Powered By Blogger

Kamis, 01 September 2011

Rumah Pimpinan Aisyiyah Dilalap Api


*Bersama Tujuh Rumah di Gunung Sari

MAKASSAR--Rumah Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel, Syamsues Salima di Jalan Salemba, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini Makassar ludes akibat dilalap api, Kamis, 1 September sekira pukul 02.30.
Selain rumah dosen Fakultas Adab UIN Alauddin ini, peristiwa itu juga mengakibatkan tujuh rumah lainnya hagus terbakar. Selain rumah penduduk, kebakaran ini juga mencatat dua asrama mahasiswa yakni Asrama Bulukumba dan Asrama Bantaeng habis dilalap si jago merah. Pihak pemadam kebakaran yang turun ke lokasi, baru berhasil menguasai kobaran api sekira pukul 06.00.
Meski belum diketahui jumlah kerugian secara pasti, namun kebakaran ini  mengakibatkan kerugian materil hingga ratusan juta. Pasalnya, barang berharga milik korban tidak dapat diselamatkan, apalagi pada saat kejadian mereka masih tertidur lelap. Salah seorang korban, Suharto bahkan baru terbangun setelah tertimpa atap rumahnya yang terbakar. Akibatnya, dia mengalami luka bakar pada tangan dan bahunya.
Menurut sejumlah saksi, sumber api pertama kali terlihat dari Asrama Mahasiswa Bulukumba. Dari asrama inilah, api dengan cepat menjalar ke rumah lainnya sehingga mengakibatkan delapan unit rumah di daerah ini terbakar. Korban kebakaran itu yakni Suharto dg Rahim, Syamsues Salima, Hajrah dg Rela, Nurbiah, Ikbal, Sirajuddin, Asrama Bantaeng, dan Asrama Bulukumba.
Salah seorang korban,  Zakiah menyebutkan bahwa para penghuni rumah yang menjadi korban kebakaran ini tidak sempat menyelamatkan barang berharga mereka, kalau pun ada yang diselamatkan hanya benda yang mudah diangkat. Para korban bahkan baru menyadari rumah mereka terbakar setelah mendengar suara ribut akibat kepanikan warga utamanya korban sendiri.
"Sumber api diduga akibat kosleting, karena penghuni Asrama Bulukumba yang menjadi titip api pertama sedang dalam kondisi kosong ditinggalkan penghuninya," kata Zakiah.
Belum diketahui secara pasti penyebab sehingga di rumah tersebut terjadi hubungan arus pendek, namun berdasarkan informasi yang berkembang di tengah masyarakat, Asrama Bulukumba ini memasukkan aliran listrik secara langsung. Informasi yang diperoleh, asrama ini tidak dipasangi meteran listrik sebagaimana rumah lainnya.
Untuk sementara, para korban kebakaran memilih menumpang di rumah tetangga terdekat, sambil membersihkan puing-puing kebakaran. Warga juga membangun posko bantuan kepada korban kebakaran. (hamsah umar)        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar