MAKASSAR, FAJAR--Calon gubernur Sulsel yang tidak lain bupati Sinjai, Andi Rudiyanto Asapa mulai mengeritik gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo atas klaim keberhasilan yang dicapai selama menjabat gubernur.
Ketua DPD Gerindra Sulsel ini menilai bahwa keberhasilan yang dicapai pemprov Sulsel tidak lepas dari kerja keras 24 bupati/wali kota di Sulsel. Rudi tidak terlalu menyoal keberhasilan tersebut diklaim Syahrul, tapi dia menyayangkan ketika sukses tersebut dijadikan komoditas politik bahkan dikampanyekan melalui media massa.
Di Indonesia, banyak gubernur dan kepala daerah yang mendapat banyak penghargaan tapi tidak sampai digembor-gomborkan, atau dikampanyekan setiap ada kegiatan yang dilakukan. Apalagi itu sebenarnya tidak lepas dari kontribusi bupati/wali kota di Sulsel.
"Kalau saya bertemu dengan gubernur, saya akan memberitahukannya untuk tidak terlalu bangga dengan prestasi yang telah dicapai. Karena apa yang diraih Sulsel tidak lepas dari kerja keras bupati dan wali kota. Gubernur hanya menikmati kerja keras itu," tandas Rudiyato.
Prestasi yang didapatkan dari hasil kerja keras harus menjadi pelecut semangat untuk tetap berbuat maksimal demi kesejahteraan masyarakat, tidak dijadikan sebuah kebanggaan dan euforia sehingga kepentingan masyarakat jadi terabaikan.
Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan yang dikonfirmasi terpisah mengakui Syahrul banyak memiliki keberhasilan dalam memimpin daerah ini, termasuk berimbas ke daerah. "Tapi kalau dikatakan tidak lepas dari kontribusi bupati saya kira memang seperti itu. Gubernur, bupati dan wali kota itu kan harus sinergi dalam menjalankan pembangunan di seluruh daerah," kata Zainuddin.
Tanpa adanya sinergi yang baik antara gubernur dengan bupati dan wali kota, pencapaian pembangunan tentu tidak akan berhasil dengan baik. Apalagi alokasi anggaran pemprov juga banyak ke daerah.
Pengamat politik Unhas, Adi Suryadi Culla juga sependapat dengan penilaian Rudiyanto Asapa. Gubernur dengan wali kota dan bupati memiliki kontribusi yang sama dalam pembangunan di Sulsel. Gubernur yang menjadi perpanjangan tangan pusa sifatnya melakukan koordinasi dalam pembangunan kabupaten/kota agar selalu bersinergi.
"Keberhasilan gubernur memang tidak lepas dari bupati dan wali kota di Sulsel dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki setiap kabupaten. Keberhasilan dalam kelola aset daerah yang terntu berbeda porsi pembangunannya. Jadi posisi itu tidak bisa berdiri sendiri," tandas Adi Culla.
Contoh kecil, gubernur tidak bisa dikatakan sukses meningkatkan produksi beras atau jagung di Sulsel, kalau bukan karena kerja keras bupati dan wali kota dalam meningkatkan produksi padinya. Itu karena lahan pertanian itu semuanya ada di kabupaten/kota.
"Tidak fair gubernur kalau dikatakan itu keberhasilannya semata, tapi itu juga adalah keberhasilan daerah. Kami memang sangat menyayangkan karena keberhasilan itu dijadikan komoditas politik. Ini sebenarnya tidak mendidik karena sebenarnya yang perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa keberhasilan itu adalah hasil bersama gubernur dan bupati atau wali kota," kata Adi Culla. (hamsah umar)