Powered By Blogger

Senin, 02 Juli 2012

2.000 Pejuang IA di Kandang Syahrul


*Siap Antisipasi Kecurangan Pilgub

MAKASSAR, FAJAR--Penantang pasangan cagub petahana, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mempersiapkan kekuatan besar di kandang/kampung halaman Syahrul Yasin Limpo, Kabupaten Gowa. Pasangan nasionalis-religius ini menyiapkan sedikitnya 2.000 laskar pejuang IA.
Selain disiapkan untuk menggalang dukungan warga Gowa untuk memenangkan IA di Gowa, ribuan pejuang ini juga disiapkan untuk mengawal pilgub damai dan bersih sekaligus mengantisipasi terjadinya kecurangan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Ribuan laskar pejuang ini disebar di 18 kecamatan di Gowa.              
Dewan Syuro KPSSI Gowa, ustadz Muh Nasrun menyatakan laskan ini hadir untuk memperjuangkan kebenaran sehingga berbagai upaya curang yang merugikan masyarakat bisa teratasi. ''Mari kita memperjuangkan kebenaran. Kita akan memberikan pendidikan bagaimana menghadapi keadaan darurat, kecurangan, dan tipuan, seperti mobil palsu, surat suara palsu, kotak suara palsu, dan segala kepalsuan lainnya'', ucapnya disambut takbir pada pelatihan Laskar Pejuang Gowa di Lantebung, Kecamatan Bontomarannu, Gowa.
Bahkan, laskar yang dibentuk akan dibekali ilmu dasar bela diri dan segera diadakan parade silat sebagai bekal bagi mereka untuk jaga-jaga. Tim ini juga melakukan apel masjid dan bedah rumah, masing-masing satu rumah dan masjid di setiap kecamatan yang ada.
Panglima Laskar Pejuang Gowa, Syarifuddin Syam mengatakan setiap laskar akan dibekali materi fisik, materi mental, dan materi yang terkait pilgub yakni pembekalan strategi pemenangan termasuk pengawalan hingga ke setiap TPS yang ada.
''Laskar ini didominasi kaum muda karena memang kita utamakan mereka yang memiliki kekuatan fisik yang mumpuni dan pemberani karena tentunya juga akan disiagakan untuk mengawal Ilham - Aziz dan mencounter hal-hal yang tidak diinginkan'', ucapnya. (hamsah umar)

Muttamar: Putusan PT TUN Final


*Kasasi Gubernur Tak Bersyarat

MAKASSAR, FAJAR--Putusan PT TUN Makassar yang menolak upaya banding gubernur Sulsel atas putusan PTUN Makassar, tentang peresmian pemberhentian dan pengangkatan PAW Ketua DPRD Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang diganti Hamzah Pangki sudah bersifat final.
Upaya kasasi luar biasa yang diajukan kuasa hukum gubernur, Marwan Mansyur dan kuasa hukum intervensi Hamzah Pangki, Ilyas Billah yang diajukan ke Mahkamah Agung melalui PTUN Makassar dianggap tidak bersyarat. PTUN Makassar sudah resmi menolak permohonan kasasi luar biasa yang diajukan gubernur dan Hamzah Pangki terhadap perkara nomor 43/G.TUN/2011/PTUN.Mks.
Penolakan PTUN Makassar terhadap permohonan kasasi itu disampaikan dalam surat bernomor W4-TUN1/1108/AT.01.06/VI/2012 tertanggal 26 Juni 2012, yang ditandatangani Ketua PTUN Makassar, Friyatmanto Abdoellah. Penolakan kasasi ditujukan kepada masing-masing kuasa hukum baik gubernur, Hamzah Pangki, maupun Andi Muttamar. "Jadi kalau Hamzah Pangki menyebut belum final itu keliru, karena kasasinya sudah ditolak. Sehingga putusan PT TUN sudah final," tandas Andi Muttamar Mattotorang, Minggu, 1 Juli.
Dalam suratnya itu, Friyatmanto menjelaskan permohonan kasasi tidak memenuhi syarat formal, dan dinyatakan tidak dapat diterima karena putusan banding tersebut sudah ditetapkan ketua pengadilan tingkat pertama (PTUN) yang menyebut putusan banding sudah bersifat inkrah. Dengan demikian, berkas perkara kasasi yang diajukan gubernur dan Hamzah tidak dapat dilanjutkan ke MA, mengingat penetapan PTUN Makassar itu sudah tidak bisa dilakukan upaya hukum.
Ini berdasarkan Pasal 45A UU Nomor 5 tahun 2004 MA, yang menyebutkan MA dalam tingkat kasasi memeriksa perkara yang memenuhi syarat  untuk diajukan kasasi, kecuali perkara yang oleh undang-undang dibatasi pengajuannya semisal perkara tata usaha negara yang obyek gugatannya berupa keputusan pejabat daerah yang jangkauan keputusannya berlaku di wilayah yang bersangkutan.
Kuasa hukum Muttamar,  Andi Cakra mulai menyesalkan langkah Biro Hukum Pemprov Sulsel dan kuasa hukum Hamzah Pangki yang masih belum mau mengakui putusan PT TUN. "Ini membuat lembaga gubernur sebagai institusi pemerintah di Sulsel tidak beribawa lagi," tandas Cakra.
Begitu juga pernyataan Hamzah yang menyebut putusan PTUN belum final. "Itu hanya menggiring gubernur untuk tidak patuh terhadap hukum yang berlaku. Kalau itu terjadi, maka rusaklah bangsa ini kalau pemimpinnya saja sudah tidak mau mematuhi hukum," tandas Cakra. (hamsah umar)

TPP IA Satukan Potensi Perempuan


MAKASSAR, FAJAR--Potensi pemilih perempuan di Sulsel yang cukup besar menjadi salah satu penentu di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Potensi ini coba disatukan tim pejuang perempuan (TPP) pasangan cagub Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA).
Pasangan semangat baru ini bahkan telah membentuk sejumlah tim khusus dihuni dari kaum perempuan mulai dari TPP IA, TPP Muslimah IA, Mustika Semangat Baru, dan sejumlah tim perempuan IA lainnya. Simpul-simpul tim perempuan IA ini memperkaya dan memperkuat strategi dalam menggalang dukungan dari kalangan perempuan dengan melakukan workshop tim perempuan IA di Hotel Singgasana, 1-2 Juli.
Workshop yang melibatkan simpul-simpul perempuan IA di 24 kabupaten/kota ini mengambil teman Dengan Semangat Baru Perempuan Berjuan untuk IA Menuju Sulsel Lebih Baik. Workshop menghadirkan sejumlah pemateri seperti aktivis perempuan Sulsel, Zohra Andi Baso, master campaign IA, Syamsul Bahri, hingga motivator.          
Koordinator Tim Perempuan IA, Sakka Pati menandaskan melalui workshop tim perempuan IA ini, tim IA ini bisa bekerja lebih maksimal dan terkoordinir lagi dalam menyosialisasikan dan menggalang dukungan untuk pasangan IA utamanya dari kaum hawa. "Potensi perempuan di Sulsel ini luar biasa. Bahkan bisa jadi jumlah pemilih perempuan di Sulsel lebih banyak. Karena itu kita ingin tim ini bisa maksimal menggalang dukungan perempuan untuk memenangkan IA di Sulsel," tandas Sakka.
Simpul-simpul tim pejuang perempuan IA ini akan lebih memaksimalkan koordinasinya dengan semua tim perempuan utamanya memberikan pemahaman bagaimana memenangkan IA di pilgub Sulsel 2013 mendatang. Sakka Pati optimis pasangan nasionalis-religius ini akan memenangkan pertarungan apalagi didukung kerja politik tim perempuan. "Dalam workshop kan diacarkan bagaimana teknik memenangkan IA, tentu kita harus melakukan penggalangan dukungan," katanya.
Workshop ini dibuka oleh cawagub Sulsel, Aziz Qahhar Mudzakkar. Aziz juga berpandangan bahwa peran perempuan Sulsel dalam menentukan pilgub mendatang sangat penting. "Karena itu kita sangat harapkan peran perempuan di tim IA bisa maksimal untuk kita," tandas Aziz.
Dalam menggalang dukungan, Aziz mengharapkan agar tim perempuan ini tetap mengedepankan kesabaran dan ketekunan dalam bekerja. Usai membuka workshop ini, Aziz menggelar silaturahmi dengan mahasiswa asal Sinjai di masjid Terapung Makassar. (hamsah umar)

