Powered By Blogger

Rabu, 16 Mei 2012

Gerindra Pertimbangkan Rudi-Apiaty


MAKASSAR, FAJAR--Paket alternatif yang dimunculkan kalangan mahasiswa, Andi Rudiyanto Asapa-Apiaty Amin Syam diapresiasi Gerindra Sulsel. Kendati peluang paket ini kecil, namun partai bentukan Prabowo Subianto ini tetap mempertimbangkan wacana ini.
"Semua saya kira menjadi pertimbangan kita di Gerindra, termasuk Rudi-Apiaty yang dimunculkan teman-teman mahasiswa. Peluang paket ini tentu saja ada, apalagi kalau memang ada kemungkinan meningkatkan elektabilitas," tandas fungsionaris DPD Gerindra Sulsel, Chalik Suang, Senin, 14 Mei.
Sebenarnya, peluang paket ini memang kecil terwujud, apalagi sejauh ini belum ada komunikasi antara Rudi dengan Apiaty apalagi terkait dengan komunikasi politik. DPD Gerindra sejauh ini memang belum pernah membahas nama istri Amin Syam ini. Wacana paket Rudi-Apiaty malah dimunculkan kalangan mahasiswa.
Belum lagi, DPD Gerindra Sulsel sudah mengajukan tiga nama ke Prabowo sebagai calon pendamping bupati Sinjai dua periode ini di pilgub Sulsel. Nama yang selama ini disebut-sebut seperti Andi Nawir, Luthfi A Mukty, Andi Rahmat, Akmal Pasluddin, dan Akbar Faizal. Namun belum diketahui pasti siapa di antara tokoh tersebut yang telah diajukan Rudi ke Prabowo. "Yang namanya politik kan bisa saja berubah. Itu tadi bergantung seberapa besar meningkatkan elektabilitas," tandas Chalik.
Yang pasti, siapa bakal pendamping Rudi di pilgub Sulsel, publik Sulsel sudah bisa membacanya pada saat deklarasi pencalonan Rudi pada Sabtu, 26 Mei mendatang. Rudi berjanji pada deklarasi ini, sudah menampilkan calon pendampingnya.
Bagaimana dengan peluang Rudi di Hanura dan PKS?, plt Ketua DPD Hanura Sulsel, Amrullah Pase menegaskan bahwa Ilham-Aziz dan Rudiyanto tetap memiliki peluang sama diusung Hanura. "Sepanjang dia sudah mendaftar di partai tentu peluangnya ada. Tapi itu tentu kita lihat seperti apa survei dan lobi yang dilakukan di DPP," tandas Amrullah.
Apalagi, kedua calon ini sudah intens melakukan lobi di DPP Hanura. Sulsel hanya sekadar melakukan proses administrasi di DPD sementara penentu akhirnya adalah DPP Hanura.
Ketua Bappilu DPW PKS Sulsel, Asriadi Samad terpisah menandaskan cagub yang mendaftar di PKS juga punya peluang tidak terkecuali Rudiyanto yang belakangan membangun komunikasi. "Tidak ada yang tidak berpeluang, apalagi calon yang ada ini sama-sama serius membangun komunikasi dengan DPP," tandas Asriadi. (hamsah umar)
         

