Powered By Blogger

Senin, 14 Mei 2012

Arfandi Segera Gantikan Ince Langke


*Resmi Dipecat DPP Golkar

MAKASSAR, FAJAR--Karier politik Ince Langke dan Andi Muttamar Mattotorang di Golkar tamat. DPP Golkar resmi melakukan pemecatan terhadap dua kader terbaik Golkar ini setelah dinyatakan terbukti melakukan pelanggaran di partai.
Kader Golkar Selayar dan Bulukumba ini saat ini berstatus sebagai anggota DPRD Sulsel dan Bulukumba. Karenanya, seiring dengan pemecatan ini, DPD Golkar Sulsel dan DPD Golkar Bulukumba segera melakukan proses pergantian antar waktu (PAW) terhadap dua kader yang sudah dipecat ini.
Untuk Ince Langke yang duduk sebagai anggota DPRD Sulsel, kader Golkar yang bakal menggantikan posisi yang akan ditinggalkannya adalah Arfandi Idris. Arfandi adalah calon legislatif dari dapil III (Bulukumba, Bantaeng, Sinjai, Selayar) yang mendapat suara terbanyak kedua setelah Ince Langke. Di dapil ini, Arfandi mendapat suara sekitar 13.000.
Begitu juga dengan DPD Golkar Bulukumba. Setelah turunnya keputusan resmi DPP soal pemecatan Andi Muttamar ini, DPD Golkar Bulukumba juga diminta segera melakukan proses pergantian Muttamar dari anggota DPRD Bulukumba.
Untuk di posisi ini, yang berhak menggantikan adalah Andi Ilham Malik. Dia juga peraih suara terbanyak kedua setelah Muttamar di daerah pemilihan Rilau Ale dan Bulukumpa. Di legislatif, Ilham bukan lagi orang asing. Pasalnya pada periode sebelumnya, Ilham juga termasuk anggota DPRD Bulukumba kendati pada pemilu 2009 lalu dia gagal.
Korwil Dapil III DPD Golkar Sulsel, Risman Pasigai yang dikonfirmasi tadi malam membenarkan pemecatan kedua kader Golkar ini. "Surat pemecatannya resmi dari DPP Sabtu malam. Keputusan ini juga sudah diambil salah seorang pengurus DPD Golkar Bulukumba. Jadi surat itu sudah sampai di Golkar Bulukumba," tandas Risman.
Risman menyatakan, surat pemecatan Ince dan Muttamar sebagai kader Golkar ini turun bersamaan. Adapun Malkan Amin, Risman mengaku kalau kader yang satu ini langsung diurus DPP. Malkan tidak ada kaitannya dengan Golkar Sulsel kendati usul pemecatan dia tetap dari daerah ini.
"Surat pemecatan itu juga sudah diperintahkan agar DPD Golkar melakukan proses pergantian kedua kader ini dari anggota DPRD. Jadi begitu diterima, mungkin dalam waktu tidak lama pengusulan PAW sudah disampaikan kepada pihak terkait," tandas Risman.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, Ince dipecat sebagai kader Golkar karena melanggar aturan organisasi dengan memilih maju pada pemilukada Selayar, yang saat itu juga mengusung Syahrir Wahab. Sementara Muttamar dianggap melanggar karena dianggap terbukti melakukan tindak pidana korupsi yang berkekuatan hukum tetap.
Ketua Bappilu DPD Golkar Bulukumba, Hamzah Pangki yang dikonfirmasi mengaku belum mendapat surat resmi pemecatan Muttamar. Kendati dia membenarkan kalau pemecatan itu benar, maka yang bakal menggantikan adalah Ilham Malik. (hamsah umar)

Rudal Manjakan Komunitas Bentor


MAKASSAR, FAJAR--Komunitas bentor yang merupakan salah satu andalan calon wali kota Makassar, Rusdin Abdullah kembali memanjakan komunitas ini dengan melakukan coffee morning di warkop Sija Boulevard, Minggu, 13 Mei.
Rusdin Abdullah yang lebih populer dengan sapaan Rudal ini mengatakan ngopi bareng komunitas bentor sebagai ajang mempererat silaturrahmi sesama pengemudi bentor. "Silaturrahmi bersama pengemudi bentor ini diharap bisa menjadi ajang bertukar pendapat ataupun saling mndengarkan harapan dari para pengemudi bentor," kata Rusdin Abdullah.
Komunitas Bentor Rudal merupakan kelompok pendukung fanatik dan militan Rudal sejak tahun 2007, sejarah pembentukan komunitas bentor ini pun juga di awali dari keprihatinan Rudal terhadap  kondisi ekonomi masyarakat. Komunitas bentor ini sangat  berperan penting pada program sosialisasi Rudal sebagai calon wali kota  Makassar.
Komunitas bentor ini sering menyosialisasikan profil Rudal kepada penumpangnya, apalagi mayoritas pengemudi bentor di Makassar sudah meng- branding bentornya dengan simbol-simbol Rudal. "Jadi bukanlah hal yang sulit untuk melakukan sosialisasi," kata Rusdin.
Rusdin banyak menerima aspirasi ataupun harapan dari komunitas bentor, Rudal juga memberikan arahan bagaimana bentor menjadi pelopor gerakan tertib berlalu lintas.  "Ke depan bentor kita harapkan bisa menjadi pelopor dan teladan bagi pengguna jalan dalam hal tertib berlalu lintas," tandas Rudal.
Rudal berharap sebagai angkutan umum alternatif, bentor bisa mendapat tempat tersendri di hati masyarakat.  "idealnya bentor bisa menjadi angkutan nyaman, aman dan efektif bagi masyarakat," katanya.
Banyak juga harapan yg disampaikan oleh komunitas bentor, salah satunya ke depan bentor bisa menjadi angkutan umum yang dapat memperoleh izin tambahan beroperasi di beberapa titik di Makassar.  "kami sangat mengharapkan bentor bisa bertambah wilayah operasinya," kata Dg Nyalla. (hamsah umar)

Rahman Galang Dukungan Pemilih Muda


MAKASSAR, FAJAR--Potensi suara pemilih muda pada suatu daerah yang akan menggelar pemilukada cukup besar. Potensi ini coba digalang calon bupati Enrekang, Rahman Pina.
Minggu, 13 Mei kemarin, Rahman mengumpulkan kalangan pemuda yang menjadi potensi pemilih pemula pada pemilukada Enrekang 2013 mendatang. Kalangan muda ini sekaligus menjadi relawan sahabat muda Rahman Pina. Menariknya, pemilih muda ini dikumpulkan RP di Tanjung Bayang Makassar.
Penggalangan kalangan pemilih muda dari Enrekang ini dikemas secara santai, namun tetap meriah karena dihibur elekton. Kedekatan antara Rahman dan pemilih muda ini semakin terasa karena dilakukan dengan acara bakar ikan.
Umumnya, potensi pemilih pemula yang dikumpulkan Rahman ini adalah kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar. Semuanya berasal dari Enrekang. "Suatu kehormatan bagi saya dengan adanya inisiatif sahabat muda. Mereka merancang acara ini sangat menarik dan penuh keakraban," tandas Rahman.
Wakil Ketua DPD Golkar Makassar ini menandaskan bahwa tidak hanya kalangan mahasiswa di Makassar yang hadir, tapi juga berbagai pemuda dari desa dan kecamatan di Enrekang. Bahkan mereka menginap di Tanjung Bayang dengan melakukan pertemuan dengan Rahman.
Koordinator Sahabat Muda RP, Ahmad Seniman mengatakan pertemuan ini sebagai wujud dukungan anak muda Enrekang terhadap Rahman, sebagai cabup yang mengusung gagasan perubahan untuk membangun Enrekang lebih baik.
"Tidak bisa dipungkiri terjadi stagnasi regenerasi kepemimpinan. Warga Enrekang memang sangat merindukan pemimpin muda yang punya visi kuat untuk melakukan perubahan dan itu dimiliki Rahman Pina," tandas Ahmad yang diketahui dosen UNM ini. (hamsah umar)
   
   

IMDI Optimis Menangkan IA


MAKASSAR, FAJAR--Tidak hanya Golkar yang mengandalkan organisasi sayapnya memenangkan Syahrul Yasin Limpo di pilgub Sulsel 2013. Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Sulsel dan Makassar yang merupakan organisasi sayap Demokrat juga optimis memenangkan jagoannya, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar.
IMDI yang selama ini aktif menyosialisasikan Andry Arief Bulu menuju wali kota Makassar 2014-2019, ini juga aktif menyosialisasikan IA. "Apalagi, ketika the next jargon Andry di pilwalkot selalu disambut antusias warga yang di jumpai diseluruh kecamatan dan kelurahan di Makassar," kata Ketua IMDI Makassar, Wachyudi Muchsin.
Banyak warga memberi apresiasi atas tujuh program yang menjadi jualan , seperti melanjutkan program Ias seperti gratis lahir sampai mati, pendidikan berkualitas dan bersubsidi sampai sma/smk, pembukaan lapangan kerja 200 ribu, serta program lainnya yang masuk akal untuk direalisasikanbukan program muluk-muluk.
Di setiap kesempatan Andry selalu mengarahkan untuk mengampanyekan IA bagaimana menang dalam pilgub sulsel 2013 ini. Melihat kapasitas, sambutan masyarakat kehadiran AAB , tentunya IMDI amat yakin bahwa IA menang di pilgub.  (hamsah umar)

Aziz Jajaki Kerjasama Malaysia


*Bidang Pendidikan

MAKASSAR, FAJAR--Anggota DPD RI asal Sulsel sekaligus cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar mulai melakukan penjajakan dengan sejumlah perguruan tinggi di Malaysia. Sulsel bisa membangun kerjasama dengan Malaysia dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.
Aziz akhir pekan lalu melakukan kunjungan ke International Islamic University Malaysia/ IIUM di Selangor. Beliau diterima oleh Director International Promotion & Scholarship), Dr Bachir Soualhi dan Wakil Rektor Dr Dato' Hamidun serta petinggi kampus.
Pertemuan yang berlangsung di Directory Building ini membicarakan banyak hal. Mulai dari awal mula dibangunnya kampus ini atas prakarsa OIC, anggaran, kerjasama, hingga program-program unggulan kampus. Pihak kampus melalui Dr Dato' Hamidun berharap Aziz mampu menghubungkan kerjasama antara Sulawesi khususnya kampus-kampus di Sulsel dengan kampus IIUM.
Tawaran itu tentu saja disambut baik Aziz bahwa kemungkinan kerjasama bidang hukum Islam melalui pertukaran mahasiswa dan short course bagi pengacara serta hakim-hakim sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak. "Saya akan teruskan ini kepada rektor-rektor di Indonesia khususnya di Sulsel," kata Aziz.
"Kami di Sulsel sangat potensial untuk membangun kampus internasional seperti IIUM ini. Kami yakin bisa mengelola lebih baik. Tinggal keinginan dan niat baik dari local goverment," tambahnya
Ketua PPSS se-Malaysia Muhammad Rais kepada deputy rektor mengatakan "Sulsel perlu spirit baru untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, bukan hanya beriorentasi pada penguasaan IPTEK semata, tapi juga menciptakan insan-insan yang bermoral yang bisa diteladani," kata mahasiswa program magister political science di kampus IIUM ini.
Aziz juga menyempatkan kunjungan ke perpustakaan dan beberapa fasilitas kampus sebelum akhirnya melaksanakan salat  Jumat di masjid kampus.
Aziz juga berkunjung ke Universiti Teknologi Malaysia (UTM) kampus semarak. Di kampus UTM semarak, beliau diterima langsung oleh Prof Abdul Latif Mohd Ibrahim (Deputy Bidang Kerjasama International). "Kami sangat gembira dan terhormat dengan kunjungan bapak ke kampus kami," ujar Latif.
Banyak informasi yang diperoleh Aziz tentang kehadiran mahasiswa program S3 dari Sulsel. Dengan sedikit kecewa Latif menyampaikan bahwa program beasiswa ini tidak terlalu efektif. "Sebaiknya pemerintah Sulsel menghantarkan mahasiswa yang muda-muda, karana mereka masih lagi produktif dan banyak masa untuk mengabdi kepada Sulsel. Kalau yang diajukan adalah orang yang sudah berumur 50 tahun ke atas, kurang efektif," kata Latif.
Aziz berjanji untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem pemberian beasiswa nantinya. "kami akan menata ulang hal tersebut. Usia-usia produktif yang akan kami prioritaskan untuk disekolahkan oleh pemerintah. Selain itu, seleksinya juga akan lebih transparan dan program study yang diambil adalah memang yang dibutuhkan di Sulsel," tandas Aziz.
Dewan syuro Hidayatullah,  Nasirul Haq MA yang mendampingi Aziz dalam pertemuan tersebut menambahkan bahwa seharusnya gubernur Sulsel lebih cerdas dalam menetapkan kebijakan khususnya alokasi beasiswa, bukan hanya sekedar mau dibilang peduli tapi sasaran dan targetnya harus jelas. (hamsah umar)