Powered By Blogger

Rabu, 21 Desember 2011

Operasi Lipu Libatkan TNI


MAKASSAR, FAJAR--Operasi lilin lipu dalam rangka natal dan tahun baru 2012, yang akan dimulai 22 Desember hari ini, tidak hanya melibatkan petugas kepolisian di jajaran Polda Sulsel, juga melibatkan pihak terkait lainnya seperti TNI.
Selain melibatkan anggota TNI, operasi lipu juga akan melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Bankompol, Dinas Perhubungan, maupun pihak terkait lainnya. Hanya saja, pelibatan sejumlah pihak diluar aparat kepolisian ini jumlahnya terbatas.
  Gelar pasukan dalam rangka operasi lipu ini akan digelar jajaran Polda Sulsel di Lapangan Karebosi Makassar, Kamis, 22 Desember sekira pukul 07.00. Gelar pasukan dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Johny Wainal Usman. Semua pihak yang dilibatkan dalam operasi lipu ini akan mengikuti gelar pasukan termasuk dari pihak petugas kesehatan dan pihak terkait lainnya.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Mantasiah menjelaskan bahwa jumlah personil yang disiapkan jajaran Polrestabes Makassar saja berkisar 1.000 personil. Mereka akan ditempatkan pada berbagai posko dan seratusan gereja yang ada di Makassar. Pengamanan gereja sendiri dilakukan secara ketat, bahkan ada yang sampai tujuh orang setiap gereja seperti yang dilakukan di wilayah Polsekta Rappocini.
"Gelar pasukan ini akan diikuti jajaran dari Polres Gowa dan Polres Maros sebagai kabupaten terdekat di Makassar. Setelah gelar pasukan, maka petugas sudah harus menempati posko yang telah ditentukan," kata Mantasiah. (hamsah umar)
       
        

Polisi Akan Periksa Pengawal Mertua Imam


MAKASSAR, FAJAR--Setelah melakukan pemeriksaan terhadap istri Sales and Service Manager PT Merpati Nusantara Airlines-Imam Bagus Nugraha, Andi Indria Safitri polisi kembali mengagendakan pemeriksaan terhadap pengawal mertua Imam, bernama Hamzah.
Hamzah sendiri saat ini dipercaya mertua atau istri Imam untuk menjaga atau menempati rumah yang ditempati korban meregang nyawa. Kendati begitu, polisi belum menentukan jadwal pasti kapan pengawal mertua Imam saat menjadi Ketua HIPMI Papua itu akan dimintai keterangan polisi.
Namun, proses pemeriksaan terhadap penjaga rumah keluarga korban ini akan dilakukan setelah proses serah terima jabatan Kapolsekta Rappocini dari Kompol Herman kepada AKP Ahmad Mariadi hari ini. Lepas sambut pejabat kapolsekta ini sendiri akan dilakukan di kantor Polsekta Rappocini keesokan harinya.
Kapolsekta Rappocini, Kompol Herman didampingi Kanit Reskrim Polsekta Rappocini, AKP Arifuddin Rabu, 21 Desember membenarkan rencana pemeriksaan terhadap Hamzah. Berdasar informasi yang diperoleh, Hamzah dikenal tidak hanya sebagai pengawal mertua Imam, tapi juga disebut-sebut sebagai pelatih olah bela diri.
Informasi lain menyebutkan, saksi yang akan diperiksa penyidik pascapemeriksaan istri Imam ini juga disebut-sebut sebagai anggota kepolisian. "Tapi belum jelas apakah memang dia polisi. Yang jelas dia pengawal mertua korban saat menjadi Ketua HIPMI di Papua," kata Arifuddin.
Sejauh ini polisi belum bisa mengambil kesimpulan mengenai misteri kematian Imam, apakah benar bunuh diri atau karena dibunuh. Polisi sendiri sejauh ini masih menunggu hasil autopsi dari dokter forensik Unhas yang menangani autopsi korban.
Herman menyebutkan bahwa, polisi sebenarnya berharap hasil autopsi mayat Imam yang dilakukan tim forensik secepatnya bisa keluar. Namun setelah tiga pekan berlalu, hasil autopsi tersebut belum bisa keluar dari tim dokter. Informasi yang diperoleh, proses autopsi memang paling cepat dua pekan dan paling lambat satu bulan.    (hamsah umar)
        
   

Bocah 13 Tahun Depresi di Rutan


MAKASSAR, FAJAR--Seorang bocah berusia 13 tahun, MR, warga Desa Cambayya, Kecamatan Pallangga, Gowa mengalami depresi di Rutan Makassar. Dia bahkan sudah dua hari terakhir dirawat di klinik rutan akibat depresi yang dialaminya.
Tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gowa ini diduga mengalami tekanan psikologis begitu penyidik Kejari Gowa memutuskan melakukan penahanan terhadapnya. Ridwan adalah tersangka kasus dugaan pencabulan. Informasi yang diperoleh, perempuan yang dicabuli itu juga adalah anak di bawah umur.
Kondisi kejiwaan tahanan ini semakin terganggu karena banyak pengunjung rutan yang ingin melihatnya. Pasalnya, kendati usianya sudah 13 tahun, namun postur tubuhnya tidak sesuai dengan umurnya. Tingginya hanya setinggi kursi lipat alias manusia tergolong ceper. Informasi yang diperoleh, aksi cabul yang dilakukan tersangka ini karena disuruh oleh temannya, namun teman yang menyuruhnya itu tidak diproses pihak terkait.
Humas Rutan Makassar, Muh Ilyas mengatakan bahwa bocah 13 tahun yang tertekan secara psikologis ini cukup merepotkan petugas klinik. "Ini kalau depresi terus petugas klinik juga repot. Sudah dua hari dirawat diklinik karena gejala depresi," kata Ilyas.
Tersangka kasus cabul ini selama proses penyelidikan di polisi tidak pernah ditahan. Namun saat tersangka diserahkan ke Kejari Gowa, penyidik kejaksaan memutuskan melakukan penahanan. Keputusan penahanan terhadap tersangka ini diambil kejaksaan setempat setelah tiga hari diserahkan polisi ke jaksa.
Gejala depresi yang dialami bocah 13 tahun ini juga membuat petugas rutan prihatin. Bocah seusia ini yang tersandung kasus hukum idealnya direhabilitasi melalui panti sosial. (hamsah umar)  

Isu Dilepas, Boby Dititip ke Rutan


MAKASSAR, FAJAR--Tersangka kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu dan ganja, Boby Baharuddin akhirnya dititip Polres Pelebuhan di Rutan Makassar. Langkah ini diambil polisi karena tersangka yang merupakan tim sukses salah seorang bakal calon bupati di Jeneponto ini memiliki banyak pengunjung.
Selain karena sering dikunjungi banyak orang di sel Polres Pelabuhan, langkah penyidik memindahkan penahanan ke rutan ini dilakukan karena penanganan kasus narkoba ini diwarnai isu miring. Di Jeneponto, Boby gencar disebut-sebut telah dibebaskan petugas kepolisian setelah membayar sejumlah uang.
Kasat Narkoba Polres Pelabuhan, AKP Jufri Natsir, Rabu, 21 Desember menyebutkan bahwa berkas tersangka kasus pemilikan dua paket sabu-sabu, dua paket ganja, dan tiga linting ganja ini tinggal menunggu perampungan. Bahkan, paling lambat pekan depan berkas orang dekat pejabat di Jeneponto ini segera diserahkan ke kejaksaan.
"Boby ini banyak pengunjungnya. Makanya kita putuskan untuk menitipnya ke rutan. Rencananya besok (hari ini) kita akan kirim ke rutan," kata Jufri.
Dengan pengalihan penahanan ini akan membantah isu yang selama ini berkembang di Jeneponto. Apalagi menurut Jufri, sejak ditangkap beberapa waktu lalu, Boby terus menjalani penahanan di sel Polrestabes Makassar. 
Dalam penanganan narkoba, polres kembali menangkap seorang pengedar sabu-sabu bernama Yusran (21). Warga Maccini gusung ini kedapatan menguasai sabu-sabu sebanyak tiga paket seharga Rp1,7 juta. Dari tangan tersangka, polisi juga menyita 50 sachet plastik yang akan dijual tersangka seharga Rp250 ribu.  (hamsah umar)
             

Selasa, 20 Desember 2011

Anak Bunuh Selingkuhan Ibunya


MAKASSAR, FAJAR--Hasan (45), salah seorang warga Bumi Tamarunang Gowa, tewas setelah ditikam warga di Jalan Andi Tonro IV Lorng V Makassar, Senin, 19 Desember sekira pukul 23.30. Pelaku penikaman diketahui bernama Hardi alias Coddo (24).
Korban pembunuhan tersebut diduga memiliki hubungan gelap dengan ibu pelaku, Ani. Bahkan, informasi yang diperoleh, korban dan Ani sudah sering kali terlibat percekcokan kendati tidak memiliki hubungan resmi.  Bahkan, korban diketahui sudah tiga kali melakukan penganiayaan terhadap ibu pelaku.
Korban ditikam sekitar 50 meter dari rumah orang tua pelaku. Sebelumnya, korban sudah terlibat perkelahian di rumah kos orang tua pelaku, namun diduga karena terdesak hingga mencoba menyelamatkan diri dan bermaksud sembunyi di rumah tetangga setempat. Namun saat tiba di rumah Baso Amman, korban ditikam di bagian paha hingga tersungkur dan meninggal.
Informasi lain menyebutkan bahwa, korban dan pelaku memiliki hubungan keluarga. Korban dan Ani diketahui warga setempat sebagai suami istri baik orang yang satu kos dengan Ani, maupun ketua aparat pemerintahan setempat.
"Pelaku bernama Hardi dan sudah ditangkap. Setahu kami, dia adalah anak tiri dari korban," kata Ketua RT V/RW VIII, Kelurahan Pabaengbaeng, Kecamatan Tamalate Makassar, Mulyadi.
Mulyadi menjelaskan bahwa korban diketahui datang ke rumah Ani tersebut berboncengan tiga, namun tidak jelas siapa teman korban ini. Begitu sampai di rumah, korban terlibat pertengkaran dengan Ani hingga memukul bagian kepalanya. Bahkan, pertengkaran itu menyebabkan dinding pemisah kamar kos dengan kamar disebelahnya bobol.    
"Kita juga tidak bisa mencampuri karena masalah keluarga. Yang jelas, Ibu Ani terdengar berteriak saat bertengkar dengan Hasan," kata Daeng Baji, yang tetangga kos Ani.
Kapolsekta Tamalate, AKP Agung Setio Wahyudi yang dikonfirmasi  membenarkan kasus pembunuhan itu. Pelaku kata dia berhasil ditangkap polisi di rumahnya, Jalan Veteran Lorong III Makassar sekira pukul 03.00.
"Pemicunya itu awalnya membela orang tua. Salah seorang adik pelaku menghubungi dia datang ke Andi Tonro dan menyampaikan hal yang terjadi. Di situ, pelaku bawa badik yang digunakan menikam korban. Korban dan orang tua pelaku ini diduga memiliki hubungan gelap," kata Agung. (hamsah umar)