Powered By Blogger

Senin, 14 Mei 2012

Aziz Jajaki Kerjasama Malaysia


*Bidang Pendidikan

MAKASSAR, FAJAR--Anggota DPD RI asal Sulsel sekaligus cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mulai melakukan penjajakan dengan sejumlah perguruan tinggi di Malaysia. Sulsel bisa membangun kerjasama dengan Malaysia dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
Aziz akhir pekan lalu melakukan kunjungan ke International Islamic University Malaysia/ IIUM di Selangor. Beliau diterima oleh Director International Promotion & Scholarship), Dr Bachir Soualhi dan Wakil Rektor Dr Dato' Hamidun serta petinggi kampus.
Pertemuan yang berlangsung di Directory Building ini membicarakan banyak hal. Mulai dari awal mula dibangunnya kampus ini atas prakarsa OIC, anggaran, kerjasama, hingga program-program unggulan kampus. Pihak kampus melalui Dr Dato' Hamidun berharap Aziz mampu menghubungkan kerjasama antara Sulawesi khususnya kampus-kampus di Sulsel dengan kampus IIUM.
Tawaran itu tentu saja disambut baik Aziz bahwa kemungkinan kerjasama bidang hukum Islam melalui pertukaran mahasiswa dan short course bagi pengacara serta hakim-hakim sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. "Saya akan teruskan ini kepada rektor-rektor di Indonesia khususnya di Sulsel," kata Aziz.
"Kami di Sulsel sangat potensial untuk membangun kampus internasional seperti IIUM ini. Kami yakin bisa mengelola lebih baik. Tinggal keinginan dan niat baik dari local goverment," tambahnya
Ketua PPSS se-Malaysia Muhammad Rais kepada deputy rektor mengatakan "Sulsel perlu spirit baru untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, bukan hanya beriorentasi pada penguasaan IPTEK semata, tapi juga menciptakan insan-insan yang bermoral yang bisa diteladani," kata mahasiswa program magister political science di kampus IIUM ini.
Aziz juga menyempatkan kunjungan ke perpustakaan dan beberapa fasilitas kampus sebelum akhirnya melaksanakan salat  Jumat di masjid kampus.
Aziz juga berkunjung ke Universiti Teknologi Malaysia (UTM) kampus semarak. Di kampus UTM semarak, beliau diterima langsung oleh Prof Abdul Latif Mohd Ibrahim (Deputy Bidang Kerjasama International). "Kami sangat gembira dan terhormat dengan kunjungan bapak ke kampus kami," ujar Latif.
Banyak informasi yang diperoleh Aziz tentang kehadiran mahasiswa program S3 dari Sulsel. Dengan sedikit kecewa Latif menyampaikan bahwa program beasiswa ini tidak terlalu efektif. "Sebaiknya pemerintah Sulsel menghantarkan mahasiswa yang muda-muda, karana mereka masih lagi produktif dan banyak masa untuk mengabdi kepada Sulsel. Kalau yang diajukan adalah orang yang sudah berumur 50 tahun ke atas, kurang efektif," kata Latif.
Aziz berjanji untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem pemberian beasiswa nantinya. "kami akan menata ulang hal tersebut. Usia-usia produktif yang akan kami prioritaskan untuk disekolahkan oleh pemerintah. Selain itu, seleksinya juga akan lebih transparan dan program study yang diambil adalah memang yang dibutuhkan di Sulsel," tandas Aziz.
Dewan syuro Hidayatullah,  Nasirul Haq MA yang mendampingi Aziz dalam pertemuan tersebut menambahkan bahwa seharusnya gubernur Sulsel lebih cerdas dalam menetapkan kebijakan khususnya alokasi beasiswa, bukan hanya sekedar mau dibilang peduli tapi sasaran dan targetnya harus jelas. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar