Powered By Blogger

Senin, 27 Agustus 2012

Netral Tapi Arahkan Dukungan ke IA


*Rakernas Hikma Perjuangkan Enrekang Kabupaten Massenrempulu

MAKASSAR, FAJAR--Himpunan Keluarga Massenrempulu (Hikma) ingin mengikuti jejak Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), yang menegaskan tidak akan berpolitik pada momen politik yang ada.
Sikap untuk tidak berpolitik alias netral di pilgub atau pun dipemilukada Enrekang ini menjadi sikap politik Hikma pada Perayaan HUT Akbar ke-75 Silaturahmi Internasional dan Rakernas II serta halal bihalal Hikma di Grand Clarion & Convention, Senin, 27 Agustus.
Pertemuan yang dihadiri ribuan warga Massenrempulu baik yang ada di tanah air maupun yang selama ini berkiprah di luar negeri seperti Singapura dan Hongkong, dihadiri Ketua Dewan Pembina Hikma Beddu Amang, Ketua DPP Hikma Ariefuddin Pangka, Bupati Enrekang La Tinro La Tunrung, Ketua DPW Hikma Sulsel Ridwan J Silamma, DPC Hikma Makassar Ruslin Tabi, Ketua Umum BPP KKSS  H Abdul Rivai, serta CEO FAJAR Grup Alwi Hamu.
"Pada kegiatan PSBM direkomendasikan bahwa KKSS tidak ikut pilkada daerah maupun provinsi. Jadi Hikma tidak berpolitik tapi warganya silahkan berpolitik," tegas Ketua DPP Hikma, Ariefuddin Pangka.
Ariefuddin mempersilahkan anggota Hikma untuk berpolitik sesuai dengan hati nurani masing-masing asal tidak membawa-bawa Hikma, dalam mendukung calon tertentu. Meski menegaskan tidak berpolitik pada pilgub Sulsel dan pemilukada Enrekang mendatang, Hikma tetap cenderung mengarahkan anggotanya untuk memilih pasangan Semangat Baru, Ilham-Aziz di pilgub mendatang.        
Dia kemudian melanjutkan bahwa semua warga Massenrempulu sudah mengetahui siapa yang pantas menjadi pilihan pada pilgub mendatang, terkhusus ketika harus memilih sesamanya warga Massenrempulu. "Pak Beddu Amang saja Golkar, tapi yakin ke Aco (Ilham)," tambah Ariefuddin.
Kecondongan warga Massenrempulu mendukung Ilham-Aziz di pilgub Sulsel mendayang ini juga terasa dengan memutar video klip islami Ilham-Aziz berjudul Assalamu Alaikum. Lagu video klip ini bahkan menggema dan menjadi sambutan bagi Ilham saat memasuki tempat pertemuan berlangsung.
Dalam Rakernas II Hikma ini, Ilham yang juga cagub Sulsel mendapat kesempatan istemewa untuk memberikan sambutan selaku wali kota Makassar. Ini pula yang dijadikan momen Ilham untuk mengajak warga Massenrempulu membangun kebersamaan ke depan. Prinsip Tobana yakni tolong menolong, bantu membantu, dan nasihat menasihati harus menjadi dasar bagi warga Massenrempulu dalam membangun kebersamaan.
"Saya harapkan Tobana ini menjadi komitmen kebersamaan kita. Insya Allah Tobana akan jadi dorongan Semangat Baru untuk berbuat lebih baik ke depan," kata Ilham.
Di hadapan ribuan warga Massenrempulu, Ilham juga mengajak tokoh untuk melahirkan gagasan brilian dalam rangka membawa Enrekang lebih maju. Ini kata dia menjadi era bagi warga Enrekang untuk memanfaatkan kesempatan di berbagai bidang baik pemerintahan, dunia usaha. Bahkan sudah saatnya warga Enrekang memikirkan seperti apa kontribusi warga Massenrempulu dalam memajukan bangsa Indonesia.
Peran warga Massenrempulu di Sulsel sudah sangat terlihat. "Kalau kita ke kantor balai kota, kita ketemu wali kota orang Enrekang, kalau kita ke bank (BTN) kita juga ketemu direktur orang Enrekang, dan Insya Allah di kantor gubernur mendatang kita akan ketemu gubernur orang Enrekang," urai Ilham.

Perjuangkan Enrekang Kabupaten Massenrempulu
Dalam Rakernas II Hikma ini, setidaknya ada beberapa poin penting yang akan jadi rekomendasi yang selama ini memang sudah menjadi agenda perjuangan warga Massenrempulu. Salah satu perjuangan penting warga Massenrempulu adalah melakukan perubahan nama kabupaten Enrekang menjadi kabupaten Massenrempulu.
Begitu juga, Hikma ingin memperjuangkan warga Massenrempulu diakui sebagai salah satu etnis di Sulsel. Pengakuan etnis Massenrempulu di Sulsel kata Ariefuddin sangat pantas karena daerah ini memiliki bahasa, pahlawan, budaya, kuliner dan semacamnya. "Pantas Massenrempulu jadi etnis di Sulsel. Karena itu, kita akan bentuk tim yang akan bekerja terus sampai Massenrempulu jadi etnis," tambah Ariefuddin.
Ketua Panitia Rakernas II Hikma, Ruslin Tabi menambahkan, dua gagasan Hikma ini menjadi perjuangan yang harus diwujudkan ke depan. Gagasan ini hanya bisa direalisasikan cepat kalau semua pihak seperti legislatif, eksekutif, dan tokoh Enrekang bersatu untuk memperjuangkannya.
Dalam Rakernas II Hikma ini, juga ada launching kamus Bahasa Indonesia-Massenrempulu. Begitu juga Hikma ingin program peduli terus dikembangkan. Di Makassar, salah satu kawasan yang diketahui padat warga Massenrempulu adalah Jalan Abubakar Lambogo dan Tamamaung.
Terhadap berbagai agenda perjuangan Hikma terhadap Massenrempulu ini, Hikma akan menggelar berbagai kegiatan seperti gelar idol Hikma dengan memperlombakan lagu Massenrempulu, serta berbagai kegiatan lain. (hamsah umar)                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar