Powered By Blogger

Minggu, 10 Februari 2013

Akbar Mundur, Bohar ke Senayan


MAKASSAR, FAJAR--Keputusan mundur legislator Hanura asal Sulsel, Akbar Faizal dan beralih ke Nasional Demokrat (Nasdem) turut meramaikan politisi baru Sulsel yang akan masuk senayan.
Pascamengumumkan mundur dari Hanura, elit DPD Sulsel juga langsung diramaikan dengan wacana pengganti Akbar di Senayan. Kader Hanura yang dipastikan menggantikan dia adalah peraih suara terbanyak ketiga, Andi Bohar Alam.
Dari daftar caleg Hanura 2009, peraih suara terbanyak di bawah Akbar Faizal sebenarnya ditempati Rahman Halid. Tapi sejak musyawarah daerah luar biasa (musdalub) Hanura Sulsel akhir 2012 lalu, Rahman memilih hengkang dari partai ini. Belakangan, dia dikabarkan bergabung dengan Gerindra dan disiapkan menjadi caleg senayan oleh partai yang dibina Prabowo Subianto ini.
DPD Hanura Sulsel sendiri tidak terpengaruh dengan sikap Akbar Faizal yang tiba-tiba mundur dan loncat partai ke Nasdem. "Apa yang dilakukan saudara Akbar Faizal itu merupakan hak dia. Partai saya kira tidak ada masalah karena itu adalah bagian dari sikap politik. Dalam berpolitik memang tidak ada istilah paksaan. Mau keluar kapan saja silahkan," kata Ketua DPD Hanura Sulsel, Ambo Dalle, Jumat, 8 Februari.
` Dia menyebut, ketika ada kader Hanura yang memilih loncat ke partai lain, partai ini pasti melepasnya dengan tangan terbuka, kendati Akbar termasuk salah satu kader Hanura yang cukup berprestasi di partai ini. Namun demikian, Hanura Sulsel yakin potensi kader Hanura Sulsel tidak berkurang termasuk untuk caleg pusat.
"Hanura Sulsel itu memiliki kader yang potensi cukup banyak sehingga kita tidak mempersoalkan itu. Peluang mereka pada pemilu 2014 nanti saya kira juga tidak kalah dengan Akbar Faizal, apalagi banyak kok tokoh yang juga melirik Hanura menjadi caleg di partai kita," tambah Ambo Dalle.
Senada Wakil Ketua DPD Hanura Sulsel, Afandi Agusman. Anggota DPRD Sulsel ini menyatakan sikap Akbar Faizal mundur dari partai ini merupakan salah satu dinamika politik yang lumrah terjadi. "Jangan berpikir bahwa ketika dia keluar dari Hanura kemudian tidak ada lagi potensi kita untuk didorong ke senayan, kita cukup banyak yang prestasi dan kemampuannya tidak kalah dari dia," kata Afandi. (hamsah umar)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar