Powered By Blogger

Selasa, 19 Juni 2012

Timsel Panwaslu Terima Laporan Menyudutkan


*Hasil Wawancara Diserahkan ke Panwaslu

MAKASSAR, FAJAR--Tahapan seleksi calon anggota panwaslu se-Sulsel di tingkat tim seleksi independen berakhir Senin, 18 Juni. Rencananya, tim seleksi akan menyerahkan hasil tes wawancara ke Panwaslu Sulsel malam nanti, Selasa, 19 Juni.
Masing-masing kabupaten/kota yang lolos ditetapkan enam besar untuk selanjutkan dilakukan fit and propert tes oleh anggota Panwaslu Sulsel. Selama masa seleksi, tim seleksi (timsel) calon anggota panwaslu yang terdiri dari akademisi, aktivis perempuan serta mantan anggota panwaslu Sulsel, banyak mendapat laporan dari masyarakat mengenai calon panwaslu yang sedang menjalani wawancara.
Laporan yang diterima timsel dari masyarakat ini umumnya menyudutkan calon anggota panwaslu. Misalnya saja dianggap tidak independen atau berpihak pada cagub Sulsel tertentu, memiliki citra negatif sebagai anggota panwaslu pada periode sebelumnya serta sejumlah laporan yang bersifat menyudutkan calon tersebut. Begitu juga calon anggota panwaslu yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). "Semua laporan yang masuk tentu kita klarifikasi baik terhadap sumber informasi maupun calon itu sendiri," kata timsel panwaslu Sulsel, Prof Aswanto, Senin, 18 Juni.
Aswanto menyatakan timsel tidak ingin menerima begitu saja laporan yang masuk ke tim, apalagi cenderung hanya merugikan calon itu sendiri. Yang pasti menurut dia, persaingan calon panwaslu saat ini cukup ketat. Makanya, timsel rela menghabiskan waktu hingga 5 jam dalam satu kabupaten untuk menjaring calon yang dianggap pantas menjadi anggota panwaslu.
Aswanto menyebut dalam menentukan anggota panwaslu Sulsel, tim menjadikan persoalan integritas dan pemahaman regulasi terkait pelaksanaan pemilu sebagai acuan utama. Integritas menjadi hal penting, karena tim tidak ingin menjaring anggota panwaslu yang tidak independen dalam menjalankan tugasnya. "Tapi integritas dan kejujuran juga tidak cukup kalau mereka tidak memiliki pemahaman regulasi. Karena kalau tidak paham regulasi juga bisa berbahaya dan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat," tandas Aswanto.
Calon anggota panwaslu yang ditetapkan timsel dan Panwaslu Sulsel diharapkan adalah sosok yang memang tidak berapiliasi dengan kelompok tertentu, apalagi kalau sengaja didorong masuk anggota panwaslu oleh kubu cagub tertentu. "Kami ingin steril dan siapa pun yang maju harus bebas dari afiliasi. Mereka yang maju ini kan umumnya dikenal banyak orang di daerahnya masing-masing," kata Aswanto. (hamsah umar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar