Powered By Blogger

Rabu, 20 Juni 2012

Tiga Srikandi Paling Serius di Makassar


MAKASSAR, FAJAR--Srikandi yang akan mewarnai pertarungan di pilwalkot Makassar diperkirakan jauh lebih banyak dari pilwalkot sebelumnya. Saat ini, sudah ada tiga srikandi yang sudah menunjukkan keseriusannya maju di daerah ini.
Ketiga srikandi yang memiliki keseriusan maju di Makassar yakni Muhyina Muin, Andi Herfidha Attas, dan Dewie Yasin Limpo. Sebagai bentuk keseriusannya ketiganya sudah intensi melakukan sosialisasi di tengah masyarakat, baik melalui alat peraga maupun melakukan tatap muka langsung dengan masyarakat kota Makassar. Uniknya, ketiga srikandi itu sama-sama mengincar jalur independen.
Untuk pilwalkot Makassar, sebenarnya ada beberapa tokoh perempuan yang turut disebut-sebut punya kans bertarung di Makassar seperti Apiaty Kamaluddin, Sittiara, serta Aliyah Mustika. Namun tiga tokoh perempuan ini belum ada tanda-tanda berniat maju di Makassar kendati disebut-sebut memiliki peluang.
Terkhusus Muhyina, Dewie, dan Herfidha yang sudah intens sosialisasi mencoba menggerakkan potensi pemilih perempuan. Mereka juga berjanji memperjuangkan kesetaraan gender di Makassar, dengan harapan pemberdayaan perempuan di Makassar ke depan akan lebih terbuka. "Hak dan keterwakilan di Makassar tentu akan lebih baik kalau yang memimpin Makassar adalah perempuan," kata Muhyina.
Begitu juga dengan adik kandung Syahrul Yasin Limpo, Dewie Yasin Limpo. Politisi Hanura Sulsel ini bahkan bertekad untuk mengukir sejarah di Makassar ketika dirinya maju bertarung. Dewie memiliki keyakinan besar memenangkan pilwalkot Makassar, apalagi kalau kaum perempuan di Makassar memiliki harapan yang sama untuk lebih diperjuangkan hak di tengah masyarakat.
"Keyakinan dan optimisme itu sangat wajar, karena kemampuan kami untuk itu ada. Kita harus menyakinkan diri bahwa kemampuan perempuan itu tidak kalah dengan laki-laki. Perempuan juga  memiliki peluang dan hak untuk memimpin kota Makassar, apalagi selama ini belum pernah ada perempuan menjadi wali kota di Makassar," tandas Dewie.
Perempuan di pilwalkot Makassar mendatang tidak boleh lagi sekadar menjadi penonton, tapi sudah saatnya perempuan tampil untuk menjadi pemimpin. "Kita juga senang kalau sesama perempuan banyak yang maju di Makassar, karena itu menjadi bukti bahwa perempuan di Makassar punya potensi besar. Ini juga menjadi harapan kami bagaimana perempuan berani bertarung," katanya.
Begitu juga, Herfidha yang melihat bahwa Makassar membutuhkan sentuhan sosok perempuan kendati problem Makassar cukup komplek. Dengan jiwa seorang ibu, dia melihat potensi perempuan untuk berbuat di Makassar sangat besar. "Karena perempuan biasanya mampu melihat segala sesuatunya lebih detail," tandasnya. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar