Powered By Blogger

Minggu, 29 Juli 2012

IA Waspada, Garuda-Na Tantang Konsisten


*Soal Ajakan Tidak Curang

MAKASSAR, FAJAR--Statemen cagub petahana Sulsel, Syahrul Yasin Limpo yang meminta semua kandidat tidak curang di pilgub Sulsel, langsung direspons dua kompetitor Sayang, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na).
Respons dari tim IA adalah mewarning seluruh penghuni rumah rakyat di Sulsel untuk meningkatkan kewaspadaan. Alasannya, statemen Syahrul kadang kontradiktif dengan apa yang dilakukan timnya di bawah.  
"Itu isyarat untuk kami waspada. Pernyataan Pak Syahrul sejauh ini selalu kontradiktif dengan realitas di lapangan.  Apa yang diucapkan cenderung tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Ketika beliau menyebut jangan politisasi masjid, ternyata prajuritnya di lapangan menyambut dengan mempolitisasi masjid," ujar Jubir IA, Selle KS Dalle dalam rilisnya, Jumat, 27 Juli.
Demikian pula ketika Pak Syahrul berteriak untuk jangan saling memfitnah, justru adiknya sendiri, Irman Yasin Limpo yang secara terang benderang  menuduh kompetitornya sebagai pelaku penyebaran The Tabloid (memuat kampanye hitam "Gubernur Narkoba"). Tidak sampai di situ, Jubir Sayang, Maqbul Halim secara serampangan  menuduh ustadz sebagai pelaku penyebaran majalah The Tabloid tanpa ada bukti yang jelas.
"Tidak mustahil, instruksi terbaru untuk  jangan curang justru perintah kepada pasukannya di lapangan  untuk menghalalkan segala cara demi mempertahankan kekuasaannya," kata Selle.
Jubir Garuda-Na, Nasrullah Mustamin menyebut ajakan petahana agar kandidat tidak main curang suatu hal yang wajar dan semestinya dilakukan demikian. Dalam berkompetisi, semua kandidat memang sewajarnya fair. "Itu artinya bahwa Pak Syahrul ini sudah siap bermain secara fair. Terlepas ada tidaknya maksud tertentu dari ajakan itu, Garuda-Na tidak sampai berpikir ke sana. Yang jelas itu kita sambut karena Garuda-Na memang sejak awal mengajak bertarung fair," kata Nasrullah.
Namun, Garuda-Na menantang Syahrul untuk memegang pernyataannya itu dengan tetap komitmen dan konsisten dengan ucapannya, bukan lain diucapkan lain juga yang dilakukan di tengah masyarakat. "Termasuk ketika misalnya dia roadshow ke daerah untuk kepentingan sosialisasi dirinya sebagai cagub untuk tidak melibatkan aparat pemerintah. Karena saya kira kalau melibatkan aparatur itu bukan pada tempatnya," tantang Nasrullah.
Tantangan Nasrullah kepada Syahrul konsisten dengan ucapannya itu karena Garuda-Na melihat pelibatan aparat di daerah masih ditemukan dalam setiap kunjungannya ke daerah. Di Wajo, Garuda-Na bahkan menemukan adanya upaya tim Sayang meminta PNS untuk membentuk tim sukses. "Di Wajo kemarin kita temukan ada PNS diminta bua tim. Apakah itu sepengetahuan kandidat atau tidak, yang pasti itu adalah upaya pemerintah kabupaten untuk menunjukkan loyalitasnya," beber Nasrullah. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar