Powered By Blogger

Selasa, 18 Oktober 2011

37 Rumah Terbakar di Kandea


MAKASSAR, FAJAR--Sedikitnya 37 rumah di Jalan Kandea III Lr 107, Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala Makassar terbakar, Selasa, 18 Oktober sekira pukul 09.00. Peristiwa ini mengakibatkan sekitar 200 jiwa yang terdiri dari 65 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
Musibah kebakaran ini mengakibatkan kerugian materil. Meski belum ada kalkulasi resmi mengenai kerugian yang dialami korban, namun kebakaran ini dipastikan mengakibatkan korban rugi hingga ratusan juta. Kendati, kejadian ini tidak sampai mengakibatkan adanya korban jiwa karena korban cepat menyelamatkan diri.
Informasi yang diperoleh, api pertama kali muncul dari rumah Muh Ali daeng Nompo. Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa kebakaran tersebut akibat hubungan arus pendek. Saat terjadi kebakaran, sempat juga terdengar ada ledakan yang diduga tabung gas. "Menurut informasi sementara yang kami himpun, utamanya dari keluarga Muh Ali, kebakaran terjadi karena arus pendek," ujar Lurah Baraya, Rustam Pakolli.
Api yang menghanguskan rumah korban ini cepat menjalar ke rumah lainnya, apalagi rumah di kawasan padat ini umumnya semi permanen sehingga dinding rumah mereka banyak terbuat dari kayu dan tripleks. Belum lagi, saat kejadian agin bertiup cukup kencang. 
Para korban kebakaran ini umumnya tidak sempat menyelamatkan barang berharga mereka. Kalau pun ada yang diselamatkan hanya benda yang mudah diangkat seperti televisi, kasur dan sepeda motor.            
Dari puluhan rumah yang terbakar itu, rumah Ketua RW II, Abdul Kadir juga menjadi sasaran amukan api. Barang berharga Ketua RW ini juga bahkan tidak bisa diselamatkan, apalagi berada di lorong sempit. Belum lagi, saat kejadian berlangsung, warga yang ada di sekitar lokasi panik dan berusaha menyelamatkan barang-barang mereka. "Sulit menyelamatkan barang karena api cepat membesar," kata Kadir.
Camat Bontoala, Supardi A Syam menambahkan bahwa kebakaran tersebut membuat ratusan jiwa untuk sementara harus ditampung di tenda darurat. Pemerintah kata dia akan membangun dapur umum, serta memberikan bantuan kepada korban seperti tenda, tikar, dan kebutuhan  mendesak lainnya.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial. Tentunya, untuk penanganan korban ini, kita akan  buatkan dapur umum, berikan tenda dan kebutuhan mendesak lainnya," kata Supardi.
Kapolsekta Bontoala, kompol Abdul Rahman S terpisah mengaku  belum memastikan penyebab kebakaran. Yang pasti, api pertama kali dari rumah Muh Ali. "Kita belum tahu penyebabnya apakah karena listrik atau kompor gas. Sementara ini kita mengumpulkan informasi dan melakukan penyelidikan," jelas Rahman. (hamsah umar)                    

Mahasiswa Bulukumba Dihajar Warga


MAKASSAR, FAJAR--Salah seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Makassar, Fitrawansyah (18) dihajar sejumlah warga Jalan Adyaksa Makassar, Selasa, 18 Oktober. Mahasiswa asal Bulukumba ini diamuk massa karena melakukan pencurian sepeda motor di kompleks Lily Panakkukang.
Sepeda motor yang coba dicuri pelaku itu adalah Honda Astrea milik Ronny, warga Jalan Urip Sumoharjo Makassar. Mahasiswa ini tertangkap tangan petugas keamanan perumahan sedang mendorong motor yang akan dicuri itu. Karena dicurigai bukan pemiliknya, satpam  mencoba mengadangnya dan minta STNK motor tersebut. Karena pelaku tidak bisa memperlihatkannya, pelaku tidak diizinkan meninggalkan tempat.
"Saya curiga dengan orang itu karena mendorong motor, sementara saya merasa dia orang asing. Saya minta STNK tapi tidak bisa memperlihatkannya," ujar Abbas petugas keamanan setempat.
Sejumlah warga yang melihat pelaku kemudian melakukan pemukulan. Dia pun menjadi bulan-bulanan puluhan warga. Mahasiswa angkatan 2011 ini diketahui kuliah di Fakultas Kesehatan. Pelaku kemudian diamankan petugas ke Polsekta Panakkukang bersama barang bukti, termasuk sepeda motor Yahama Vega R yang digunakan pelaku.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar membenarkan penangkapan pelaku curanmor tersebut. "Dia sementara kita mintai keterangan," kata Akbar. (hamsah umar)

Mobil Dibobol, Nasabah BRI Kehilangan Rp275 Juta


MAKASSAR, FAJAR--Seorang nasabah  BRI, Arnoldus (48) kehilangan uang tunai sebesar Rp275 juta, Selasa, 18 Oktober. Korban yang baru saja menarik uang tunai di BRI Unit Slamet Riyadi Makassar ini, dibobol mobilnya di halaman parkir Asuransi Ace Life, Jalan Penghibur.
Mobil Kijang Innova milik korban yang sedang di parkir. Diduga, pelaku yang mengendarai sepeda motor itu, telah membuntuti korban saat mengambil uang di bank. Begitu memarkir mobil, pelaku langsung beraksi dengan memecahkan kaca mobil korban kemudian menggasak uang yang disimpan di dalam mobil.
Pelaku memecahkan kaca mobil korban yang bernopol DD 90 OP di bagian kiri. Setelah itu, pelaku mengambil uang dalam kanton hitam yang disimpan di mobil oleh korban. Pelaku pembobolan tersebut ditengarai dua orang dengan mengendarai motor matic.
Warga di sekitar lokasi sempat ada yang melihat pengendara sepeda motor yang diduga sebagai pelaku. Hanya saja, pengendara sepeda motor matic tersebut tidak sempat dilihat ciri-ciri, dan identitas motornya. Begitu juga korban sempat melihat kedua pelaku tersebut.
Bahkan, Arnoldus sempat meneriaki pelaku pembobolan itu, hingga menyita perhatian warga dan melakukan pengejaran. Sayang, pelaku yang berboncengan itu berhasil menghilangkan jejak. Korban mengaku, yang sebesar Rp275 juta itu ditarik dari beberapa tempat yang selanjutnya akan disetor ke Bank Central Asia (BCA). Korban terakhir menarik uang di BRI Slamet Riyadi.
Uang ratusan juta yang berhasil digasak maling itu, dikemas dalam dua kanton hitam. Peristiwa pembobolan yang dialami korban itu langsung dilaporkan ke Polrestabes Makassar beberapa saat setelah kejadian. Polisi juga langsung melakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari warga sekitar, utamanya yang sempat melihat dan mengejar pelaku.
Wakil Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Muh Nurdin membenarkan peristiwa pembobolan mobil salah satu nasabah bank di Makassar ini. Nurdin menegaskan, kasus pembobolan nasabah ini sementara dalam penyelidikan pihak kepolisian.  (hamsah umar)    

Rumah Ketua Program Pascasarjana UMI Dibobol


MAKASSAR, FAJAR--Aksi pembobolan makin marak. Setelah sejumlah kantor pemerintahan, rumah Ketua Program Pascasarjana UMI, Prof Supirman di Jalan Saripah II Blok C1 menjadi sasaran, Selasa, 18 Oktober.
Pelaku yang berjumlah empat orang dengan menggunakan topeng itu, masuk ke rumah korban setelah berhasil merusak gembok pagar dan pintu rumah korban. Pelaku bertopeng ini masuk ke rumah korban dari belakang. 
Diduga, pelaku melihat korban meninggalkan rumah. Pasalnya, Supirman baru saja meninggalkan rumahnya beberapa saat sebelum kejadian. Namun, rumah tersebut tidak ditinggal kosong karena ada pembantu korban, Hasnah. Pembantu korban inilah yang memergoki pelaku mengobrak-abrik rumah korban.
Pembantu korban saat itu berada di lantai II. Tapi karena mendengar ada suara anah dari lantai I, pembantu tersebut memilih turun karena merasa curiga. Begitu turun, dua pelaku sudah berada di dalam rumah. Saat itu, pelaku langsung melarikan diri kendati sempat menodongkan badik kepada pembantu tersebut.
Hasnah mengaku melihat empat pelaku. Dua orang masuk ke rumah sementara dua lainnya berjaga di depan pagar. Yang masuk rumah menggunakan topeng sementara yang diluar menggunakan helm tertutup. "Pelaku mengacungkan badik ke saya begitu melihat saya turun dari lantai II. Mungkin karena takut, dia langsung pergi," kata Hasnah.
Di kompleks perumahan itu, suasana lingkungan memang sepi dari lalu lalang penduduk. Apalagi penghuni kompleks umunya memiliki kesibukan.
Kapolsekta Panakkukang, Kompol Muh Nur Akbar turun langsung ke lokasi melakukan peninjauan. Pihaknya kata dia sementara melakukan pengejaran pelaku, termasuk mengumpulkan bukti. (hamsah umar) 

Senin, 17 Oktober 2011

Pemanggilan Saksi Melalui Rektor Unhas


MAKASSAR, FAJAR--Penyidik Polrestabes Makassar resmi  melayangkan surat panggilan pemeriksaan saksi, terhadap Ketua Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unhas, Firdaus. Alur pemanggilan saksi dari pihak kampus ini melalui Rektor Unhas, Prof Idrus A Paturusi.
Wakil Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol M Nurdin yang dikonfirmasi Senin, 17 Oktober menjelaskan bahwa, surat pemanggilan terhadap Firdaus maupun pihak kampus lainnya di Fakultas MIPA sudah disampaikan penyidik. Tinggal pihak rektor yang akan mendelegasikan selanjutnya surat panggilan itu kepada pihak yang dipanggil.
"Yang kita mau tahu dulu adalah jenis kegiatannya apa, seperti apa SOP-nya, apa saja kegiatan yang dilakukan, legalitasnya bagaimana, siapa yang bertanggung jawab melakukan kegiatan ini, siapa yang melaksanakan dan semacamnya," ujar Nurdin.
Polisi kata dia baru akan memeriksa panitia penyelenggara setelah terlebih dahulu polisi melakukan pemeriksaan terhadap pihak kampus, untuk memastikan bagaimana kegiatan pengkaderan ini dilakukan. Makanya, sejauh ini pihak kepolisian belum memeriksa saksi dari panitia atau pun mahasiswa baru.
Kendati begitu, dia berharap kasus meninggalnya mahasiswa baru Jurusan Kimia Unhas, Awaluddin dapat dituntaskan secepatnya. Sejauh ini, polisi juga masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan pihak dokter RS Wahidin Makassar. Hasil ini kata dia sangat menentukan proses penyelidikan selanjutnya yang akan dilakukan polisi.
Mengenai keterangan berbeda dari pihak Unhas terkait aspek legalitas kegiatan pengkaderan yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas MIPA Unhas, Nurdin menegaskan bahwa keterangan ini belum bisa dijadikan dasar polisi untuk memberikan kesimpulan. "Makanya, kita akan periksa dulu pihak-pihak di sana yang terkait. Dari situ kita bisa simpulkan aspek legalitasnya," kata Nurdin.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, Awaluddin yang merupakan maba asal Soppeng tewas karena dugaan kekerasan, maupun perlakuan tidak profesional dari seniornya pada  proses pengkaderan maba. Pasalnya, kendati korban dikabarkan sakit dan sempat minta izin pulang ke rumahnya, panitia tidak memberinya izin dengan alasan korban dalam kondisi sehat. (hamsah umar)