Powered By Blogger

Minggu, 22 Juli 2012

Rusli Pemberantasan Kemiskinan, Ismail Pemerintahan Beribawa


MAKASSAR, FAJAR--Dua tokoh yang mengincar cagub independen Rusli Ibrahim dan Ismail Rahmat punya keseriusan bertarung di pilgub mendatang. Keduanya bahkan sudah menyiapkan program prioritas yang akan diwujudkan ketika diberi kepercayaan masyarakat.
CAPT Rusli misalnya memberi prioritas pada upaya pemberantasan kemiskinan dengan menggunakan pola pemberdayaan masyarakat, baik melalui peningkatan keterampilan, kegiatan usaha dan kegiatan lain yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat Sulsel. Dengan memberi perhatian pada pemberdayaan masyarakat miskin, Rusli optimis ekonomi masyarakat bisa lebih berkembang.
"Kenapa masalah pemberantasan kemiskinan ini saya angkat, karena masyarakat Sulsel saat ini masih banyak yang miskin. Di sinilah diperlukan peran pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata kepada masyarakat. Caranya, bagaimana agar warga miskin yang ada diberdayakan sehingga memiliki penghasilan untuk meningkatkan kesejahteraannya," kata Rusli.
Begitu juga masalah pendidikan dan kesehatan harus lebih ditingkatkan,   "Pendidikan dan kesehatan gratis sudah didengungkan sejak 2004, tapi apa yang terjadi saat ini masih banyak layanan pendidikan dan kesehatan gratis yang tidak dirasakan dengan baik masyarakat. Faktanya, kita masih sering menemukan warga mengeluh karena persoalan biaya pendidikan dan kesehatan. Bagaimana masyarakat mau mencintai pemerintah kalau semua aspek kehidupan diperas," urai Rusli.
Bagaimana dengan Ismail?, figur akademisi ini juga punya visi misi yang menjadi prioritas. Hal yang paling utama yang ingin dihadirkan ketika terpilih menjadi gubernur Sulsel adalah terwujudnya pemerintahan yang bersih dan beribawa. Dosen Fakultas Pendidikan UNM ini beralasan, sosok akademisi menjadi salah satu kalangan yang diharapkan masyarakat memimpin Sulsel ke depan. "Mengacu penelitian, figur akademisi sangat diharapkan. Apalagi ada keinginan masyarakat hadirnya pemimpin baru," tandas Ismail.
Ismail mengaku gerakan yang dilakukannya menggunakan pendekatan sosiologi sehingga tidak perlu tampak. Keinginan untuk maju di pilgub Sulsel bukan baru muncul tapi sudah bergerak sejak satu tahun lalu. Ismail bahkan menolak untuk memasang atribut untuk menyosialisasikan diri dengan alasan mematuhi aturan yang ada. "Kalau sudah terdaftar di KPU baru kita pasang atribut. Saya kira perintah undang-undang juga seperti itu," katanya.
Ismail bahkan mengklaim, dukungan KTP tidak ada lagi masalah. Pasalnya, saat ini sudah ada sekitar 600 ribu lembar fotokopi KTP yang telah dikumpulkan timnya.Dia juga mengaku sudah memiliki calon pendamping namun enggan membeberkan. "Ada saatnya saya sampaikan ke publik siapa pendamping saya. Itu karena dia juga yang minta tidak dimunculkan dulu," sebut Ismail. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar