Powered By Blogger

Sabtu, 15 Oktober 2011

Performa Maksimal dengan Mesin Racing


MENGEMUDIKAN mobil dengan performa maksimal menjadi harapan tersendiri, utamanya pada situasi tertentu dimana kita membutuhkan kecepatan lebih. Dengan performa maksimal, jaminan kepuasan dalam  mengemudi terasa semakin sempurna. 
Sekalipun mobil pribadi yang kita miliki tidak bermaksud digunakan untuk kepentingan balapan, atau kebutan di arena resmi, namun kualitas mesin mobil tetap menjadi hal penting sekalipun mobil tersebut sekadar digunakan untuk mendukung aktivitas sehari-hari, atau bersantai.
Performa maksimal yang ditawarkan mesin ini salah satunya diterapkan pada mobil Honda Jazz keluaran 2007 ini. Mobil milik warga Taman Sudiang Indah Blok K4 No.2 Makassar, A Taufiq Yunus ini, menjadi salah satu mobil keluarga yang menawarkan performa mesin lebih maksimal. Itu karena mobil modifikasi ini memiliki mesin racing dengan berbagai perubahan dari mesin standarnya.
Bahkan, menurut Taufiq mobil ini bisa melaju dengan kecepatan maksimun hingga 200 km per jam. Itu pun masih bisa lebih cepat jika memiliki kemampuan menyetir lebih. Dengan performa mesin maksimal ini, dijamin pemilik kendaraan semakin merasakan kesempurnaan berkendara di jalan raya.
Selain mewarkan performa mesin dengan kemampuan maksimal, mobil yang satu ini juga menawarkan akselerasi mesin lebih cepat. Kalau rata-rata akselerasi mesin mobil standar 12-13 detik, dengan menggunakan perangkat mesin racing ini akselerasi mesin hanya 9,8 detik. Dengan akselerasi mesin yang lebih cepat ini, maka kendaraan juga dipastikan lebih cepat start dan melaju.
"Karena menggunakan perangkat mesin racing, selain kecepatan yang lebih meksimal, memang akselerasinya juga semakin cepat. Ini yang membuat performa mobil ini maksimal," ujar Taufiq.
Untuk melakukan perakitan mesin, Taufiq tidak tanggung-tanggung membawa mobil kesayangannya ini ke Jakarta. Di ibu kota inilah mobil tersebut dirakit mesinnya hingga menghasilkan mesin yang memiliki kecepatan dan akselerasi maksimal.
Beberapa perangkat mesin yang diubah  seperti Header HKS, saringan udara racing, saringan oli racing, busi irrigium, down fife, midle pad, hour power, knalpot zero one racing, dan sejumlah perangkat mesin racing lainnya. (hamsah umar)                    

Lebih Garang


DESAIN eksterior mobil tidak kalah menariknya dibanding interior. Bahkan, desain eksterior yang unik dan variatif akan lebih memberikan kesan mewah pada  mobil itu sendiri. Selain dari segi pilihan warna, pemberian stiker dengan desain khusus juga mampu menjadikan mobil lebih istimewa.
Malah, pilihan warna dan desain stiker bisa memberikan kesan garang maupun kesan mewah pada mobil secara keseluruhan, tidak hanya pada tampilan luarnya tapi juga di dalamnya. Dari tampilan eksterior ini bisa memberikan jaminan kalau mobil yang tampak mewah dari luar, juga memiliki kemewahan dari segi interiornya.
Honda Jazz milik A Taufiq Yunus misalnya, mampu memberikan kesan garang dengan kombinasi warna kuning dan hitam, belum lagi varian stiker yang semakin  menambah kesan mewah dan garang pada mobil ini. Apalagi, mobil ini memang  memiliki konsep racing.
"Konsepnya memang sedikit garang dan racing. Kombinasi kuning dan hitam menjadi pendukung kalau mobil ini terlihat lebih garang," kata Taufiq.
Selain bagian eksterior yang didesain dengan konsep racing,  bagian interior juga demikian. Ini bisa dilihat dengan pilihan jok zero yon racing atau jok jenis sparco. "Jok kita sesuaikan dengan konsep racing yang melekat pada mobil ini. Sehingga tidak hanya bagian luar yang terlihat racing, tapi juga di dalamnya," kata Taufiq.
Bagian lain yang memberikan kesan mewah, racing, dan garang adalah pilihan peleknya. Mobil ini menggunakan pelek Venom dengan dimensi 17 inci waolfrace. Ini dipadukan dengan ban GT Champiro HPX 205/45 ZR17. (hamsah umar) 
     

Jumat, 14 Oktober 2011

Sentuhan Tiga Bengkel


MEMAKSIMALKAN performa dan tampilan mobil, terkadang mengharuskan sentuhan tangan-tangan terampil dan profesional. Tidak hanya mengandalkan satu bengkel, tapi membutuhkan banyak bengkel guna menyempurnakan hasil yang diharapkan.
Ini pula yang menjadi pilihan A Taufiq Yunus dalam melakukan modifikasi dan desain mobilnya. Mobil Honda Jazz miliknya ini harus keluar masuk di tiga bengkel berbeda di Makassar dan Jakarta. 
Untuk perubahan perangkat mesinnya, Taufiq menggunakan jasa bengkel di Jakarta. Kemampuan dan keterampilan pemilik bengkel dalam  merakit mesin, menjadi alasan dia untuk merakit mesin di Jakarta. "Kita tidak meragukan lagi kalau mesin di rakit di Jakarta. Performanya dijamin tidak mengecewakan," kata Taufiq.
Sementara untuk desain interior dan eksteriornya, Taufiq memanfaatkan jasa Surabaya Motor dan Buana Sakti di Makassar. Di dua bengkel inilah desain audio, interior, dan eksterior dilakukan. Dengan menggunakan  jasa tiga bengkel berbeda itu, Taufiq mengaku mobil cukup sempurna.
"Untuk audio, secara umum sangat simpel karena memang tidak dimaksudkan untuk menonjolkan audionya. Mobil dengan konsep racing memang tidak cocok kalau menggunakan perangkat audio berlebihan seperti memasang televisi," kata Taufiq. (hamsah umar)                       

Simpel dan Memuaskan


MODIFIKASI audio pada mobil pribadi tidak harus dilakukan secara ekstrem, dengan memberikan banyak perangkat audio plus interior. Desain simpel juga banyak menjadi pilihan, apalagi konsep desain ini juga tetap mampu  memberikan kepuasan.
Desain simpel dengan tetap memberikan jaminan kepuasan menjadi ciri dari mobil Jazz yang satu ini. Pemilik mobil, A Taufiq Yunus mengaku cukup puas dengan kondisi audio mobilnya yang simpel dan sederhana. Meski dengan desain sederhana, kualitas musik yang dihasilkan tetap sempurna.
"Intinya bagaimana kita bisa merasakan kepuasaan. Sekalipun desainnya sederhana, tapi kita bisa menikmati audio dengan baik," ujar Taufiq.
Beberapa perangkat audio yang dibenamkan pada mobil yang satu ini seperti subwoofer merek kicker dua unit, amplifier Phonix Gold dan ADX-485, kapasitor Simbion dua unit, serta beberapa speaker. Desain audio yang simpel ini menyesuaikan dengan konsep racing yang ada pada mobil ini. (hamsah  umar)
      
          

Kamis, 13 Oktober 2011

BEM MIPA Unhas Segera Diperiksa


MAKASSAR, FAJAR--Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unhas, utamanya panitia Program Reformasi Pola Pikir dan Pola Sikap (Progresip), segera diperiksa penyidik Polrestabes Makassar.
Panitia ospek dengan nama baru ini, akan dimintai keterangan polisi terkait dugaan kekerasan yang dilakukan panitia Progresip, terhadap salah seorang mahasiswa baru Jurusan Kimia Fakultas MIPA Unhas, Awaluddin yang tewas Senin lalu. Pemeriksaan terhadap pengurus BEM MIPA Unhas ini akan dilakukan polisi, atas dugaan adanya tindak kekerasan terhadap  maba dalam masa pengkaderan utamanya kegiatan diluar kampus.
Proses penyelidikan kasus dugaan adanya tindak pidana dalam kegiatan ini hingga mengakibatkan maba asal Labessi, Soppeng meninggal ini saat ini diambil alih Polrestabes Makassar. Tadinya, penyelidikan kasus tersebut dilakukan Polsekta Tamalanrea,  namun untuk memaksimalkan proses penyelidikan kasus diambil alih Polrestabes Makassar.
Kapolsekta Tamalanrea, Kompol Amiruddin yang dikonfirmasi menjelaskan bahwa, pihaknya telah memeriksa saksi utamanya dari keluarga korban. Kemarin, pihaknya sudah memeriksa paman korban yang juga tetangga korban di BTP Blok H, Sudarman. 
"Itu yang sementara ini kita telah periksa, sebelum kemudian berkas kasus ini  kita limpahkan ke Polrestabes. Jadi saat ini proses penyelidikan dilakukan di sana," ujar Amiruddin.
Awalnya, penyidik Polsekta Tamalanrea sudah menjadwalkan pemeriksaan terhadap tiga orang maba Fakultas MIPA Unhas,  yang belakangan diketahui mengantar korban ke rumahnya pada hari terakhir kegiatan pengkaderan berlangsung.
Begitu juga, dua panitia pengkaderan sudah ada yang berencana dimintai keterangan. "Pemeriksaan terhadap orang yang sudah kita agendakan ini akan dilakukan di Polrestabes," tambahnya.                         
Dugaan bahwa korban tewas karena kekerasan atau pun kelelahan, tampaknya semakin memperkuat kecurigaan pihak keluarga korban termasuk keterangan maba yang menjadi rekan korban selama proses pengkaderan berlangsung. Amiruddin mengungkap, saat hari terakhir pengkaderan, korban diketahui dalam kondisi tidak sehat. 
Meski korban diketahui sakit atau kelelahan, namun panitia sama sekali tidak berinisiatif membawa korban ke rumah sakit, atau mengantarnya pulang ke rumahnya. Malah, korban diantar oleh tiga rekannya ke rumahnya.
"Jadi yang mengantar korban pulang ke rumahnya adalah tiga orang maba. Ketiga maba ini juga akan dimintai keterangan seperti apa sebenarnya kondisi korban saat itu," tambah Amiruddin.
Dalam kasus kematian maba ini, keterangan sejumlah panitia berbeda-beda. Ada yang mengakui korban mengeluh sakit mag, kendati tidak pernah direkomendasikan mendapat perawatan ke rumah sakit. Salah seorang panitia yang menyebut korban mengeluh mag adalah Faharuddin, penanggung jawab kegiatan.
Sementara, Budiman-pengurus BEM MIPA Unhas menegaskan korban tewas tersebut tidak pernah mengeluh sakit, termasuk berdasar pemeriksaan tim media panitia. Begitu korban ditanya, Budiman mengaku kalau korban selalu menjawab sehat.
Wakapolrestabes Makassar, AKBP Endi Sutendi didampingi Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait menegaskan bahwa sejumlah saksi sudah diagendakan untuk diperiksa penyidik. "Segera saksi-saksi kita periksa," kata Endi. (hamsah umar)