Powered By Blogger

Jumat, 21 Desember 2012

IA-Garuda-Na Dukung Panwaslu, Sayang Kritisi


MAKASSAR, FAJAR--Langkah panwaslu Makassar mencabuti atribut sosialisasi cagub Sulsel ditanggapi berbeda kandidat. Petahana mengkritisi panwaslu sedang dua penantangnya memilih mendukung penertiban itu.
Rabu malam, anggota panwaslu Sulsel dibantu pihak terkait menertibkan atribut cagub di sejumlah alat peraga kampanye seperti spanduk, bando dan alat sosialisasi lainnya. Setidaknya seribuan atribut milik Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), dan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) yang berhasil diturunkan panwaslu.
Jubir pasangan urut 1, Selle KS Dalle menyatakan langkah panwaslu pada dasarnya baik, paling tidak kata dia para kandidat taat asas lebih awal dalam hal aturan. "Tapi akan lebih baik ketika panwaslu melakukan koordinasi dengan tim. Supaya kita turun bersama menertibkan atribut itu. Bagi tim tentu siaap tahu masih ada yang bisa kita manfaatkan dan bisa dipergunakan kembali saat kampanye," jelas Selle.
Ketika melibatkan tim semua kandidat, Selle menilai panwaslu tidak terlalu kerepotan karena dibantu tim calon. Ditanya soal kewenangan panwaslu, Selle mengaku tahu kalau kewenangan panwaslu hanya merekomendasikan bukan menertibkan. "Tapi sekali lagi, sepanjang niatnya bagus kita selalu mendukung," lanjut Selle.
Sikap sama disampaikan Garuda-Na. Dukungan bahkan disampaikan langsung pendamping Rudi, Andi Nawir Pasinringi. "Langkah panwaslu saya kira sudah bagus dan tepat, apalagi baliho makin merajalela," kata Nawir di Media Centre Garuda-Na.
Dia menilai, alat peraga bukan menjadi ukuran calon mendapat dukungan masyarakat, tapi lebih efektif ketika menemui langsung masyarakat sehingga bisa lebih dekat, termasuk menyerap aspirasinya. "Itulah yang membuat Garuda- Na terus bergerilya hingga pelosok desa untuk merebut kursi gubernur," tandas Nawir.
Adapun jubir Sayang, Maqbul Halim malah mengkritisi langkah panwaslu  yang menertibkan alat sosialisasi calon. "Jadi makin jelas ketidakjelasan kinerja panwaslu. Dalam aturan, tahapan pengawasan pelanggaran kampanye ada pada masa kampanye. Sekarang ini apakah sudah masa kampanye kan belum," kata Maqbul yang ditemui disela-sela menghadiri dialog Calon Presiden 2014 di Unhas.
Maqbul berharap, panwaslu dalam berkerja tetap mengacu atau dituntun aturan yang dibuat oleh KPU, sehingga tidak kebablasan dalam menjalankan tugasnya.
Ketua Panwaslu Makassar, Amir Ilyas menandaskan pihaknya masih akan terus menertibkan alat sosialisasi calon di daerah ini. "Masih tetap akan kita lanjutkan," kata Amir Ilyas.
Saat penertiban peraga, sempat terjadi insiden antara panwaslu dengan Tim Relawan Jakarta SYL di jalan AP Pettarani Makassar. Saat akan menurunkan salah satu alat peraga milik calon ini, tim relawan ini mengancam panwaslu. "Anggota kita memang ada yang dikejar-kejar," kata Amir. (hamsah umar)      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar