Powered By Blogger

Kamis, 16 Agustus 2012

Angka Hoki Cabup Takalar


*Pengundian Nomor Urut Cabup Takalar

MAKASSAR, FAJAR-- Tujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati Takalar yang lolos melakukan penarikan undian nomor urut yang digelar KPU Takalar, di Gedung Islamic Centre Takalar, Kamis, 16 Agustus. Tujuh calon ini menilai nomor urut yang mereka dapatkan merupakan angka keberuntungan.
Penarikan nomor urut calon ini disambut riuh ratusan pendukung dari tujuh pasangan cabup-cawabup Takalar yang memadati Islamic Centre. Bahkan begitu calon unggulan mereka membuka nomor urut yang baru saja ditarik dari kotak yang telah disediakan KPU, para pendukung langsung bersorak termasuk mengeluarkan selebaran nomor urut yang sejak awal disiapkan pendukung kandidat.
Dalam penarikan nomor urut ini, pasangan calon independen Abdul Gani-Tombong Rani memperoleh nomor urut 1, Burhanuddin Baharuddin-Natsir Ibrahim urut 2, Jen Syarif Rifai-Gassing Rafi urut 3, Syamsari Kitta-Hamzah Barlian urut 4, Masniar Mappasawang-Burhan Talli urut 5, Andi Makmur Sadda-Nashar Baso urut 6 sedang menantu bupati Takalar, Ibrahim Rewa yang diusung parpol nonparlemen Achmad Daeng Se're-Sukwansyah A Lomba mendapat nomor urut 7 ayat nomor buncit.
Dalam proses penarikan nomor urut ini banyak hal yang cukup menarik, misalnya saja reaksi pendukung calon bupati begitu juga dari kandidat sendiri. Pasangan calon perseorangan Abdul Gani-Tombong Rani yang merupakan calon yang pertama datang di lokasi penarikan undian mendapat nonor urut 1. Tidak hanya itu, pasangan ini juga mendapat kesempatan pertama mengambil nomor urut setelah namanya diundi pertama berkesempatan menarik nomor undian.
Sementara pasangan Achmad Daeng Se're-Sukwansyah yang populer dengan Ajjiku menjadi salah satunya calon yang terlebih dahulu memanjatkan doa sebelum menarik nomor undian. Pasangan yang dikenal sosok sederhana dan religius ini terlihat haru dan meneteskan air mata begitu selesai mendapat nomor urut dan ucapan selamat dari para pendukungnya. Ajjiku bahkan lebih banyak duduk terharu disaat para pendukungnya bergembira ria menyambut penetapan nomor urut pasangan calon ini.
Dari tujuh pasangan cabup yang ada, Ajjiku dan Abdul Gani-Tombong Rani yang sedikit tertinggal dari segi kreativitas. Dua pasangan ini tidak menyiapkan cetakan nomor urut untuk menyambut penetapan nomor urut ini, sementara lima pasangan calon lainnya bahkan ada yang menyiapkan baju kaos yang sudah bercetak angka nomor urut 6. Begitu juga calon lain yang mencetak nomor urut mulai angka 1-7.
Penarikan nomor urut cabup Takalar ini disaksikan perwakilan Panwaslu Takalar, Polres Takalar, Kodim Takalar, dan Pengadilan Negeri Takalar. Sementara Bupati Takalar sekaligus Ketua Dewan Pembina DPD Golkar Takalar, Ibrahim Rewa tidak tampak dalam proses pengundian calon ini. Ibrahim cukup dilema di pemilukada Takalar karena selain harus mendukung putranya, Nojeng dia juga harus memberi dukungan terhadap menantunya, Ajjiku.
Ketua KPU Takalar, Faizal Amir mengingatkan tujuh pasangan cabup Takalar yang sudah resmi mendapat nomor urut ini untuk mematuhi dan menaati aturan yang ditetapkan KPU. Salah satunya mengenai jadwal kampanye. Dia berharap tidak ada lagi kandidat yang memasang atribut kampanye sebelum jadwal kampanye dilakukan yakni 17-30 September.
"Mulai hari ini, saya berharap kepada pasangan calon dan tim agar menarik atribut kampanye yang masih ada terpasang di tengah masyarakat. Alangkah baiknya kalau calon yang mencopot sendiri atributnya sebelum yang berwenang melakukan itu. Nanti kalau masa kampanye sudah dimulai baru dipasang kembali," imbuh Faizal.
Ketua KPU Sulsel, Jayadi Nas penetapan nomor urut pasangan cabup Takalar ini sekadar untuk memperjelas siapa yang akan dipilih masyarakat pada saat pencoblosan nantinya. "Kalau saya lihat semua kandidat masih memiliki hubungan kekeluargaan. Jadi supaya masyarakat tidak bingung dan untuk memperjelas siapa yang dipilih, maka ditetapkan nomor urut masing-masing pasangan," kata Jayadi.
Jayadi tidak lupa mengajak tujuh kandidat ini untuk berkompetisi secara sehat di pemilukada Takalar tanpa harus ada yang saling menciderai dan menghujat. "Dalam kompetisi memang ada yang kalah dan menang, karena itu kita harus bersaing sehat. Karena bagaimana pun, sudah mungkin ada di antara kalian yang ditakdirkan untuk memimpin Takalar selanjutnya," tambah Jayadi.
Bagaimana respons calon terhadap nomor urut yang mereka dapatkan? pasangan nomor urut 1, Abdul Gani-Tombong Rani mengatakan nomor urut 1 yang diperolehnya itu tiada lain sebagai perwujudan dari keinginannya untuk menjadi nomor satu di Takalar. "Saya kan pertama datang, pertama mencabut nomor undian, dan mendapat juga nomor pertama. Saya harap ini berlanjut tetap menjadi nomor satu sampai penetapan hasil pencoblosan kami tetap nomor satu," kata Gani.
Gani mengaku sejak awal berharap mendapat nomor urut 1. Kendati dianggap sebagai nomor keberuntungan, Gani tetap menyerahkan sepenuhnya pada kekuasaan tuhan. "Kita berdoa dan berharap pertolongan Allah saja," sambung Gani.
Begitu juga pasangan urut 2, Bur-Nojeng. Dengan nomor urut ini, masyarakat Takalar bisa lebih mudah mengenal calon pilihannya, begitu juga pada saat berada di bilik suara. "Surat suara kan pertama dibuka, baru kedua dicoblos," kata Bur didampingi Nojeng.
Nomor urut ini dianggap hoki karena ini adalah nomor keberuntungan Ibrahim Rewa-Makmur Sadda pada pemilukada Takalar lalu. Sehingga dia berharap kemenangan pasangan nomor urut 2 pada pemilukada Takalar lalu akan berlanjut pada pemilu Oktober mendatang. "Urut nomor 2 itu adalah nomornya Pak Bupati dulu. Kebetulan pasangan saya adalah anaknya yang tentu diharapkan juga menang di Takalar," kata Bur.
Demikian juga pasangan nomor urut 3, Jen-Gassing. Bagi pasangan ini, nomor urut 3 ini adalah angka yang sangat populer di kalangan anak muda karena identik dengan metal. "Dalam perlombaan kan ada satu, dua, tiga. Tiga ini angka yang baik karena mudah dikenali masyarakat. Nomor ini juga menjadi angka fenomenal karena ini adalah nomor urut pasangan Jokowi-Ahok di pilgub DKI," kata Jen.
Kendati, Jen mengaku tidak pernah memprediksi angka berapa yang akan diperolehnya. Makanya, dia hanya ingin fokus untuk bekerja bersama timnya sesuai dengan strategi yang disiapkan.
Selanjutnya pasangan urut 4, Syamsari-Hamzah. Legislator PKS Sulsel ini menilai angka yang didapatkan semakin mendekatkan dirinya pada kemenangan di pemilukada Takalar dalam memperebutkan kursi bupati. Empat ini baginya merupakan simbol kursi sehingga dia pun menilai nomor urut ini adalah angka kemenangan.
"Teman-teman pendukung juga kan punya inspirasi bahwa kursi itu memiliki empat kaki. Kebetulan empat ini menjadi nomor urut kita sekalipun semua nomor sebenarnya punya hoki. Kemenangan pasangan nomor 4 di pemilukada pernah terjadi di Gowa," kata Syamsari.
Adapun pasangan urut 5, Masniar Mappasawang-Burhan Talli menyatakan angka ini menjadi nomor yang memang menjadi harapan terbesarnya. "Coba lihat saja rukun Islam itu ada lima, begitu juga sila pancasila juga ada lima. Mudah-mudahan dengan simbol ini bisa membawa keberuntungan untuk mencetak sejarah di Takalar," kata Masniar.
Politisi Gerindra Sulsel ini menambahkan kesamaan nomor urutnya ini juga terjadi pada nomor plat mobilnya yang juga nomor 5. "Sehingga sangat komflek angka ini," tambah Masniar.
Begitu juga pasangan urut 6, Makmur-Nasar. Cabup yang saat ini menjabat wakil bupati Takalar ini menilai nomor urut 6 ini adalah angka yang diridai Allah. "Saya selalu berdoa diberi nomor urut yang diridai. Karena saya mendapat nomor urut 6, berarti nomor inilah yang diridai Allah kepada saya," kata Makmur.
Makmur juga melihat ada filosofi pada nomor urutnya. Menurutnya, dalam bahasa Makassar angka enam dibaca annang. Annang itu berarti menang. Sehingga ini semakin membuat kita optimis memenangkan pertarungan," kata Makmur.
Adapun peraih nomor urut buncit 7, Ajjiku menegaskan bahwa nomor urut yang diraihnya itu adalah nomor urut yang dirahmati oleh Allah. "Saya tidak banyak menilai, tapi menurut saya inilah yang dirahmati," kata De'de singkat.
Penetapan De'de sebagai pasangan nomor urut 7 ini juga punya korelasi dalam proses pencalonannya di Takalar. Pasangan ini juga adalah pasangan yang paling terakhir menyatakakan keinginannya bertarung di Takalar, begitu juga saat pendaftaran di KPU Takalar. (sah-yuk)    
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar