum polisi tersebut terlibat dalam setiap aksinya. Bahkan terkesan sebagai otak pencurian yang dilakukan warga ini.
Awalnya, pelaku ranmor ini ditangkap dalam kasus pembobolan rumah. Karena dicurigai terlibat aksi kejahatan, polisi terus melakukan interogasi kepada tersangka hingga mengakui terlibat pencurian motor. Keterlibatan oknum polisi dalam aksi pencurian motor ini sebagai penadah motor hasil curian. Bahkan oknum ini masih belum  membayar hasil penjualan Sattuang dan Rizal sekira Rp10 juta.
Polisi awalnya kurang percaya pengakuan Sattuang, namun setelah menangkap Rizal indikasi keterlibatan Latief semakin kuat. Rizal bahkan menyebut, sedikitnya 135 sepeda motor berhasil dicuri. Setiap motor yang dicuri itu dijual kepada Latief sebesar Rp500 ribu per unit.
Sattuang dan Rizal bahkan mengungkap kalau oknum polisi ini yang menyiapkan alat untuk melakukan aksi pencurian motor. Motor hasil curian kata dia diangkut oknum polisi ini menggunakan mobil boks. "Kami sering diancam akan ditembak kalau menyebut namanya kalau tertangkap," kata Rizal.
Kasi Propam Polrestabes Makassar, AKP Djoko Muji  membenarkan adanya anggota Polsekta Tamalate bernama Brigpol Latief yang mengamuk di kantornya. Namun dia mengaku belum mengetahui pasti apa penyebabnya sehingga oknum ini mengamuk. "Mau bertanya ke kapolsekta kok marah dan membawa parang. Ini kan tidak benar. Pelaku saat ini kita amankan untuk dimintai keterangan," kata Djoko. (hamsah umar) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar