Powered By Blogger

Jumat, 27 Juli 2012

Kyai Marzuki: Aziz Bermoral dan Sederaha


*Tawarkan Debat Soal Politisasi Masjid

MAKASSAR, FAJAR--Calon wakil gubernur Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar identik dengan
sosok pemimpin yang memiliki karakter moral yang tinggi dan jarang ditemukan di era kekinian. Selain bermoral, Aziz adalah tokoh yang dikenal sangat sederhana.
Penilaian ini disampaikan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Kyai H Muhammad Arief Marzuki saat Aziz hadir memberikan kuliah subuh di Darul Istiqamah, Kelurahan Bontoa, Mandai,Kamis, 26 Juli.  Karakter dan kesederhanaan Aziz sebagai tokoh pemimpin bangsa dan umat patut diteladani terutama santri di pondok pesantren.
"Kita wajib selalu mendoakan pemimpin yang bersih seperti beliau. Karakter Keislaman dan kesederhanaan yang ada di ustadz Aziz patut menjadi teladan untuk semua santri," ujar Kyai Marzuki di hadapan ratusan santrinya.
Pesantren Darul Istiqamah berdiri sejak tahun 1970 dan saat ini telah memiliki 30 cabang di sejumlah daerah di Indonesia Timur. Pesantren yang berdiri diatas lahan seluas 65 Hektar itu dihuni lebih seribu santri dari berbagai daerah.
Sementara itu, Aziz yang hadir memberikan kuliah subuh kembali menyinggung soal polemik mengenai isu politisasi masjid. Sadar sebagai kandidat yang setiap hari keluar masuk masjid, Aziz menawarkan tantangan terbuka kepada kompetitornya untuk berdepat mengenai politisasi masjid.
"Ada yang ribut soal politisasi masjid di bulan Ramadan. Saya katakan terkait pernyataan tersebut, kami tantang berdebat dengan siapapun untuk membedah apa itu politisasi masjid. Kalau dikatakan jangan bicara kebenaran termasuk ajaran politik di masjid mari kita berdebat,"ujar Aziz.
  Pimpinan pondok pesantren ini menyatakan ajaran Islam sangat sempurna dan lengkap. Mulai dari tata cara keyakinan, tata cara beribadah, sampai tata cara sehari - hari semua ada dalilnya. "Tidak ada satu persoalan yang tidak diatur dalam Islam. Kalau ada yang bilang jangan bicara politik di masjid, apalagi membatasi ustadz ceramah kebenaran berarti banyak sekali ayat Alquran dan Hadits yang tidak bisa diceramahkan dalam masjid," lanjutnya.
Kuliah subuh Aziz diikuti oleh ratusan santri dan santriwati. Selain menyinggung  politik Islam, Aziz juga banyak memberikan ceramah seputar hakikat manusia, hawa nafsu, pemerintahan Islami, ekonomi Islam, gender, toleransi agama, dan banyak lagi. "Jangan ada egosime agama. Jangan ada merasa paling bagus Islamnya, dan merasa paling berhak masuk surga sendiri. Karena tidak ada sekelompok orang yang bisa memborong pekerjaan umat ini. Orang yang tinggal di pesantren telah mengambil bagian terpenting dalam Islam yakni pendidikan dan dakwah," imbuhnya.
Seorang pemimpin yang baik yang baik adalah pemimpin yang mau memikirkan umat secara keseluruhan, bukan cuma memikirkan honor, amplop, serta proyek. Senator RI yang merupakan putra pejuang kemerdekaan ini juga meminta kepada pengurus pesantren dan santri untuk berhati - hati ke kantor yang niatnya hanya ingin memperalat Islam. "Yaitu yang hanya datang ke pesantren dan rajin masuk masjid kalau menjelang pemilukada. Namun tidak semua begitu, masih ada yang datang karena memang memiliki komitmen ke Islaman yang tinggi," lanjut Aziz. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar