Powered By Blogger

Minggu, 19 Juni 2011

Delapan Titik Rawan Balapan Liar


MAKASSAR--Petugas satuan lalu lintas (Satlantas) Polrestabes Makassar, harus bekerja lebih keras lagi untuk mengatasi aksi balapan liar yang sering terjadi di kota ini. Selain mengganggu arus lalu lintas, aksi balapan liar ini juga sangat rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Di Makassar, setidaknya ada delapan titik yang sering digunakan warga untuk menggelar balapan liar.
Menurut data yang dilansir Satlantas Polrestabes Makassar, titik jalan utama yang sering digunakan melakukan balapan liar itu antara lain; Jalan Perintis Kemerdekaan seperti di depan STMIK Dipanegara, Metro Tanjung Bunga, Alauddin, Veteran, Bandang, Hertasning Baru, Urip Sumoharjo, dan Cendrawasih.  
Kasat  Lantas AKBP Muh Hidayat membenarkan sejumlah jalan poros tersebut yang sering digunakan balapan liar oleh pengguna kendaraan bermotor di daerah ini. Untuk mengatasi hal itu, perlu perhatian bersama baik pemerintah maupun masyarakat secara keseluruhan. 
Aksi balapan liar di kota Makassar utamanya di Jalan Veteran dan Veteran Selatan utamanya pada Minggu dini hari, tekesan mendapat sambutan meriah dari warga sekitar. Pasalnya, begitu pelaku balap liar mulai beraksi, warga yang ada di sekitarnya ramai-ramai menonton di pinggir jalan. Hal ini semakin membuat pelaku balapan liar makin senang beraksi, meski tindakan mereka mengganggu kelancaran lalu lintas.
Dalam mengatasi persoalan balapan liar di Makassar, Hidayat berharap peran aktif pemerintah utamanya camat bisa memberikan kontribusi penanganan masalah balapan liar di daerah ini. 
Dalam kasus balapan liar, Hidayat menyebutkan bahwa sepanjang 2011 ini, jumlah kendaraan bermotor yang diamankan karena terlibat balapan liar sudah mencapai 87 unit. "Motor-motor ini kita sita karena  melakukan balapan liar," kata Hidayat. (hamsah umar)              

Pelajar SMP Curi Tabung


MAKASSAR--Dua pelajar SMP Amanagappa masing-masing Ys dan Rm diamankan Polsekta Panakkukang, karena diduga melakukan pencurian tabung milik tetangganya di Jalan Bumi Karsa, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Minggu, 19 Juni sekira pukul 12.00. Kedua pelaku yang berstatus pelajar SMP itu masing-masing berusia 13 dan 15 tahun.
Dari tangan pelajar tersebut, polisi mengamankan lima tabung gas ukuran 13 kilogram yang diamankan dari rumah RM serta disembunyikan di depan kantor Lurah Masale. Pelaku tersebut ditengari telah mencuri enam buah tabung, namun satu lainnya diduga telah dijual, namun oleh pelaku mengaku kalau satunya diambil oleh pemulung. 
Saat diperiksa penyidik, kedua pelaku mengaku mengambil mencuri tabung karena disuruh oleh pelaku lain berinisial Fj. Salah satu tabung yang diambil pelaku sendiri dari rumah tante Fj, Sri Gustini. Korban yang satu inilah  yang mengadukan pencurian tabung tersebut kepada kepolisian untuk diproses.
Dari rumah korban ini, pelaku diduga mengambil tabung lebih dari satu buah. Pasalnya, korban tercatat sebagai pengecer gas. Sayangnya, Fj yang juga keluarga korban ini belum berhasil ditemukan polisi, karena diduga bersembunyi di rumah temannya. Otak pelaku ini tercatat sebagai salah satu siswa SMA di daerah ini.
Salah seorang pelaku, Rm menyatakan kalau dirinya hanya membantu Fj mengangkat tabung tersebut. "Dia minta tolong ke kita, katanya ada utangnya makanya butuh uang. Katanya sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya," katanya.
Dalam kasus pencurian, Rm sudah dua kali ditangkap oleh Polsekta Panakkukang. Sebelumnya, dia ditangkap karena melakukan pencurian helm. Namun dalam kasus tersebut pelaku hanya dilakukan pembinaan oleh pihak kepolisian.  
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polsekta Panakkukang, Aiptu Muh Arifin membenarkan penangkapan  dua anak karena mencuri tabung gas. Proses penangkapan sendiri dilakukan oleh Arifin dan anggota SPK lainnya. (hamsah umar)  
           

Sabtu, 18 Juni 2011

FPI-Pemuda Pancasila Bersitegang




MAKASSAR--Puluhan anggota Pemuda Pancasila (PP) Sulsel dan Makassar bersitegang dengan Front Pembela Islam (FPI) Sulsel, Sabtu, 18 Juni. Ketegangan terjadi saat pengurus PP mendatangi markas FPI di Jalan Sungai Limboto sekira pukul 14.30. Kedatangan mereka untuk melakukan klarifikasi terkait insiden perusakan atribut FPI yang dilakukan sehari sebelumnya saat melakukan razia.
Saat datang itulah, terjadi ketegangan antara anggota PP dan FPI, bahkan salah seorang pengurus PP dan FPI nyaris adu jotos di tengah jalan. Untungnya, polisi yang melakukan pengamanan berusaha menenangkan kedua belah pihak yang mulai emosi. Pengurus teras kedua organisasi massa ini juga berhasil menenangkan anggotanya sehingga tidak terjadi bentrokan.
Beberapa pengurus PP yang datang antara lain Ketua PP Sulsel, Diza Rasyid Ali, Majelis Pimpinan Wilayah PP, Azikin, serta sejumlah pengurus teras PP Makassar. Sementara dari FPI ada Panglima Laskar FPI Sulsel, Ustadz Abdul Rahman, Ketua Majelis Syuro FPI Sulsel, Habib Muchsin, dan puluhan pengurus FPI lainnya.
Ketegangan antara kedua ormas itu bermula saat Pemuda Pancasila datang sambil meneriakkan kata Pancasila yang disambut dengan teriakan Allahu Akbar dari FPI. Sebenarnya, kedatangan PP ini hanya sekadar melakukan klarifikasi atas perusakan atribut yang dilakukan FPI sehari sebelumnya yang dinilai sebagai bentuk penghinaan.
"Pemuda Pancasila tidak pernah mempersoalkan masalah akidah. Kami hanya konsen pada kebangsaan, tapi jangan sekali-kali kami diusik," ujar Azikin.
Sementara itu, Ketua Pemuda Pancasila Sulsel, Diza meminta kepada FPI untuk langsung melakukan konfirmasi kepada pengurus teras PP jika ada anggota PP yang dianggap melanggar atau membekingi tempat yang dianggap bertentangan dengan nilai agama. "Anggota Pemuda Pancasila tersebar pada berbagai bidang kerja termasuk tempat hiburan. Karena itu kami minta kalau ada problem di lapangan, tolong dikomunikasikan kepada kami," kata Diza.
Panglima Laskar FPI Sulsel, Abdul Rahman meminta maaf atas kekeliruan yang dilakukan anggotanya saat melakukan aksi di lapangan utamanya perusakan atribut. Namun dia juga meminta agar Pemuda Pancasila tidak membekingi gerakan Ahmadiyah. "FPI pada dasarnya tidak pernah melakukan permusuhan dengan siapa pun. Kalau ada kejadian seperti kemarin, mari kita saling memaafkan," kata Abdul Rahman. (hamsah umar)      

Tampil Elegan dengan Widebody Kit


PENAMPILAN kendaraan bermotor utamanya mobil menjadi kebutuhan tersendiri, yang selalu menjadi perhatian pemilik mobil apalagi bagi mereka yang hobi dengan mobil modifikasi. Bagi pengguna mobil variasi, penampilan mobil adalah hal yang bisa memberikan kesan awal mengenai kemewahan dari modifikasi mobil tersebut.
Selain melakukan sentuhan pada hal interior, bagian eksterior juga tidak kalah pentingnya. Bagian interior  ini bahkan bisa memberikan kesan lebih elegan pada mobil modifikasi yang dimiliki. Alasan untuk tampil lebih elegan dan garang inilah yang menjadi poin penting dalam melakukan perombakan pada bodi kendaraan.
Salah satunya adalah Honda Jazz milik Ismail yang satu ini. Sebagai pemilik kendaraan yang suka dengan tampilan mobil lebih jantan dan berisi, dia pun melakukan modifikasi dengan merombak total bagian bodi mobilnya. Dengan sentuhan widebody kit, mobil Jazz miliknya semakin menampakkan keistimewaan dan kemewahannya.
Yang pasti, dengan melakukan widebody kit pada bagian bodi mobil ini, Ismail mengaku mobilnya tampak lebih garang, elegan, jantan dan berisi. "Kesannya lebih elegan setelah dilakukan perombakan bodinya. Istimewanya, kalau dilihat dari tampilan luar sangat elegan dan macho," ujar Ismail.
Warga asal Kabupaten Sinjai ini mengaku senang melihat bodi mobilnya yang terlihat seakan berotot. Pasalnya, dengan  widebody kita ini, bagian tertentu terlihat lebih menonjol keluar. 
Dengan widebody kit ini, posisi pintu depan dan belakang mobol ini juga sedikit mengalami perubahan. Selain bagian samping yang terlihat  lebih gempal, tampilan depan juga tidak kalah menariknya. Sehingga begitu mobil ini dilihat, keistimewaan perombakan bodi mobil ini langsung terasa.
Ismail mengaku, pertama kali tertarik dengan widebody kit kendaraan, setelah melihat mobil yang sama di daerah ini. Referensi soal tampilan luar mobil inilah yang kemudian membuatnya ikut  melakukan perubahan secara total pada bodi mobilnya. Proses modifikasi mobil ini pun sepenuhnya diserahkan kepada salah satu bengkel ternama di Makassar, Buana Sakti. 
Di bengkel ini, mobil Jazz keluaran 2007 ini dimodifikasi sedemikian rupa selama dua pekan. Selain bodi, sentuhan interior termasuk audio pada mobil ini juga tidak kalah menariknya. (hamsah umar)                            

Gunakan Setir Rakitan

MEMAKSIMALKAN tampilan pada eksterior mobil, tidak hanya pada hal-hal besar saja seperti audio, desain jok, dan sentuhan plafon, tapi juga pada bagian terkecil pada mobil itu sendiri. Bahkan dengan memberikan sentuhan pada hal terkecil pada kendaraan, bisa memberikan tampilan unik atau ciri khas tersendiri.
Contoh kecil saja pada sentuhan bagian setir mobil. Kalau banyak pengguna mobil mengandalkan setir asli dengan merek tertentu, tidak bagi Ismail. Pemilik Honda Jazz keluaran 2007 ini  memilih  menggunakan setir rakit yang ukurannya sangat imut. Dengan ukurannya yang imut ini, maka saat menyetir mobil ini Ismail merasa ada keistimewaan tersendiri.
"Dengan setir rakitan ini, saya merasa memiliki  kenyamanan tersendiri saat menyetir. Selain ukurannya yang kecil, ini juga  memberikan kesan tersendiri karena lain dari pada yang lain. Paling tidak, memberikan keunikan pada interior mobil saya," kata Ismail.
Untuk lebih memberikan kesan unik, setir rakitan ini tidak lupa dibungkus dengan kain berbahan kulit, sehingga meski hanya rakitan, kesan mewah terhadap setir ini tetap ada. Terlebih lagi, pilihan warna tetap menyesuaikan pada warna yang ada pada bodi dan interiornya utamanya di bagian depan kendaraan ini.
Setir rakitan yang imut ini seakan berpadu dengan hadirnya RPM memang memiliki ukuran yang juga imut. Alat yang satu ini berfungsi untuk melakuka kontrol terhadap temperatur gas dan oli. "Selain sebagai fungsi kontrol, RPM ini juga berfungsi mempercantik tampilan atau sekadar aksesoris  mobil," kata Ismail. (hamsah umar)