Powered By Blogger

Minggu, 08 Januari 2012

Polisi Bidik BandarTogel Keturunan Tionghoa


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Tamalate membidik seorang bandar judi kupon putih atau togel berinisial Bk. Warga Jalan Mongisidi Baru Makassar ini diketahui sebagai warga keturunan Tionghoa. Kecurigaan keterlibatan warga Tionghoa sebagai bandar togel ini, setelah polisi menangkap penjual dan pemasang togel.
"Ada komunikasi antara penjual/pelempar dengan BK ini. Dari komunikasi itu, kita pancing ketemu, namun ternyata tidak saling kenal. Makanya, ini sementara kita cari hubungannya dengan pelempar ini," kata Kapolsekta Tamalate, AKP Amran Allobaji, Minggu, 8 Januari.
Sabtu malam, polisi menangkap empat warga karena terlibat kasus judi kupon putih. Keempat warga ini diketahui bernama Sattu Ali dan Bahtiar selaku pemasang, serta dua penjual bernama Firman dan Zainuddin. Warga tersebut diketahui beralamat di Jalan Mallengkeri dan Limbung, Gowa. Keempat warga ini ditangkap di Jalan Mallengkeri Makassar.
Dari penangkapan empat warga ini, polisi menyita sedikitnya Rp220 ribu uang tunai, empat buah  handphone, serta lima buku rekapan pemasangan nomor milik Firman dan Zainuddin. "Dari tangan keempat ini, kita sebenarnya menemukan uang Rp2 juta, namun baru Rp220 ribu yang sudah ditransaksikan," kata Amran.
Dari penangkapan empat warga inilah, pelaku melakukan pengembangan ke salah seorang warga keturunan Tionghoa. Namun polisi mengaku belum menemukan cukup bukti untuk memastikan Bk adalah bandar judi togel dalam penangkapan ini.
"Kita sudah melakukan penggeledahan di rumahnya, namun tidak ditemukan adanya bukti  yang mendukung dia sebagai bandar. Makanya, kita masih lakukan pengembangan. Penggeledahan terhadap BK ini dilakukan berdasar komunikasi dia dengan Zainuddin," kata Amran.
Dalam proses penggeledahan ini, polisi sebenarnya menemukan uang tunai sekitar Rp10 juta yang ditemukan dari balik sadel motornya. Hanya saja, setelah dilakukan pemeriksaan, Bk mengaku kalau uang itu akan digunakan untuk merenovasi dan mengecat rumahnya.
"Uang yang ditemukan di motor Bk itu belum ditemukan keterkaitan dengan kasus penangkapan judi yang kita kembangkan, karena ternyata itu akan digunakan untuk biaya renovasi rumahnya. Namun kasus ini masih tetap kita kembangkan dan uang tersebut status titip. Kalau ditemukan bukti bahwa uang itu hasil judi, maka akan kita jadikan barang bukti dan proses," tegas Amran. (hamsah umar)

Pelajar SMA Ditikam Geng Motor


MAKASSAR, FAJAR--Pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan di Makassar, Setiawan (17) menjadi korban penikaman sekelompok pemuda yang diduga kelompok geng motor di Jalan Sungai Saddang Makassar, Minggu, 8 Januari sekira pukul 02.45.
Korban penikaman tersebut terpaksa dilarikan ke RS Centre Stroke (RS Dadi) Jalan Lanto Dg Pasewang Makassar. Korban diketahui menderita luka tikaman cukup serius pada bagian punggungnya. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku penikaman tersebut.
Informasi yang diperoleh, saat kejadian berlangsung, siswa yang duduk di bangku kelas III itu,  bersama salah seorang temannya, Syahril (21). Dia mengendari sepeda motor Yamaha Vega dengan melintas di Jalan Sungai Saddang. Korban dan rekannya bermaksud  pulang setelah memilih nongkrong di tugu Mandiri Jalan Riburane.
Dalam perjalanan, tiba-tiba sekelompok pemuda mengendarai sepeda motor menghampiri korban dari arah belakang. Begitu mendekat, pelaku mencoba mendahului korban dan mengadangnya. Saat itulah, korban ditikam oleh pelaku menggunakan senjata tajam.
Menurut keterangan rekan korban, Syahril, kelompok geng motor tersebut membawa parang, badik, samurai, dan busur. "Ada beberapa senjata tajam di bawa," katanya.
Usai melukai korbannya, kelompok pemuda yang diduga geng motor ini tancap gas dan melarikan diri. Korban yang sudah terluka akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh teman dan warga setempat begitu melihat korban terluka serius sedalam 5 cm.
Kanit Reskrim Polsekta Makassar, Iptu Herman Simbolon membenarkan kasus penikaman seorang pelajar tersebut. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa parang yang diduga digunakan pelaku menikam korban. Pasalnya, sajam tersebut masih berlumuran darah. "Kita sementara melakukan pemeriksaan untuk mengungkap pelakunya," kata Herman. (hamsah umar)

Ditangkap Saat Nonton Balapan Liar


MAKASSAR, FAJAR--Petugas Polsekta Mamajang menangkap dua warga karena ketahuan membawa senjata tajam (sajam), saat nonton balapan liar di Jalan Veteran Selatan Makassar, Minggu, 8 Januari dini hari.
Kedua warga yang ditangkap membawa sajam saat nonton balapan liar itu yakni Rudi (19), warga Jalan Minasa Upa dan Ardiansyah (18), warga Jalan Maccini Raya Makassar. Keduanya terpaksa digelandang petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Penangkapan terhadap pemuda yang nonton balapan liar dengan membawa sajam ini, sebagai salah satu antisipasi petugas kepolisian terhadap maraknya aksi perkelahian kelompok yang dilakukan penonton dengan warga di sekitar lokasi, maupun saat mereka membubarkan diri. 
Kanit Reskrim Polsekta Mamajang, AKP Agus Arfandi menegaskan bahwa kedua pemuda tersebut diproses dengan kepemilikan senjata tajam, dia dianggap melanggar Undang-undang Darurat. "Mereka saat ini sudah ditahan untuk diproses lebih lanjut karena ditangkap membawa senjata tajam," kata Agus.
Kasus balapan liar di Jalan Veteran Selatan Makassar ini masih sulit diberantas oleh pihak kepolisian baik dari Polsekta maupun Polrestabes Makassar. Kendati kondisi itu rawan menimbulkan gesekan di tengah masyarakat, namun balapan liar tetap  berlangsung apalagi banyak warga yang juga memilih nonton hingga dini hari. (hamsah umar)    

Sabtu, 07 Januari 2012

Mesin Turbo, Gaya Mutakhir


EDITOR: HAMSAH

MEMILIKI mobil yang sudah termakan usia, namun tetap terawat sudah pasti akan memberikan kesan tersendiri, baik orang lain apalagi pemiliknya sendiri. Seperti ini juga yang dirasakan Emil, pemilik Toyota Starlet GT keluaran 1996.
Emil yang tercatat sebagai mahasiswa ini mengaku bisa tampil beda dan trendi dengan menggunakan mobil yang sudah berusia 16 tahun. Apalagi, dari segi mesin, mobil ini bisa diandalkan karena masih memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan mobil sejenisnya. Apalagi, mobil ini memang memiliki mesin tipe turbo.
Kalau belakangan ini mobil jenis Starlet lebih banyak digunakan kalangan warga yang sudah tua, Emil menyebut kalau fakta itu yang mendorongnya tetap memilih menggunakan mobil jenis ini. "Kita bisa tampil beda kalau seorang pemuda menggunakan mobil tua. Selama ini kan yang banyak gunakan mobil tua adalah orang tua," kata Emil.
Pilihan Emil menggunakan mobil seusia ini masih tetap beralasan, apalagi kemampuan mesin mobil yang satu ini masih bisa diandalkan. Emil mengaku tidak ragu untuk mengebut mobil ini hingga daerah seperti Tanjung Bira ketika akan bersantai. Dari segi kecepatan, mobil ini masih bisa melaju dengan kecepatan hingga 120 km/jam.
"Meski medan yang ditempuh ke daerah  tergolong berat, namun mobil ini masih sanggup menjelajahinya, karena mesinnya masih tangguh," kata Emil.
Untuk menjaga mesin tetap mampu berkinerja maksimal dan tidak mudah rusak, Emil mengaku rutin melakukan perawatan, utamanya mengganti oli mesin sekali dalam dua bulan. Pergantian oli mesin menurutnya sangat penting dalam menjaga mesin tetap awet dan terawat.    
Selain itu, Emil juga rajin dan rutin menjaga kondisi mobilnya tetap bersih dan bebas dari debu, apalagi ketika musim penghujan seperti sekarang ini. Selain menghindari bagian mesin karatan, menjaga kebersihan mobil juga mendukung kondisi mobil tetap tampil trendi..     
Selain dari segi mesin yang cukup beralasan, tampilan luar mobil  yang satu ini juga tidak ketinggalan. Selain terawat dengan bodi tetap mengkilap, desain interior mobil ini juga cukup mendukung tampilan mobil ini tetap mutakhir atau modern. 
Lihat misalnya di bagian samping, terdapat sejumlah baut yang dipasang sebagai aksesori, ditambah beberapa stiker yang tidak monoton. Semua ini menjadikan tampilan luar dari mobil yang sudah berusia 16 tahun itu tetap trendi dan nyaman dipandang mata.
Apalagi, dari segi warna, mobil ini bisa mengingatkan kita pada mobil mewah sekelas Ferrari yang memiliki ciri khas warna merah cerah. "Dulunya warna merah tua, tapi diganti seperti warna mobil Ferrari," ucapnya.  (*)
                
          

Tanpa Saringan Udara


MOBIL dengan suara knalpot yang nyaring atau lebih keras dari yang pasaran, kadang menjadi pilihan tersendiri bagi sebagian kalangan. Dengan suara knalpot yang lebih keras, pemilik kendaraan merasa lebih enjoi dalam mengebuk setir mobilnya di tengah keramaian.
Mobil Starlet GT keluaran 1996 ini merupakan salah satu kendaraan yang memiliki suara knalpot lebih nyaring. Kendati mobil ini sudah termakan usia, namun kualitas mobil tidak kalah dibanding mobil keluaran setelahnya. Begitu juga dengan suaranya. Bahkan dengan suara yang nyaring ini, mobil tersebut terkesan jauh dari kesan tua.
Untuk mewujudkan kesan itu, Emin sang pemilik mobil memilih menggunakan knalpot tipe racing jenis remos. Pergantian knalpot dari standar atau pabrikan ke knalpot remos ini membuat suara yang dihasilkan mesin melalui knalpot semakin nyaring. Mendengar suara yang dihasilkan knalpot ini, kesan racing sudah terpancar atau terbayang dari mobil tersebut.
Belum lagi, mobil ini ini tidak lagi menggunakan saringan udara layaknya mobil kebanyakan. Tujuannya satu yakni agar mobil ini menghasilkan suara yang lebih nyaring. "Jadi saringan udara sudah dilepas. Pemasangan knalpot langsung di mesin," kata Emil.
Dengan tanpa saringan udara  ini, praktis suara yang dihasilkan lebih nyaring. Tidak sekadar sampai di situ, pilihan tersebut juga bisa memengaruhi akselerasi mesin kendaraan, yang bisa memicu kecepatan dan power lebih kuat. Pasalnya, tidak adanya saringan udara ini bisa memicu pembakaran mesin lebih cepat, sehingga power mesin lebih cepat dan mantap.
Di Makassar, penggunaan knalpot tipe racing dengan alasan untuk memberikan kesan suara lebih nyaring, saat ini semakin trend. Makanya, sejumlah pencinta mobil modifikasi tidak luput dari perhatian kalangan pemilik mobil. (hamsah umar)