Powered By Blogger

Minggu, 08 Januari 2012

Ditangkap Saat Nonton Balapan Liar


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Mamajang menangkap dua warga karena ketahuan membawa senjata tajam (sajam), saat nonton balapan liar di Jalan Veteran Selatan Makassar, Minggu, 8 Januari dini hari.
Kedua warga yang ditangkap membawa sajam saat nonton balapan liar itu yakni Rudi (19), warga Jalan Minasa Upa dan Ardiansyah (18), warga Jalan Maccini Raya Makassar. Keduanya terpaksa digelandang petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Penangkapan terhadap pemuda yang nonton balapan liar dengan membawa sajam ini, sebagai salah satu antisipasi petugas kepolisian terhadap maraknya aksi perkelahian kelompok yang dilakukan penonton dengan warga di sekitar lokasi, maupun saat mereka membubarkan diri. 
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandi menegaskan bahwa kedua pemuda tersebut diproses dengan kepemilikan senjata tajam, dia dianggap melanggar Undang-undang Darurat. "Mereka saat ini sudah ditahan untuk diproses lebih lanjut karena ditangkap membawa senjata tajam," kata Agus.
Kasus balapan liar di Jalan Veteran Selatan Makassar ini masih sulit diberantas oleh pihak kepolisian baik dari Polsekta maupun Polrestabes Makassar. Kendati kondisi itu rawan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat, namun balapan liar tetap  berlangsung apalagi banyak warga yang juga memilih nonton hingga dini hari. (hamsah umar)    

Sabtu, 07 Januari 2012

Mesin Turbo, Gaya Mutakhir


EDITOR: HAMSAH

MEMILIKI mobil yang sudah termakan usia, namun tetap terawat sudah pasti akan memberikan kesan tersendiri, baik orang lain apalagi pemiliknya sendiri. Seperti ini juga yang dirasakan Emil, pemilik Toyota Starlet GT keluaran 1996.
Emil yang tercatat sebagai mahasiswa ini mengaku bisa tampil beda dan trendi dengan menggunakan mobil yang sudah berusia 16 tahun. Apalagi, dari segi mesin, mobil ini bisa diandalkan karena masih memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan mobil sejenisnya. Apalagi, mobil ini memang memiliki mesin tipe turbo.
Kalau belakangan ini mobil jenis Starlet lebih banyak digunakan kalangan warga yang sudah tua, Emil menyebut kalau fakta itu yang mendorongnya tetap memilih menggunakan mobil jenis ini. "Kita bisa tampil beda kalau seorang pemuda menggunakan mobil tua. Selama ini kan yang banyak gunakan mobil tua adalah orang tua," kata Emil.
Pilihan Emil menggunakan mobil seusia ini masih tetap beralasan, apalagi kemampuan mesin mobil yang satu ini masih bisa diandalkan. Emil mengaku tidak ragu untuk mengebut mobil ini hingga daerah seperti Tanjung Bira ketika akan bersantai. Dari segi kecepatan, mobil ini masih bisa melaju dengan kecepatan hingga 120 km/jam.
"Meski medan yang ditempuh ke daerah  tergolong berat, namun mobil ini masih sanggup menjelajahinya, karena mesinnya masih tangguh," kata Emil.
Untuk menjaga mesin tetap mampu berkinerja maksimal dan tidak mudah rusak, Emil mengaku rutin melakukan perawatan, utamanya mengganti oli mesin sekali dalam dua bulan. Pergantian oli mesin menurutnya sangat penting dalam menjaga mesin tetap awet dan terawat.    
Selain itu, Emil juga rajin dan rutin menjaga kondisi mobilnya tetap bersih dan bebas dari debu, apalagi ketika musim penghujan seperti sekarang ini. Selain menghindari bagian mesin karatan, menjaga kebersihan mobil juga mendukung kondisi mobil tetap tampil trendi..     
Selain dari segi mesin yang cukup beralasan, tampilan luar mobil  yang satu ini juga tidak ketinggalan. Selain terawat dengan bodi tetap mengkilap, desain interior mobil ini juga cukup mendukung tampilan mobil ini tetap mutakhir atau modern. 
Lihat misalnya di bagian samping, terdapat sejumlah baut yang dipasang sebagai aksesori, ditambah beberapa stiker yang tidak monoton. Semua ini menjadikan tampilan luar dari mobil yang sudah berusia 16 tahun itu tetap trendi dan nyaman dipandang mata.
Apalagi, dari segi warna, mobil ini bisa mengingatkan kita pada mobil mewah sekelas Ferrari yang memiliki ciri khas warna merah cerah. "Dulunya warna merah tua, tapi diganti seperti warna mobil Ferrari," ucapnya.  (*)
                
          

Tanpa Saringan Udara


MOBIL dengan suara knalpot yang nyaring atau lebih keras dari yang pasaran, kadang menjadi pilihan tersendiri bagi sebagian kalangan. Dengan suara knalpot yang lebih keras, pemilik kendaraan merasa lebih enjoi dalam mengebuk setir mobilnya di tengah keramaian.
Mobil Starlet GT keluaran 1996 ini merupakan salah satu kendaraan yang memiliki suara knalpot lebih nyaring. Kendati mobil ini sudah termakan usia, namun kualitas mobil tidak kalah dibanding mobil keluaran setelahnya. Begitu juga dengan suaranya. Bahkan dengan suara yang nyaring ini, mobil tersebut terkesan jauh dari kesan tua.
Untuk mewujudkan kesan itu, Emin sang pemilik mobil memilih menggunakan knalpot tipe racing jenis remos. Pergantian knalpot dari standar atau pabrikan ke knalpot remos ini membuat suara yang dihasilkan mesin melalui knalpot semakin nyaring. Mendengar suara yang dihasilkan knalpot ini, kesan racing sudah terpancar atau terbayang dari mobil tersebut.
Belum lagi, mobil ini ini tidak lagi menggunakan saringan udara layaknya mobil kebanyakan. Tujuannya satu yakni agar mobil ini menghasilkan suara yang lebih nyaring. "Jadi saringan udara sudah dilepas. Pemasangan knalpot langsung di mesin," kata Emil.
Dengan tanpa saringan udara  ini, praktis suara yang dihasilkan lebih nyaring. Tidak sekadar sampai di situ, pilihan tersebut juga bisa memengaruhi akselerasi mesin kendaraan, yang bisa memicu kecepatan dan power lebih kuat. Pasalnya, tidak adanya saringan udara ini bisa memicu pembakaran mesin lebih cepat, sehingga power mesin lebih cepat dan mantap.
Di Makassar, penggunaan knalpot tipe racing dengan alasan untuk memberikan kesan suara lebih nyaring, saat ini semakin trend. Makanya, sejumlah pencinta mobil modifikasi tidak luput dari perhatian kalangan pemilik mobil. (hamsah umar)    

Hindari Pakai Sampo


MERAWAT kendaraan memiliki cara berbeda bagi setiap orang misalnya menggunakan detergen maupun sampo. Namun tidak semua orang menggunakan detergen untuk membersihkan mobilnya dan setiap debu atau kotoran yang menempel di mobil.
Sebut saja misalnya Emil. Pemilik mobil Starlet GT keluaran 1996 ini, memilih tidak menggunakan sampo saat mencuci mobilnya. Dia hanya memanfaatkan sepenuhnya air tanpa ada tambahan apalagi untuk membersihkan bodi mobilnya. "Saya selalu menghindari mencuci mobil menggunakan sampo karena menurut saya bisa berpengaruh pada warna  mobil," kata Emil.
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar ini bercerita kalau perawatan mobilnya memang dilakukan khusus. Untuk mempertahankan warna cat mobilnya yang tetap mengkilap seperti baru, dia sesekali menggunakan kit atau alat untuk membuat bodi mobil bisa tampil lebih mengkilap.
"Setiap pekan saya gunakan kit memelihara tampilan warna mobil tetap seperti baru. Makanya, meski mobil ini sudah sekian tahun dicat, namun warnanya belum berubah sama sekali, sehingga warna  mobil tanpil seperti baru," kata Emil.
Dia menyebut, perubahan cat mobilnya ini dilakukan sekitar tiga tahun lalu, di bengkel resmi milik Toyota. Selain karena perawatan, pilihan cat yang digunakan untuk mengecat bodi mobil ini menggunakan cat pilihan yang berkualitas dan tidak mudah luntur.
"Cat yang kami gunakan ini memang yang berkualitas tinggi sehingga tidak mudah berubah warna atau luntur. Tapi yang terpenting sebenarnya bagaimana kita melakukan perawatan mobil, sepanjang dilakukan dengan benar tampilan mobil akan tetap terjaga," sebut Emil. (hamsah umar)                                 

Suara Ekslusif di Kabin


KEPUASAN menikmati kualitas suara yang maksimal di di dalam kabin kendaraan tetap terbayar, meski dengan instalasi audio yang cukup sederhana, namun dengan desain audio yang ada yang dikhususkan hanya dinikmati di dalam kabin, kepuasan menikmati audio tetap maksimal.
Guna menikmati rangkaian suara dari instalasi audio pada kabin mobil, sudah menjadi salah satu keinginan yang dirasakan pemilik mobil Starlet GT keluaran 1996 ini. Emil pemilik mobil ini bahkan harus mendesain sendiri audio di mobilnya, demi kenyamanan menikmati suara secara ekslusif di dalam kabin.
"Untuk menyalurkan hobi mendengar musik, saya mendesain sendiri audio di mobil. Saya cuma membeli perangkatnya satu per satu. Hasilnya, kualitas audio juga tetap menyenangkan di dalam kabin. Saya memang sengaja mendesain audio khusus di dalam kabin tidak untuk keluar," kata Emil.
Rangkaian audio yang menjadi desain sendiri oleh Emil ini hanya berupa satu unit subwoofer, dua unit power empat channel, serta empat unit speaker. Rangkaian audio yang diusung pada kabin belakang mampu menghasilkan suara maksimal dan terdengar dengan baik.
Instalasi audio ini tidak menggambarkan kemegahan, namun lebih menerapkan asas originalitas. Perangkat audio yang dipasang secara terbalik, sedikit memberi kesan esktrem pada desain audio di  mobil yang satu ini. "Saya ingin mendapatkan suara yang ekslusif pada kabin, makanya desainnya tidak begitu mewah. Namun kalau sekadar dinikmati pengemudi dan penumpang, desain tersebut sudah cukup maksimal," kata Emil.
Apalagi, bagian belakang tepatnya di bagasi, fungsi bagasi ini tidak diutak atik. Sehingga bagasi bisa tetap berfungsi sebagai tempat menyimpan barang. Pasalnya hanya ada satu subwoofer dan dua amplifier. Jadi kesan ruang masih tetap terjaga, kendati ada penambahan aklirik sebagai penutup subwoofer. (hamsah umar)