Powered By Blogger

Minggu, 01 Juli 2012

Tiga Gagasan Sulsel di Rapimnasus Golkar


MAKASSAR, FAJAR--DPD Golkar Sulsel membawa setidaknya tiga isu penting di arena rapat pimpinan nasional khusus (rapimnasus) DPP Golkar, yang digelar di Bogor, 29-30 Juni. Gagasan ini sekaligus menjadi laporan Golkar Sulsel terhadap DPP Golkar.
Tiga isu penting yang dibawa Golkar Sulsel di rapimnasus yakni perkembangan Golkar Sulsel khususnya mengenai konsolidasi partai yang telah dilakukan hingga desa dan kelurahan hingga pembentukan kelompok kader di dusun. Kedua mengenai kaderisasi secara kelembagaan di semua kabupaten/kota di Sulsel seperti karalterdes dan tipologi kader. "Sekarang ini kita terus melakukan orientasi fungsionaris dimana mereka saat ini menjadi duta Golkar di tengah masyarakat," kata Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Arfandi Idris.  
Ketiga, Golkar Sulsel membawa isu mengenai langkah dan strategi pemenangan pemilukada kabupaten/kota di Sulsel serta pemenangan pilgub 2013 mendatang. Perkembangan situasi politik dan peluang Golkar memenangkan even politik di Sulsel temasuk wacana yang menjadi poin penting Golkar Sulsel di rapimnasus. Untuk isu nasional, pencalonan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai capres Golkar juga dipertegas Sulsel.
Terpisah Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, Yagkin Padjalangi menjelaskan bahwa untuk kaderisasi Golkar Sulsel akan melaporkan rekruitmen kader baru Golkar yang saat ini berkisar 8.000 kader baru. Itu berdasarkan jumlah kartu tanda anggota (KTA) yang telah dikeluarkan oleh Golkar.
Untuk even pemilukada, Yagkin menegaskan bahwa pemilukada Takalar, Bone, dan Palopo dilaporkan khusus apalagi tiga daerah ini sudah memiliki calon yang telah ditetapkan. DPP kata Yagkin perlu tahu bagaimana penerimaan kader di tiga kabupaten/kota tersebut setelah ditetapkannya calon Golkar.
"Tentu saja termasuk seperti apa trend calon kita di tiga daerah itu untuk bisa memenangkan pertarungan.Kita juga sampaikan bahwa kader di bawah sudah bisa memahami dan menerima apa yang menjadi keputusan partai, kendati ada memang yang tidak menerima keputusan tersebut," jelas Yagkin. (hamsah umar)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar