Powered By Blogger

Jumat, 11 Mei 2012

Ngopi Bareng, Rossiana Puji Ilham


MAKASSAR, FAJAR-- Presenter televisi nasional  Rosiana Magdalena Silalahi yang akrab disapa Rosi, memberikan pujian khusus kepada calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin. Rosi melihat figur Ilham adalah calon pemimpin yang mudah ditemui.
Pujian Presenter Pemimpin Redaksi Liputan 6 SCTV ini disampaikan saat Rosi dan Ilham ngopi bareng di Warkop Hai Hong, Jalan Serui Makassar, Kamis, 10 Mei. Rosi saat ini mengenakan buju merah sementara Ilham tampil dengan pakaian dinas.
Kepada Ilham, Rosi bahkan berharap agar masyarakat Makassar pada khususnya dan Sulsel pada umumnya, diberi pendidikan politik yang baik utamanya dalam memilih calon pemimpin di Sulsel ke depan. Salah satu pendekatan yang harus dilakukan masyarakat dalam memilih calon pemimpin adalah faktor kedekatan pemimpun dengan rakyat.
Dan yang terpenting adalah mudah ditemui atau diakses serta tepat waktu dalam berbagai kegiatan yang telah diagendakan. "Masyarakat harus menghindari figur pemimpin yang sulit ditemui apalagi  kerap ingkar janji," imbuh Rosi.
Dalam pertemuan ini, Ilham dan Rosiana juga banyak bicara lepas termasuk mengenai perkembangan kota Makassar. Apalagi, Ilham saat ini akan maju sebagai cagub Sulsel berpasangan dengan anggota DPD RI asal Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar. Pasangan ini dikenal pasangan nasionalis-religius.
Di mata Rosi, Ilham cukup berhasil memimpin Makassar jika dilihat dari perkembangan Makassar, bahkan bisa jadi mayoritas warga Makassar akan memilih pasangan ini. Tinggal bagaimana kata dia, manajemen tim untuk mengamankan daerah lainnya.
Pertemuan Ilham dan Rosi juga bukan tanpa perencanaan. Pasalnya, presenter televisi ini juga diagendakan membuat kegiatan di Makasar. Kebetulan Ilham ikut menfasilitasi kegiatan yang diagendakan September mendatang.
Pasangan Ilham-Aziz sendiri dalam berbagai kesempatan selalu berkomitmen untuk menjadi pemimpin yang mudah ditemui oleh masyarakat. Kemudahan untuk ditumui ini bahkan menjadi salah satu tawaran Ilham-Azis pada masyarakat Sulsel.
Aziz misalnya meminta masyarakat Sulsel untuk setiap saat menemuinya di masjid atau musallah pada saat waktu salat sedang berlangsung. (hamsah umar)

Cabup Golkar Bone di Tangan DPP


 FAJAR--Sejumlah calon bupati (cabup) Bone yang melamar ke DPD Golkar Bone, saat ini sudah diproses tim pilkada DPP Golkar, setelah tim pilkada Golkar Bone mengusulkan nama-nama cabup yang memenuhi syarat administrasi untuk diproses DPP Golkar.
Ketua tim pilkada DPD Golkar Sulsel untuk pemilukada Bone, Andi Marzuki Wadeng menyatakan, jumlah cagub yang mendaftar di partai ini cukup banyak dan dari berbagai kalangan mulai politisi, birokrat, akademisi, hingga pengusaha. Kendati dari sejumlah figur yang mendaftar itu, Golkar tetap memberi prioritas lebih kepada kadernya.
"Nama-nama cabup yang kita proses di Bone sudah kita ajukan ke DPP Golkar untuk diproses. Dari daftar yang ada, cagub yang melamar di partai kita cukup banyak," kata Marzuki, Kamis, 10 Mei.
Beberapa figur yang melamar cabup Bone seperti Ketua Kosgoro Bone, Andi Baso Fahsar Padjalangi, putri Ketua DPD Golkar Bone Idris Galigo, A Irsan Galigo, Andi Mangungsidi (birokrat), Andi Sultan Pawi (birokrat) dan sejumlah figur lainnya.
Selain cabup, figur cawabup juga sudah diajukan ke DPP Golkar. Dari Golkar sendiri setidaknya ada dua kader Golkar Bone yang bersaing. Mereka adalah Ketua DPRD Bone, Ambo Dalle dan Wakil Ketua DPD Golkar Andi Akbar.
Setelah nama-nama cabup dan cawabup tersebut diajukan ke DPP, Golkar dipastikan segera melakukan survei baik cabup dan cawabup yang telah mendaftar ini. Survei untuk melihat tingkat popularitas dan elektabilitas kandidat yang akan bertarung. Untuk posisi cabup sendiri, Fahsar dan Irsan sejauh ini bersaing ketat. (hamsah umar)                

Rudiyanto Deklarasi Bersama Pasangan


MAKASSAR, FAJAR--Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Rudiyanto Asapa bisa jadi menjadi cagub Sulsel kedua yang mendeklarasikan pencalonannya bersama dengan pasangannya di Stadion Andi Mattalatta, 26 Mei mendatang.
Kepastian Rudi-sapaan akrab Rudiyanto melakukan deklarasi dengan pasangannya itu, karena cagub yang satu ini memang sudah mengajukan tiga cawagubnya ke Prabowo Subianto. Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra ini sendiri akan hadir pada saat deklarasi pencalonan Rudi sebagai cagub di pilgub Sulsel 2013 mendatang.
"Sesuai rencana, Rudi sudah tampilkan wakil ke publik termasuk Partai pengusung. Insya Allah kita sudah memenuhi syarat untuk maju dan lolos di KPU. Karena setelah deklarasi ini, kita sudah sosialisasi ke masyarakat secara terang-terangan," tandas Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Nasrullah Mustamin, Kamis, 10 Mei.
Kegiatan deklarasi akhir Mei mendatang ini juga melihat seperti apa masyarakat merespons keinginan Rudi maju sebagai cagub di Sulsel. Para pendukung dan simpatisan dari daerah bakal hadir dalam deklarasi ini.
Nasrullah menegaskan, keinginan Rudi memunculkan wakilnya saat deklarasi itu sudah menjadi harapan Gerindra dan tim pendukungnya. Salah satu tokoh yang disebut-sebut memiliki peluang besar mendampingi Rudi adalah mantan bupati Pinrang, Andi Nawir. Nama lain seperti mantan Bupati Lutra, Luthfi A Mukty, Akmal Pasluddin, Andi Rahmat, dan figur lainnya.
Komunikasi Rudi dengan Nawir sendiri cukup intens belakangan ini. Bahkan diperoleh informasi kalau Rudi kembali melakukan pertemuan dengan Nawir Rabu malam. Hanya saja, beberapa tim yang dimintai keterangan mengaku tidak tahu menahu adanya pertemuan itu.
Selama ini, tim dan teman simpatik Rudiyanto melakukan sosialisasi melalui gerakan silent maupun yang tampak. Untuk hari ini, Rudi berencana akan melakukan kunjungan ke Pangkep dalam rangka pelantikan pengurus PAC Gerindra Pangkajene, serta menghadiri salah satu kegiatan kepemudaan dalam rangka hari pendidikan nasional.
Dari tempat ini, Rudi bertolak ke Tana Toraja dan Toraja Utara. Di daerah itu, Rudi dijadwalkan menutup turnamen futsal, dan sejumlah kegiatan silaturahmi dengan masyarakat Toraja dan Toraja Utara. (hamsah umar)
 

Asriadi: JK Semangat Rakyat Sulsel


MAKASSAR, FAJAR--Simpati terhadap mantan wapres RI, Jusuf Kalla sebagai tokoh yang layak diperjuangkan sebagai calon presiden di pemilu 2014 mendatang terus mengemuka, meski dari pihak tertentu aset Sulsel ini kurang diperhitungkan.
Mantan Ketua DPRD Wajo, Andi Asriadi Mayang menegaskan bahwa JK yang telah memberikan banyak sumbangsih untuk kemajuan dan pembangunan di Sulsel, merupakan semangat rakyat Sulsel. Sehingga ketika ada warga Sulsel yang tidak mendukung apalagi memberi ruang JK menjadi capres, merupakan sebuah pengkhianatan terhadap rakyat Sulsel.
Begitu juga ketika ada upaya menjegal JK dicapreskan di partai padahal mekanisme belum dimulai. "Pernyataan sekolompok orang dari partai politik menolak JK sebagai capres sebelum dimulainya mekanisme penetapan capres, adalah pernyataan yang dapat menciderai rasa kebanggaan semangat rakyat Sulsel," tandas Asriadi.
Politisi Demokrat Sulsel yang juga calon bupati Wajo ini menegaskan bahwa JK bukan hanya milik Sulsel, tapi sudah menjadi aset bangsa sehingga sangat tidak etis ketika dukungan terhadap JK dari partai tertentu tidak diharga. Untuk tingkat nasional JK sendiri sudah mendapat dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bahkan mulai dipertimbangkan Demokrat.
Sementara di lokal Sulsel sejumlah partai sudah menyatakan dukungan. Selain PPP beberapa partai seperti Demokrat, PKB, dan PBB juga mendukung JK menjadi capres di pemilu 2014 mendatang.
Mantan pengurus Golkar Wajo ini menambahkan bahwa penolakan terhadap JK, mencerminkan adanya pembelajaran politik yang kurang baik di tengah masyarakat Sulsel. "Tapi yang paling krusial menurut saya, karena penolakan itu bisa menciderai hati rakyat Sulsel," tandas Asriadi. (hamsah umar)                

Nojeng-Burhanuddin Sepakat Berpaket


MAKASSAR, FAJAR--Keinginan DPP Golkar untuk memaketkan Natsir Ibrahim alias Nojeng dan Burhanuddin Baharuddin di pemilukada Takalar Oktober mendatang sepertinya akan terwujud.
Asumsi itu jika mengacu pada kontrak politik yang telah ditandatangani Nojeng dan Burhanuddin di DPP Golkar beberapa waktu lalu. Kontrak politik dimaksud intinya berisi kesiapan menerima keputusan DPP dengan mengacu hasil survei. Serta kesiapan untuk dipaketkan tanpa melihat siapa yang harus cabup atau cawabup.
Kontrak politik terhadap dua kader Golkar ini dilakukan DPP Golkar, sebagai komitmen kedua kader untuk mematuhi keputusan partai nantinya, juga sebagai komitmen awal menerima siapa saja yang akan diusulkan sebagai cabup.
"Karena keduanya sudah menandatangani kontrak politik yang disiapkan DPP, artinya keduanya pada dasarnya siap untuk dipaketkan. Cuma siapa yang jadi cabup dan cawabupnya kita tunggu keputusan DPP," kata Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, HM Roem, Kamis, 10 Mei.
Sempat beredar kabar kalau Nojeng belum atau menolak isi kontrak politik yang disiapkan DPP utamanya pada poin kesiapan menjadi calon wakil bupati, kendati tetap sepakat penentuan cabup melalui survei. Namun kabar tersebut ditepis Roem. Roem menegaskan isi kontrak politik yang intinya siap berpaket dan cawabup sudah ditandatangani.
"Memang kalau awal-awal memang terkada ada dinamika, tapi kalau sudah menjadi keputusan tidak ada lagi. Kalau pun ada kekecewaan nantinya, tidak akan memengaruhi soliditas partai di Takalar karena semua saya kira sadar berbuat untuk kepentingan lebih besar," tandas Roem.
Soal survei terakhir yang dilakukan DPP Golkar, Roem mengaku belum tahu seperti apa hasil terakhir survei yang dilakukan apakah sudah selesai atau belum. Yang pasti, survei sebelumnya tidak bisa dijadikan dasar karena dianggap bermasalah dan diintervensi. Golkar Sulsel berharap, penetapan cabup yang akan diusung Golkar di Takalar dalam waktu dekat sudah keluar, paling tidak pada Mei ini sudah harus ada kejelasan.  (hamsah umar)