Powered By Blogger

Selasa, 03 Juli 2012

Cawapres Ical Dibahas di Rapimnas


MAKASSAR, FAJAR--Siapa yang akan digadang-gadang Golkar untuk menjadi cawapres Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie pada pilpres 2014 mendatang, baru akan dibahas elit Golkar pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Oktober mendatang.
Sejak rapimnasus Golkar 29-30 Juni lalu berlangsung, sejumlah tokoh sebenarnya sudah mulai mencuak untuk dijadikan cawapres Ical. Sebut saja putra presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dan gubernur Jatim Sukarwo. Namun pembahasan lebih mendalam mengenai cawapres Ical ini baru akan dibahas elit Golkar pada rapimnas mendatang.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka menandaskan untuk saat ini Golkar ingin melihat perkembangan politik yang terjadi pascapenetapan Ical capres Golkar 1 Juli lalu, termasuk menyerahkan ke Ical untuk menyeleksi siapa tokoh yang dianggap pantas untuk mendampinginya.
"Untuk cawapres sampai saat ini DPD Golkar Sulsel belum memikirkan siapa yang kita anggap layak disandingkan dengan Ical. Kemungkinannya isu cawapres ini baru akan kita bahas di rapimnas Oktober nanti," tandas La Kama, Senin, 2 Juli.
Meski Golkar baru saja melakukan rapimnasus, La Kama menyebut rapimnas Oktober mendatang tetap akan digelar Golkar. Agenda ini bahkan menjadi agenda tahunan partai untuk membahas berbagai program Golkar menghadapi pemilu 2014, utamanya bagaimana mematangkan pencalonan Ical di pilpres mendatang. Di rapimnas Oktober itu juga bakal dibahas mengenai kriteria cawapres yang akan mendampingi Ical.
Terkait ancaman yang ditebar Ical untuk memecat kader Golkar yang mbalelo termasuk mantan wapres RI JK masih bersifat pengandaian. Golkar sendiri kata dia tidak pernah menyebut JK sebagai target yang akan dipecat kalau menjadi capres di partai lain. "Jangan dulu berandai lah, kan tidak ada juga sampai saat ini kader Golkar yang akan maju. Nanti maju baru kita bisa bicara seperti itu," kata La Kama.
Selama ini, salah satu kader Golkar yang juga mantan Ketua Umum DPP Golkar yang disebut-sebut memiliki kans menjadi capres di pemilu 2014 mendatang adalah Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla. Makanya begitu Golkar menyinggung akan memberi sanksi kadernya yang melawan kebijakan partai, ancaman tersebut tertuju ke sosok JK.
Bagaimana dengan ancaman suara Golkar di Sulsel, La Kama memastikan suara Golkar di Sulsel tidak akan berpengaruh apalagi kalau dikaitkan dengan pilgub Sulsel 2013 mendatang. Apalagi rentang pilgub dengan pilres berjauhan. "Pilgub itu duluan dari pilpres, sehingga saya kira tidak akan ada pengaruh terhadap pencalonan Syahrul di pilgub Sulsel," ujar La Kama menyakinkan. (hamsah umar)                  
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar