Powered By Blogger

Selasa, 29 Mei 2012

Holdinisasi Jadikan BUMN Lebih Kompetitif


MAKASSAR, FAJAR--Wacana Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mengubah nama PT Semen Gresik menjadi Semen Garuda atau semacam holdinisasi, memiliki dampak positif khususnya kalau ingin menjadikan perusahaan semen ini lebih kompetitif dengan perusahaan level internasional.
Perusahaan BUMN yang sejenis dibuat dalam satu holding sudah pernah diwacanakan, namun sulit terealisasi karena persoalan birokrasi yang campur tangan dalam usaha tersebut. Pengamat Ekonomi Unhas, Syarkawi Rauf menilai holdinisasi BUMN akan susah diwujudkan kalau ada birokrasi yang rumit.
"Holdinisasi sebenarnya program lama tapi tidak pernah bisa berjalan. Sebenarnya tujuan bagus bagaimana membuat BUMN bisa lebih besar dan bisa bersaing di level internasional, dengan tidak hilangkan kewenangan di masing-masing perusahaan," tandas Syarkawi, Senin, 28 Mei.
Yang lebih penting lagi, holdinisasi bisa membuat lebih kompetitif dengan perusahaan dari luar. Kendati harus dilakukan holdinisasi, Syarkawi menilai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang semen saat ini seperti Semen Tonasa, Semen Padang tidak perlu berubah nama mengikuti nama Semen Garuda nantinya yang bertindak sebagai holding company.
"Karena holding itu banyak berpikir strategis, dan tidak perlu campuri apa yang terjadi di masing-masing perusahaan misalnya Tonasa. Tonasa tetap memiliki kewenangan. Holding tidak boleh campuri hal-hal bersifat teknis," tandas Syarkawi.
Semen Garada (holding Company) hanya berpikir bagaimana mencari pasar untuk memasarkan semen, mencari sumber pendanaan ketika membuat pabrik baru, memikirkan kompetensi pegawai dengan membangun traning centre. Hal seperti inilah yang menjadi pikiran utama dari holding company nantinya.
Holdinisasi kata Syarkawi berbeda dengan merger karena ketika bicara holdinisasi maka perusahaan yang ada di bawahnya tetap independen. Ini juga tidak akan berpotensi monopoli karena  memiliki strategi masing-masing perusahaan. "Yang perlu kita tolak kalau misalnya holdinisasi ini masuk pada hal-hal teknis," tambah Syarkawi.
Pengamat Ekonomi Unhas, Hamid Paddu terpisah holdinisasi tetap ada untung ruginya misalnya dari segi efisiensi. Wacana itu kata dia juga tidak bisa menjadi satu. Juga tidak perlu ada perubahan nama misalnya Tonasa menjadi Semen Garuda. "Karena kondisi perusahaan itu juga saat ini saat ini dilaporkan terus mengalami keuntungan," kata Hamid Paddu.
Hamid khawatir akan terjadi monopoli ketika menjadi satu nama yakni Semen Garuda, dimana bisa merusak harga semen di pasaran. Kalau dengan alasan ekspansi, tanpa perubahan pun Tonasa maupun semen lainnya juga tetap bisa melakukan ekspansi. "Biarkan saja berkompetisi. Holding besar akan menjadi monopoli besar, lebih baik industri itu berkembang  di masing-masing wilayah," kata Hamid. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar