Powered By Blogger

Selasa, 17 Juli 2012

Garap Majelis Taklim, Adil Gelar Festival Islami


MAKASSAR, FAJAR--Trik mendekati masyarakat selalu berbeda dan menyesuaikan dengan kondisi terkini. Misalnya saja jelang bulan suci Ramadan. Kandidat cawali Makassar ikut menyesuaikan diri dengan melakukan pendekatan dengan nuansa islami.
Ketua DPP Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sulsel, Adil Patu misalnya, mulai banyak menggarap komunitas muslim Makassar seperti majelis taklim. Caranya dengan melakukan Festival Kasida dan Rebana Adil untuk Semua yang digelar di Gedung Mulo Makassar, 16-18 Juli. Festival ini dilakukan Adil dalam rangka lebih mendekatkan diri dengan majelis taklim di kota Makassar menjelang pilwalkot Makassar mendatang.
"Kita ini kan akan memasuki bulan Ramadan, sehingga kita coba membuat kegiatan yang bersifat religius. Festival islami ini melibatkan seluruh majelis taklim se-kota Makassar. Jadi ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan kreativitas seni tradisional islami di kalangan anggota majelis taklim di Makassar," ujar Adil Patu, Senin, 16 Juli.
Tidak hanya itu, Adil Patu juga merilis lagu berjudul Pappasangku, dimana dalam lagu yang dinyanyikan langsung Adil ini berisi tentang cerita tentang orang yang terzalimi, atau kondisi sosial di masyarakat. Lagu ini juga akan disiapkan Adil sebagai salah satu strategi mendekatkan diri kepada warga Makassar. "Karena ini juga akan tayang melalui televisi lokal selama Ramadan," kata Adil Patu.
Kegiatan sosialisasi bernuansa islami juga diperbanyak cawali asal PKS, Ariadi Arsal. Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sulsel ini menyebar lebih banyak aktribut berisi pesan bernuansa islami. Kalau selama ini sudah ada pesan seperti mengajak warga Makassar menyambut Ramadan, maka memasuki Ramadan Ariady kembali memperbanyak sebarang baliho berisi pesan seputar Ramadan.
"Isi pesannya salah satunya Puasa Yes, Korupsi No. Kita ingin mengajak seluruh masyarakat utamanya umat Islam untuk memaksimalkan ibadah puasa selama Ramadan, serta menghindari memakan makanan yang haram apalagi melakukan korupsi," kata Ariady. (hamsah umar)          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar