Powered By Blogger

Rabu, 11 Juli 2012

KPU Menjerit Kekurangan Anggaran


MAKASSAR, FAJAR--Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota di Sulsel tampaknya masih menjerit. Musababnya, alokasi anggaran untuk penyelenggara pemilu ini belum sepersen pun masuk rekening KPU.
Kendati gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sudah memberikan persetujuan pencairan dana hibah untuk KPU termasuk kuitansinya sudah ditandatangani, namun informasi yang diperoleh FAJAR, hibah pemprov ke KPU ini belum ada yang cair. Di sisi lain, KPU di 24 kabupaten/kota membutuhkan anggaran tersebut untuk biaya operasional rekruitmen PPK dan PPS.
Malah rumor berkembang kalau penundaan fit and propert test anggota PPK pada sejumlah kecamatan utamanya di Makassar tertunda akibat ketersediaan anggaran tidak ada. Pasalnya, proses uji kelayakan PPK itu membutuhkan biaya operasional baik untuk konsumsi maupun biaya lainnya.
Sekretaris KPU Sulsel, Annas GS yang dikonfirmasi tidak menampik kalau anggaran hibah dari pemprov belum sampai ke rekening KPU kabupaten/kota di Sulsel. "Tapi pada dasarnya sudah tidak ada masalah lagi. Kemungkinan dana itu sudah masuk ke rekening masing-masing KPU besok karena kuitansinya sudah ditandatangani," tandas Annas.
Akibat belum adanya pencairan anggaran KPU hingga kabupaten/kota di Sulsel ini, anggota KPU terpaksa harus saweran untuk mendanai proses perekrutan anggota PPK dan PPS. Untuk kabupaten/kota di Sulsel, biaya yang dibutuhkan untuk rekruitmen PPK dan PPS ini diperkirakan mencapai Rp100 juta. Makanya, KPU bisa saja memperpanjang kebijakan untuk berutang ketika anggaran untuk KPU ini tidak segera cair.
Anggota KPU Makassar, Nurmal Idrus yang dikonfirmasi terkait uji kelayakan PPK menandaskan jumlah pendaftar PPK di 14 kecamatan di Makassar sudah terpenuhi. Sehingga kalau tadinya sempat diperpanjang masa pendaftaran, KPU resmi menutup pendaftaran PPK begitu juga dengan PPS. "Kita sudah putuskan menutup masa pendaftaran. Setelah diperpanjang sudah banyak pendaftar," kata Nurmal.
Dalam merekrut PPK dan PPS di Makassar ini, Nurmal menyebut pertimbangan yang digunakan adalah integritas, motivasi, komitmen, pengetahuan kepemiluan, pengalaman organisasi, kemampuan memimpin, dan kemampuan komunikasi. "Ternyata banyak calon yang kita seleksi sangat lemah pengetahuannya tentang kepemiluan," kata Nurmal. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar