MAKASSAR, FAJAR--Kubu calon bupati Golkar, Burhanuddin Baharuddin alias Bur terusik dengan hasil survei yang dilansir Jaringan Suara Indonesia (JSI). Tim Bur meragukan objektivitas survei yang dilakukan JSI dengan menempatkan popularitas dan elektabilitas di bawah Natsir Ibrahim alias Nojeng.
"Survei itu sangat meragukan kami. Saya yakin dan percaya, hasil survei yang dilansir JSI itu tidak akan memengaruhi DPP Partai Golkar dalam menentukan calon bupati yang tepat untuk Golkar di Takalar," kata Koordinator tim media Burhanuddin, MS Baso.
Tim Bur juga tetap optimis, survei JSI itu tidak akan memengaruhi dukungan masyarakat Takalar yang sejak awal mengharapkan Bur sebagai calon bupati. Apalagi menurut dia, beberapa lembaga survei yang telah melakukan survei di Takalar, masih tetap menempatkan Bur sebagai kandidat dengan popularitas dan elektabilitas tertinggi.
Salah satunya adalah Lembaga Survei Indonesia (LSI), Latin Institute, PT Lingkaran Survei Indonesia, Indobarometer dan Adyaksa Supporting House. "Lembaga survei ini memiliki track record dalam masalah survei," tambahnya.
Koordinator Pemenangan Jaringan Suara Indonesia (JSI) Indonesia Timur, Andi Irfan Jaya terpisah menegaskan, adanya kandidat yang meragukan hasil surveinya adalah hal yang wajar. "Sepanjang mereka memiliki data yang bisa dipertanggungjawabkan saya kira wajar kalau mereka meragukan survei kami. Yang jelas, begitulah hasil yang telah kita lakukan," kata Irfan.
Irfan menyebut, dukungan terhadap Nojeng dalam beberapa bulan terakhir memperlihatkan grafik menggembirakan, dimana elektabilitasnya terus bergerak naik. Sementara, Burhanuddin hanya bermain pada kisaran 19-20 persen.
"Dukungan terhadap Burhanuddin berdasar survei yang kita lakukan stagnan. Mungkin dia tidak membuka ruang komunikasi yang baru dengan masyarakat sehingga dukungannya stagnan," kata Irfan.
Sebelumnya, JSI melansir tingkat pengenalan Natsir alias Nojeng mencapai angka 78,0 persen. Burhanuddin Baharuddin berada di bawahnya dengan 70,7 persen, sedang untuk kesukaan, Natsir teratas dengan 63,7 persen, Burhanuddin 62,5 persen. Sedang pada tingkat dukungan, Nojeng berada pada angka 25,7 persen sedang Burhanuddin hanya 19,5 persen. (hamsah umar)