Powered By Blogger

Sabtu, 12 November 2011

Khusus untuk Touring


HONDA Goldwing bermesin 1800 cc ini, merupakan salah satu tipe motor yang tidak cocok untuk penggunaan dalam kota, namun kendaraan ini lebih khusus dirancang untuk kegiatan yang bersifat touring. 
Dari desainnya saja, motor ini memang sangat cocok digunakan kegiatan touring. Dilihat dari model joknya, motor ini sepertinya sangat nyaman ditumpangi saat dalam perjalanan jauh. Pasalnya,  model jok motor yang satu ini menyerupai sofa sehingga pengendaraan akan merasa nyaman dengan jok yang empuk.
"Joknya model kursi sofa. Jadi meski kita dalam perjalanan jauh, kita tidak cepat lelah karena kita merasa nyaman duduknya. Apalagi karena joknya memang sangat empuk, " kata pemilik motor Honda Goldwing ini, Lhae.
Dari segi keamanan selama dalam berkendara, pengendara juga tidak perlu terlalu khawatir. Pasalnya, alat pengerem motor yang satu ini juga cukup menjamin keamanan berkendara. Itu karena rem motor yang satu ini anti brake sock (ABS). Jadi meski pengendara mengerem tiba-tiba karena kaget atau karena jalan rusak, kestabilan motor ini tetap terjaga dengan baik.
Dengan ABS ini, pengendara tidak perlu khawatir ban kendaraan akan slip, sehingga bisa mengakibatkan pengendara terjatuh. "Roda motor juga tidak langsung berhenti pada saat kita mengerem, tapi tetap berputat. Sehingga tidak akan slip," kata Lhae. (hamsah umar)   

Delapan Sexy Dancers BalleZZa Ditangkap


MAKASSAR, FAJAR--Satuan Reskrim Polrestabes Makassar menangkap delapan personil Sexy Dancers BalleZZa, Sabtu, 12 November sekira pukul 01.30. Sexy Dancers ini ditangkap polisi karena diduga telah melakukan aksi pornografi.
Saat melakukan pertunjukan sekira pukul 01.00, Sexy Dancers ini mengenakan pakaian yang dianggap tidak sesuai norma dan tidak layak dipertontonkan. Pasalnya, mereka berpakaian bekini sekadar memakai bra dan celana dalam. Aksi dancers ini dianggap mempertontonkan aurat di depan umum.
Selain mengamankan Sexy Dancers, polisi juga  mengamankan beberapa petugas keamanan BalleZZa, karena ditengarai menghalang-halangi petugas kepolisian saat akan mengamankan Sexy Dancers tersebut, serta koreografer. Setidaknya ada 12 orang yang diamankan dari Kafe dan Resto di Pantai Losari ini oleh polisi.   
Hanya saja, hingga siang kemarin, polisi sudah memulangkan petugas keamanan dan empat Sexy Dancers. Sedang empat lainnya masih diamankan karena ditengarai kuat melakukan aksi pornografi. "Empat orang yang masih kita amankan ini karena adanya bukti permulaan cukup telah melakukan aksi pornografi," ujar Wakasatreskrim Polrestabes Makassar, Kompol Anwar HS.
Keempat Sexy Dancers BalleZZa Makassar yang masih diamankan itu berinisial NL (19), SY (27), NN (19), dan ES (21). Informasi yang diperoleh, para sexy dancers ini berasal dari Gorontalo, Jakarta dan Manado.                  
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha menambahkan  bahwa, proses penyelidikan terhadap dugaan aksi pornografi yang dipertontonkan di BalleZZa ini masih akan terus dikembangkan, termasuk akan melakukan pemeriksaan terhadap manajemen BalleZZa serta Event Organizer (EO).
"Pemeriksaan saksi-saksi tentu kita akan lakukan termasuk security yang sudah kita mintai keterangan. Kita juga akan memeriksa manajemen BalleZZa dan EO yang mendatangkan sexy dancers ini," kata Himawan.
Marcom BalleZZa, Vina yang dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pertunjukan yang dilakukan sexy dancers masih berada pada batas-batas yang wajar, karena tetap menutup aurat. "Yang terlihat perut dan paha. Saya kira penampilan kita tidak begitu vulgar, tapi sama dengan pihak lain. Peristiwa penangkapan ini sudah yang kedua kalinya kita alami. Dua tahun lalu, sexy dancers kami juga ditangkap," kata Vina.
Dari delapan sexy dancers yang diamankan polisi, Vina menyebutkan bahwa hanya empat orang yang sudah melakukan pertunjukan, sementara empat lainnya masih dalam persiapan di dalam room. 
"Kita juga sayangkan cara polisi mengamankan sexy dancers itu. Kalau memang mau diamankan ke kantor  polisi, semestinya diberi dulu kesempatan kepada  sexy dancers untuk mengganti pakaian mereka," kata Vina. (hamsah umar)                        

Warga Biringbulu Tewas di Pelabuhan


MAKASSAR, FAJAR--Halimah (47), salah seorang warga Lembangloe, Kecamatan Biringbulu, Gowa tewas saat menunggu pemberangkatan KM Dharma tujuan Batulicin, di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar Jumat sore.
Korban yang hendak ke Batulicin bersama suaminya, Safaruddin ini diduga meninggal karena keracunan obat sakit kepala dan anti mabuk. Pasalnya, sebelum meninggal korban  minum Bodrex dan Antimo hampir bersamaan. Tidak lama setelah meminum obat tersebut, korban mual hingga keluar busa dari mulutnya.
Korban sempat dibawa ke Poliklinik Pelabuhan Soekarno Hatta begitu korban pingsan. Sayangnya, nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal beberapa saat setelah ditangani di poliklinik. 
Kapolres Pelabuhan, AKBP Audi AH Manus menjelaskan bahwa korban tersebut awalnya merasa pusing, sehingga minta suaminya membeli obat. Oleh suami, korban memberi Bodrex serta obat anti mabuk. "Obat tersebut diminum masing-masing satu biji. Tidak lama kemudian, korban tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal," kata Audy.
Kanit Reskrim Polsekta  Soekarno Hatta, Iptu Zopfan AB terpisah menyebutkan bahwa korban tersebut datang di pelabuhan sekira pukul 12.00. Diduga karena menunggu beberapa jam sehingga korban merasa pusing. Pasalnya, kapal yang akan ditumpangi baru merapat di pelabuhan sekira pukul 16.00.     "Jadi dia meninggal saat menunggu pemberangkatan. Karena peristiwa ini, kami fasilitasi dengan pihak Pelni sehingga biaya tiket korban dikembalikan utuh," kata Zopfan. (hamsah umar)           

Rabu, 09 November 2011

Tabrak Pemulung, Mahasiswa Tewas


MAKASSAR, FAJAR--Seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Makassar, Muh Fikram Nurmuali (20) tewas dengan luka cukup serius akibat terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Maccini Raya Makassar, Rabu,  9 November sekira pukul 03.00.
Warga BTN Pao-pao Blok B10 No.1 ini, terlibat kecelakaan tepatnya di depan kampus STIKES. Korban diduga mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, hingga mengakibatkan seorang pemulung menggunakan kendaraan roda tiga ditabrak dari belakang. Akibatnya, korban terlempar dan terjatuh hingga  mengakibatkan korban luka parah dan meninggal di tempat.        
Saat itu, korban mengendarai sepeda motor DD 6616 IU. Belum diketahui, korban hendak menuju kemana sehingga memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Diduga karena lampu motor korban tidak begitu terang, sehingga pemulung yang ada di depannya ditabrak.
Selain korban yang terjatuh, pemulung yang diketahui bernama Hasanuddin juga terjatuh. Namun pemulung yang satu ini hanya menderita luka dan sudah bisa diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit. "Pemulung yang ditabrak ini juga luka, cuma tidak terlalu parah. Sempat dibawa ke rumah sakit namun sudah diizinkan pulang setelah mendapat penanganan medis," kata Kanit Laka Polrestabes Makassar, AKP Alimuddin J.
Alimuddin menyebutkan, karena kendaraan korban melaju dengan kecepatan tinggi, roda tiga milik pemulung tersebut bahkan terlempar beberapa meter. (hamsah umar)              

Pengeroyok Dito Masih Berkeliaran


MAKASSAR, FAJAR--Pelaku pengeroyokan terhadap bocah berusia sembilan tahun, Dito dan kakaknya, Dika (13) di Jalan Nuri Makassar Selasa lalu masih berkeliaran. Pascakejadian itu, polisi belum menangkap pelaku yang diperkirakan berjumlah belasan orang.
Pascapengeroyokan tersebut, para pelaku belum diketahui keberadaannya apalagi sebagian besar pelaku belum diketahui identitas maupun alamatnya. Satu-satunya pelaku yang dikenal oleh korban bernama Dulun. Namun pelaku yang satu ini juga masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandy yang dikonfirmasi menyebutkan bahwa berdasar informasi sementara yang diperoleh polisi, sebagian pelaku pengeroyokan itu juga masih di bawah umur, namun ada juga yang sudah dewasa. "Menurut keterangan korban pelaku belasan orang. Sebagian juga masih di bawah umur," kata Agus.
Untuk penanganan kasus pengeroyokan bocah berusia sembilan tahun ini, Agus menegaskan bahwa persoalan itu diserahkan ke Polrestabes Makassar. Pasalnya, di Polsekta Mamajang, belum ada unit khusus yang menangani tindakan pidana anak di bawah umur.
"Karena korban dan pelaku juga ada di bawah umur maka penanganannya kita serahkan ke Polrestabes pada unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Kasus ini perlu penanganan khusus ," tambah Agus.
Kendati, Agus menambahkan bahwa untuk mencari pelaku pengeroyokan tersebut, Polsekta Mamajang akan tetap melakukan penyelidikan untuk mengetahui keberadaan maupun identitas pelaku. Sebagaimana dilansir sebelumnya, Dika dan Dito dikeroyok sekelompok pemuda di Jalan Nuri Selasa. Akibat pengeroyokan itu, Dito bahkan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.  (hamsah umar)