Powered By Blogger

Jumat, 17 Februari 2012

Pejuang IA Bagi Tujuh Zona

MAKASSAR, FAJAR--Peran tim sukses dalam memenangkan calon gubernur pada pilgub 2013 cukup besar bahkan dianggap vital. Maka dari itu, tim sukses pun merancang strategi sedemikian rupa untuk bisa memenangkan calon yang akan diusungnya.
    Dua calon gubernur Sulsel yang dipastikan bertarung pada pilgub 2013 pun sudah memiliki cara, termasuk penyebutan istilah dari tim sukses itu sendiri. IA misalnya menggunakan istilah tim pejuang, sementara Syahrul banyak menggunakan istilah militer. Selain tim sukses, kedua cagub ini juga mengandalkan struktur partai.
    Koordinator Tim Pejuang Aziz, Noer Namry Noor mengatakan bahwa di Sulsel, setidaknya ada tujuh koordinator tim pejuang yang akan berjuang memenangkan pasangan Semangat Baru Sulsel, IA pada pilgub 2013 nanti. Tujuh zona atau wilayah ini dibagi berdasarkan daerah pemilihan.
    "Sulsel ini kan terbagi tuhuh dapil, karenanya kita juga menjadikan dapil itu sebagai tujuh wilayah yang masing-masing ada koordinatornya," kata Namry.
    Namry menegaskan bahwa koordinator tim pejuang IA pada setiap wilayah ini, merupakan pihak yang memiliki ketokohan di wilayahnya, sehingga mereka benar-benar mampu  mengorganisir tim bekerja dalam meraup suara pada pilgub mendatang. "Kita tidak memilih-milih fokus, tapi semua elemen masyarakat mulai perkotaan hingga pelosok desa akan kita jadikan sasaran," tegas Namry.
    Pasangan Semangat Baru Sulsel yang telah mendeklarasikan diri pekan lalu ini, masih terus menjaling komunikasi dengan sejumlah partai politik seperti PAN, Hanura, PKB, PPP, PBB, PKPI, dan beberapa partai lainnya. IA yang diusung Demokrat berharap, akhir Maret mendatang sudah ada kepastian partai yang akan bergabung dengan Demokrat.
    Ketua Devisi Komunikasi dan Publikasi Demokrat Sulsel, Syamsu Rizal menyatakan bahwa tim sukses IA baik pejuang Aziz, tim keluarga Batu Putih, maupun Demokrat terus berkonsolidasi memperkenalkan pasangan IA di masyarakat. "Konsolidasi tim terus kita lakukan agar tim kita semakin solid. Yang lebih penting  lain menyosialisasikan Ilham-Aziz ke masyarakat secara keseluruhan," kata Rizal. (hamsah umar)
         

PDK Palopo Ditarget Maret


*Usul Nama Cawali

MAKASSAR--Penetapan calon yang akan diusung dalam pemilukada semakin cepat semakin baik. Setidaknya ini yang menjadi penilaian Dewan Pimpinan Provinsi Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sulsel, utamanya dalam menentukan calon wali kota (cawali) PDK di Palopo.
    Tidak heran, PDK Sulsel menargerkan agar PDK Palopo sudah bisa merampungkan proses penjaringan cawali Palopo pada Maret mendatang. Nama-nama yang direkomendasikan untuk diusung sudah harus ada di tangan pengurus PDK Sulsel paling lambat Maret bulan depan.
    Sekretaris PDK Sulsel, Andi Mustaman menyatakan bahwa PDK juga tidak ingin buru-buru menentukan cawali di Palopo. Tapi harapan akan lebih baik dan menguntungkan ketika cepat ditetapkan menjadi salah satu dorongan bagi PDK segera menentukan figur cawali di Palopo.
    "Lebih cepat kita menentukan cawali tentu akan lebih baik. Jadi harapan kita, sudah ada nama yang diajukan kepada kita pada Maret nanti," kata Mustaman.
    Setelah nama tersebut ada diusul dari daerah, Mustaman menyebutkan bahwa PDK Sulsel paling membutuhkan satu pekan untuk kemudian melanjutkannya ke pusat. Begitu juga pusat paling lama sepekan sudah ada keputusan resmi yang turun. "Berdasar mekanisme, minimal dua nama yang diusulkan dari daerah," tambahnya.
    Saat ini, PDK Palopo sudah menjaring beberapa cawali Palopo. Mereka antara lain Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso, Sekkot Palopo, HM Jaya,  anggota DPRD Luwu Judas Amir, Kepala BKD Palopo, Haidir Basir, mantan staf ahli Pemkot Palopo, Lanteng Bustami, dan tokoh pemuda Ahmad Syarifuddin.
    Untuk posisi cawali, kandidat yang akan diusung PDK ini diharapkan mau menggandeng kader PDK sendiri, apalagi PDK tidak menjaring calon wakil. Namun semuanya bergantung keputusan figur yang diusung nantinya.
Apalagi, PDK di Palopo hanya memiliki dua kursi di DPRD Palopo sehingga masih membutuhkan koalisi.   (hamsah umar)

Indar Janji 20 Doktor Setahun

MAKASSAR, FAJAR--Komitmen menjadikan Takalar lebih maju menjadi agenda utama calon bupati Takalar, Indar Parawansa. Ini dilihat dengan program yang ditawarkan kepada masyarakat yang dimulai dengan pembangunan SDM.
    Pembangunan manusia berkualitas itu akan dilakukan melalui program pendidikan bagi generasi muda. Staf Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemdagri ini berjanji akan mencetak sedikitnya 20 doktor setiap tahun ketika memimpin Takalar. Dengan demikian akan ada 100 doktor yang akan lahir di Takalar dalam satu periode kepemimpinan.
    "Perhatian terhadap dunia pendidikan utamanya pada tingkat SD, SMP dan SMA sederajat di setiap daerah termasuk Takalar saya kira sudah sangat luar biasa. Tapi yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana generasi di Takalar banyak seorang doktor. Paling tidak harus banyak megister," kata suami Kofifah Indar Parawansa ini.
    Untuk melahirkan banyak doktor di Takalar, pemerintah kata dia harus berperan dan memberikan kontribusi nyata. Program untuk mencetak 20 doktor setahun ini akan dinamai gerakan mencetak intelektual Takalar. Sehingga dengan sendirinya, pembangunan Takalar akan lebih maju karena sumber daya yang ada memiliki kualitas yang tidak diragukan.
    Bahkan menurutnya, ketika gerakan itu terwujud maka potensi untuk menjadikan Takalar menjadi kota tujuan investasi akan lebih terbuka. "Karena akan banyak yang akan memikirkan Takalar karena sumber dayanya memiliki potensi yang bisa bersaing di level nasional dan internasional," tambahnya.
    Selain akan didukung melalui APBD, gerakan mencetak intelektual ini bisa dilakukan dengan melakukan kerja sama atau bermitra dengan pihak asing, misalnya saja dengan negara-negara arab. Ini juga sejalan dengan keinginan Indar membangun Sekolah Perawat Internasional di daerah Bissua, Polobangkeng Utara. Sekolah perawat internasional ini kata dia akan didanai oleh OPEC.
    Di Takalar, Indar Parawansa sudah melamar ke sejumlah partai seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulang Bintang (PBB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun Indar tentu saja harus bersaing dengan sejumlah figur lain yang juga mengincar partai tersebut. Termasuk legislator Golkar Sulsel, Burhanuddin Baharuddin.
    Indar berharap, beberapa partai yang sudah dilamarnya itu bersedia mengusungnya dan bersama-sama membawa Takalar lebih maju dari  sekarang ini. "Harus ada keinginan bersama," katanya. (hamsah umar)
   

AMPI Perkuat Generasi Muda Berpolitik

MAKASSAR, FAJAR--Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) bertekad memperkuat generasi muda di dunia politik termasuk kader AMPI yang ada  di Sulsel. Agenda ini menjadi salah satu pembahasan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) AMPI di Surabaya, 17-19 Februari.
    Ketua AMPI Sulsel, Ilhamsyah Azikin malam tadi menjelaskan, selain menyusun langkah strategis dalam membina generasi untuk berpolitik sebagai salah satu program kerja, pertemuan ini juga sebagai agenda konsolidasi AMPI se-Indonesia. Termasuk melakukan evaluasi terhadap program kerja AMPI selama beberapa tahun terakhir.
    "AMPI kita jadikan ruang proses anak muda berkreasi dan berkarya dalam dunia politik. Karena di AMPI inilah kader politik muda bisa dibangun sehingga bisa memiliki kualifikasi dan karakter politik yang tidak diragukan," kata Ilhamsyah.
    Melalui rapimnas ini, AMPI Sulsel bertekad akan lebih menggerakkan potensi generasi muda di Sulsel dalam kancah politik. Apalagi anak muda Sulsel cukup banyak yang memiliki potensi besar menjadi politisi. Sebagai organisasi sayap Partai Golkar, AMPI kata dia akan terus mempersiapkan diri mengawal setiap even pemilukada yang ada di Sulsel.
    "Melalui rapimnas ini, kita juga tentu akan memiliki langkah strategis mengawal pilgub Sulsel, agar calon yang diusung oleh Golkar bisa kita menangkan," kata Ilhamsyah.
    Di Sulsel kata dia, strukturAMPI sudah sangat berakar hingga seluruh pelosok desa. Namun demikian, dia tetap mengajak generasi muda Sulsel untuk bergabung di AMPI. (hamsah umar)

Rabu, 15 Februari 2012

Karakter PKS Terdegradasi

Akmal Pasluddin / int

MAKASSAR, FAJAR--Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal sebagai parpol berbasis Islam di Indonesia, sudah berumur 14 tahun (Partai Keadilan) atau 10 tahun sejak berubah nama menjadi PKS. Di tengah perjalanannya itu, PKS mengalami banyak perubahan signifikan ketika dikaitkan dengan karakteristik awal munculnya partai ini.
    Pengamat Politik Unhas, Adi Suryadi Culla mengatakan perubahan yang ditunjukkan dalam perilaku PKS saat ini mengalami pergeseran yang sangat nyata. Partai ini dinilai tidak lagi berbasis partai kader dengan basis Islam yang utama, namun kecenderungan yang muncul sudah berorientasi fragmatis.
    "Saya melihat ciri khas, karakteristik, atau ideologi PKS sebagai partai berbasis kader atau berbasis massa Islam sudah terdegradasi. Ini bisa kita lihat dari kecenderungan PKS dalam memilih koalisi yang cenderung melihat basis massa lebih luas. Sehingga dengan partai apa saja dia akan berkoalisi," kata Suryadi.
    Tipikal PKS sebagai partai kader sejak awal partai ini muncul jauh bergeser. Ini kata dia tidak hanya terjadi di pusat tapi juga berpengaruh ke daerah. "Padahal, PKS itu banyak dilirik pemilih dari basis massa Islam karena karakteristik ke Islamannya. Mungkin PKS berpikir akan lebih besar ketika orientasinya lebih fragmatis," kata Adi Culla .            
    Akibatnya, ciri khas PKS kata dia semakin kabur bahkan dianggap sebagai kemunduran. PKS mestinya berani tampil menjadi motor penggerak partai berbasis islam seperti PBB, PKB, PPP, PBR, dan partai berbasis Islam lainnya.  
    Ketua DPW PKS Sulsel, Akmal Pasluddin yang dikonfirmasi terpisah menepis pandangan pengamat yang menyebut partainya ada pergeseran. Kendati, dia mengakui kalau PKS saat ini tidak hanya berharap dukungan dari basis Islam tapi semua kalangan. "Kita ini kan organisasi partai, jadi kita harus mengayomi semua elemen masyarakat tidak sebatas basis massa Islam, tapi idealisme kita tetap dipertahankan," kata Akmal.
    Buktinya kata dia, dari dua pemilu legislatif yang telah dilewati, perolehan kursi PKS di senayan bertambah. Pada 2004-2009 PKS mendapat 45 kursi dari 550 diperebutkan, dan 2009-2014 mendapat 57 kursi dari 560 kursi yang diperebutkan. Namun kalau dilihat dari perolehan suara, dukungan PKS memang cenderung menurun. Kalau pada pemilu 2004 PKS mendapat 8.325.020, maka pada pemilu 2009 suara PKS tersisa 8.206.955 suara.
    Ketua Bappilu PKS Sulsel, Asriady Samad terpisah menegaskan proses pengkaderan PKS selama ini masih tetap merujud ideologi yang dimiliki misalnya saja pemberdayaan umat. "Intinya, kita ingin lebih dirasakan oleh masyarakat," kata Asriady. (hamsah umar)