Selasa, 15 Mei 2012

Demokrat Palopo Tak Mau Jadi Penonton


*Kemenangan IA Harga Mati

MAKASSAR, FAJAR--DPC Demokrat Palopo tidak ingin kecolongan apalagi dipecundangi di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Apalagi calon yang akan diusung adalah putra asli daerah ini.
Target memenangkan pasangan Ilham Arif Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar bagi Demokrat Palopo harga mati. Begitu juga partai berlambang Mercy ini tidak ingin sekadar jadi penonton pada pilwalkot Palopo yang dilaksanakan bersamaan dengan pilgub.
Ketua DPC Demokrat Palopo, Hamka Hidayat menegaskan partai yang dipimpinnya harus bekerja keras memenangkan IA termasuk ambil bagian penentu di pilwalkot Palopo. Ini ditegaskan saat konsolidasi dan sosialisasi Pengurus Ranting Demokrat Kelurahan Temmalebba, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Senin, 14 Mei.
"Saya ingin tegaskan bahwa pilgub adalah harga mati bagi Demokrat Palopo dan Insya Allah kita (Demokrat) tidak akan menjadi penonton pada pilwakot," tandas Hamka menjawab pertanyaan Ketua Ranting Demokrat Kelurahan Temmalebba, Heri Susanto yang menanyakan kesiapan dirinya maju di pilwakot mendatang.
Pada Musyawarah Anak Cabang (Musancab) Demokrat beberapa waktu lalu, pengurus kecamatan memang bulat mendorong Hamka maju di pilwalkot. Seorang kader, Heri menyebut kapasitas dan kualitas Hamka tidak diragukan lagi soal kepemimpinan. Keberhasilan mantan Ketua KPU Palopo ini menjadikan KPU Palopo menjadi yang terbaik di Sulsel adalah salah satu tolak ukur keberhasilan Hamka dalam memimpin satu organisasi.
"Selain cerdas, keberanian dan kejujuran Hamka yang juga mantan Ketua PP IPMIL Raya dalam memimpin satu organisasi tidak diragukan. Semua organisasi yang pernah dipimpinnya tidak pernah bermasalah, baik itu dari segi finansial maupun loyalitas," kata Heri.
Pengurus DPC Partai Demokrat sekaligus tokoh masyarakat Kecamatan Bara, Ahmad Badawi menyebut mesin politik yang dimiliki Partai Demokrat saat ini, dia optimis akan memenangkan seluruh agenda politik di Kota Palopo, baik itu pilgub, piwalkot, maupun pemilu legislatif.
"Sangat ironis jika Demokrat tidak mengusung kader terbaiknya di pilwalkot. Bukan melebih-lebihkan, tetapi saya yakin, struktur organisasi yang dimiliki Demokrat saat ini jauh lebih baik dibandingkan kepengurusan sebelumnya," kata Badawi.
Hamka menyebut, aspirasi hampir seluruh pengurus mulai tingkat kelurahan, kecamatan, dan pengurus DPC yang menginginkan dirinya maju di pilwakot, patut diapresiasi. Namun dia tidak ingin gegabah menyikapi dukungan itu. "Untuk saat ini, saya fokus pilgub. Soal pilwalkot butuh pertimbangan dan persiapan yang matang," imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Hamka membentuk tim tingkat RW yang beranggotakan lima orang per RW. Tim RW inilah yang nantinya menjadi salah satu ujung tombak di lapangan untuk menenangkan Ilham-Aziz dan kandidat yang akan diusung di pilwalkot mendatang. Pembentukan tim tingkat RW akan dilakukan di 48 kelurahan di Palopo. (hamsah umar)

Ilham Tertawa Sebut Syahrul Salah Alamat


MAKASSAR, FAJAR---Disebut galau karena aktif beriklan dan dianggap main pecat, calon gubernur Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin malah menyikapinya dengan terseyum.
"Kira-kira yang dimaksud itu siapa ya, coba tanya lagi dong sama Pak Syahrul. Kalau itu ditujukan ke saya, itu sepertinya salah alamat," ujar Ilham, Senin, 14 Mei.
Sebelumnya, cagub petahana Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa  tanda-tanda orang kalah dalam pertarungan adalah mereka yang suka galau dan main pecat serta selalu mencari kekurangan. Karena merasa tidak pernah galau dan tidak main pecat bawahan, Ilham berasumsi kalau kemungkinan pernyataan itu ditujukan untuk daerah lain karena di Makassar tidak demikian.
"Saya malah dengar banyak pejabat di daerah yang dinonjobkan karena menghadiri kegiatan Ilham-Aziz atau di daerahnya banyak atribut saya," kata Ilham.
Terkait rencana mutasi Asisten IV, Apiaty Kamaluddin yang juga merupakan istri mantan gubernur Sulsel, Amin Syam, Ilham lagi-lagi tersenyum. "Nah itu dia maksud saya, dapat laporan dari mana kalau ada pemecatan, itu kan tidak benar. Tapi sudahlah, mari berpikir positif saja, mari lebih banyak bercermin pada diri sendiri dan tidak mencari kekurangan orang, apalagi kesannya mengadu domba. Pemimpin tidak boleh memiliki tabiat seperti itu, sangat berbahaya buat ketentraman rakyat," tandas Ilham.
Ketua Tim media IA, Syamsu Rizal mengajak semua kontestan yang ingin mendapatkan simpati rakyat untuk menggunakan cara-cara yang bersih dan elegan, tidak dengan cara kasar dan tidak mendidik. "Saatnya rakyat Sulsel meninggalkan masa lalu yang tidak baik, mari memulai lagi menata Sulsel dengan semangat yang lebih baru," ujar pria yang akrab disapa Deng Ical.

Iklan IA
Terkait iklan Ilham-Aziz yang tayang di TV nasional, Ical mengungkapkan bahwa IA sama sekali tidak mengeluarkan biaya Rp1 pun. Semuanya merupakan kontribusi kelompok relawan IA. Mereka bersimpati dengan perjuangan Ilham -Aziz dan menganggap bahwa di Sulsel sudah harus ada perubahan ke arah yang lebih membanggakan.
Santer diberitakan beberapa media, Tim IA menggolontorkan anggaran senilai Rp27 miliar untuk membiayai kampanye TV IA. Padahal, semuanya merupakan kontribusi atau sumbangan dari relawan yang memang membantu pendanaan. "bahkan teknis pembuatan, shooting, finishing semuanya dilakukan oleh mereka. Ilham-Aziz tinggal melakoni," papar Ical.
Iklan IA merupakan bagian dari keseriusan Ilham dalam mengajak masyarakat Sulsel untuk menciptakan proses demokrasi yang elegan. Serta bukti keseriusan Ilham-Aziz untuk menghadirkan semangat pembaharuan dan perubahan ke arah Sulsel yang lebih membanggakan
Ical berharap agar tim lain yang tidak senang dengan performance iklan tersebut dapat membuat hal yang sama. "Tidak perlu mengkritik strategi tim IA, silahkan membuat strategi yang sama atau yang lainnya," tambahnya.
Ical menuding balik Syahrul sebagai pihak yang galau. Apalagi Ilham tidak memiliki track record pecat bawahan kecuali karena ada pelanggaran yang tidak dapat ditolerir atau dapat mengganggu pelayan publik. Mutasi dilakukan atas pertimbangan profesionalisme pemerintahan dan dalam rangka optimalisasi kinerja pelayanan kepada masyarakat.
"Kalimat itu sebenarnya lebih tepat ditujukan ke tim Pak Syahrul, seperti di Bone, Wajo, Gowa serta banyak lagi yang melakukan pemecatan terhadap sejumlah pejabat yang kurang mendukung. Selama 9 tahun menjadi wali kota Makassar, Ilham pernah menggunakan kekuasaannya untuk memaksakan kehendak, apalagi yang menyangkut urusan politik," katanya. (hamsah umar)

Golkar Segera Proses PAW Ince-Muttamar


*Ince Masih Tunggu SK

MAKASSAR, FAJAR--Proses pergantian antarwaktu (PAW) dua legislator Golkar Sulsel dan Bulukumba segera diproses DPD Golkar Sulsel dan Bulukumba. Keduanya adalah Ince Langke (DPRD Sulsel) dan Andi Muttamar Mattotorang (DPRD Bulukumba).
Kedua kader Golkar ini segera di PAW setelah keduanya telah dipecat oleh DPP Golkar sebagai kader Golkar. Namun sejauh ini, DPD Golkar Sulsel belum bisa memastikan kapan pemecatan kedua kader Golkar itu ditindaklanjuti untuk pengusulan PAW melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Salah seorang elit Golkar Sulsel yang tidak mau dikorankan namanya, Senin, 14 Mei menandaskan bahwa partai Golkar akan menindaklanjuti keputusan DPP tersebut. "Saya kira tidak terlalu lama. Biasanya kalau ada seperti itu secepatnya akan ditindaklanjuti. Tapi semuanya masih bergantung proses di partai dulu," katanya.
Bagaimana dengan SK pemecatan kedua kader Golkar ini?,  Golkar Sulselmengakui kalau keputusan tersebut belum disampaikan kepada Ince Langke atau masih menunggu proses di sekretariat. Soal kapan SK tersebut sampai kepada kader yang sudah dinyatakan dipecat, Ince juga belum mau memastikan kapan SK tersebut akan disampaikan.
Sejauh ini, Golkar masih enggan memperlihatkan SK pemecatan Ince maupun Muttamar sebagai kader Golkar, apalagi SK tersebut belum sampai di tangan kader yang disebut telah dipecat tersebut. "Belum bisa kita berikan copy SK itu, tidak etis kalau diberikan sementara belum ditindaklanjuti," katanya.
Ketua DPD Golkar Bulukumba, Zainuddin Hasan terpisah mengaku belum sampai SK pemecatan tersebut ke tangannya. "Mungkin masih ada di sekretariat karena sampai saat ini saya belum ke sana, jadi belum sampai ke tangan saya," tandas Zainuddin.
Zainuddin juga belum mau berspekulasi kapan keputusan DPP Golkar mengenai pemecatan Muttamar itu akan ditindaklanjuti Golkar Bulukumba. Yang pasti, informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa surat keputusan tersebut sudah dijemput salah seorang pengurus DPD Golkar Bulukumba Minggu lalu.  
Alasan utama pemecatan kader itu karena dianggap telah melanggar AD/ART partai Golkar. Ince dinilai melakukan pelanggaran partai karena bertarung di pemilukada Selayar melalui partai lain, sementara Golkar saat itu merekomendasikan untuk berpaket dengan calon yang diusung Golkar Syahrir Sahib.
Sementara Muttamar dipecat dari Golkar karena pernah terlibat kasus korupsi dimana dia menjadi terpidana selama satu tahun lebih. Pemecatan kedua kader terbaik Golkar di dua wilayah ini sebagai wujud ketegasan Golkar terhadap kadernya yang dianggap melakukan pelanggaran.
Ince yang dikonfirmasi belum mau memberikan keterangan mengenai keputusan DPP Golkar, dengan alasan SK pemecatan dirinya belum sampai ke tangannya termasuk alasan pemecatan dirinya. Namun terkasus majunya di pemilukada Selayar lalu, dia menilai persoalan tersebut sudah selesai karena ada putusan penganilan yang pernah membatalkan pemecatan dirinya dari Golkar terdahulu.
Adapun Muttamar, hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Nomor telepon selulernya dalam keadaan nada tidak aktif. (hamsah umar)  

Senin, 14 Mei 2012

LJI: Ical Bohongi Golkar dan Warga Sulsel


MAKASSAR, FAJAR -- Janji Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical mengeluarkan rekomendasi bagi Syahrul Yasin Limpo sebagai cagub Sulsel, menuai kritikan. Ical dianggap telah membohongi kader Golkar dan publik Sulsel.
Kesan negatif ini muncul karena Ical terlalu percaya diri berjanji mengeluarkan rekomendasi untuk Syahrul sebagai cagub, saat deklarasi di Jalan Haji Bau beberapa waktu lalu. Ical dalam orasi politiknya berjanji dalam waktu 10 hari mengeluarkan rekomendasi. Faktanya sampai saat ini belum ada rekomendasi.
Direktur Komunikasi dan Media Analisis PT Lingkaran Jurnal Indonesia (LJI), Dedi Alamsyah Mannaroi, dalam rilisnya yang dikirim ke FAJAR kemarin mengatakan Ical membohongi kader Golkar dan publik Sulsel karena hingga saat ini "surat sakti" atau rekomendasi Golkar untuk Syahrul belum terbit.
Sejatinya, kader Golkar Sulsel mampu menagih janji politik Ical tersebut. Karena jika tidak maka bisa jadi masyarakat Sulsel juga ada yang kecewa. SYL secara tidak langsung ada pengaruh terhadap kepercayaan publik soal SYL di pilgub.
Besar kemungkinan SK itu baru akan diberikan setelah Rapimnasus DPP Golkar Juli mendatang. Itu penting bagi Ical, karena akan menentukan siapa yang resmi diusung Golkar di pilpres nanti. Apakah Ical atau JK.
"Besar kemungkinan belum adanya SK DPP Golkar untuk SYL, karena masih menunggu perkembangan dan hasil keputusan siapa yang resmi diusung Golkar pada pilpres nanti dan pasti maunya Ical," kata Dedi.
Dedy menilai Golkar Sulsel terjebak dalam kepentingan pilgub dan kepentingan pilpres. "Menurut saya, semua berita dan sikap kader Golkar Sulsel dipantau oleh DPP Golkar. Apalagi di Sulsel yang notabene ada JK di sini," tandas Dedi.
Memilih Ical atau JK ada baik buruknya. Jika JK yang terpilih di Golkar maka akan baik bagi kesejahteraan dan masyarakat Sulsel. Jika Ical yang terpilih kesejahteraan itu akan sedikit dirasakan bagi rakyat Sulsel. Memang akan jadi keputusan yang sangat berat bagi seorang Syahrul yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar.
Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Golkar Sulsel, Ajiep Padindang menepis asumsi LJI bahwa Ical telah membohongi kader Golkar dan publik Sulsel. Rekomendasi lambat dikeluarkan karena partai ini ingin sesuai prosedur dan mekanisme partai.
"Pak Ical justru ingin cepat keluarkan keputusan. Tapi ada prosedur dan mekanisme yang harus dilalui sesuai juklak partai Golkar," tandas Ajiep. Penegasan Ajiep mengindikasikan Ical ketika berjanji tidak mengukur prosedur dan mekanisme internal partai yang dipimpinnya sendiri. (hamsah umar)