Pekik IA di Rakercab PDIP


MAKASSAR, FAJAR--Elit Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Makassar sepertinya masih setiap terhadap wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin. Kader PDIP Makassar ini terus meneriakkan IA mo dan IA lah di tengah papat kerja cabang dan rapat pimpinan cabang PDIP Makassar, di Hotel Denpasar, Kamis, 28 Juni.
Pekik IA-akronin pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar ini bergema saat calon gubernur Sulsel ini hadir memberikan sambutan. Saat itulah, sejumlah kader bergantian meneriakkan akronim IA. Tepuk riuh terdengar setiap kali Ilham menyinggung soal politik di  Sulsel. "Kami meminta seluruh kader PDIP untuk tetap memiliki semangat baru dalam melaksanakan rakercab ini," imbuh Ilham disambut tepuk tangan hadirin.
PDIP Makassar salah satu pengusung pasangan Ilham di pilwalkot Makassar lalu. Suasana keakraban terlihat selama Ilham berada di area rakercab. Bahkan kader berburu foto bersama  dengan latar belakang gambar Megawati dan mantan presiden Soekarno. Sekretaris Sekretaris Umum DPD PDIP Sulsel, Rudy Peter Goni bahkan rela menjadi tukang potret untuk mengabadikan foto Ilham bersama kadernya.
"PDIP adalah partai yang mengusung kami pada pilwalkot lalu, tentunya sebagai orang yang diusung, kami tidak akan pernah menjadi kacang yang lupa akan kulitnya. Pesatnya pembangunan yang terjadi di kota Makassar adalah keberhasilan semua termasuk PDIP yang hingga hari ini konsisten pada nasib wong cilik. Kami tidak akan mengklaim kalau kemajuan Makassar hanya karena kami," lanjut Ilham.
Ilham mengaku masih terus melakukan komunikasi politik dengan para petinggi PDIP dan berharap dukungan PDIP di pilgub. "Kami ini selalu berikhtiar dan berusaha. Selama rekomendasi PDIP belum final, maka usaha itu terus kami intensifkan, bakan hingga titik darah terakhir," ujar Ilham tersenyum.
Ilham mengaku punya modal bagus untuk kembali diusung PDIP pada pilgub. Salah satu alasannya indeks pembangunan manusia Makassar berada di urutan tujuh di antara 492 kabupaten/kota di Indonesia. Demikian pula pertumbuhan ekonomi yang selalu diatas sembilan persen. "Mudah-mudahan ini menjadi indikator penilaian PDIP untuk mengusung kami pada  pilgub mendatang," tambahnya.
Ketua DPC PDIP Makassar, Bahar Mahmud mengungkap kalau sejak awal PDIP Makassar merekomendasikan IA ke DPD PDIP Sulsel untuk diusung di pilgub. Alasannya, Ilham memiliki komitmen baik terhadap pengusung maupun program yang ditawarkan. "Tapi kami serahkan ke mekanisme partai dan menunggu putusan resmi dari DPP," kata Bahar. (hamsah umar)

Komisi A Belum Respons Panwaslu


MAKASSAR, FAJAR--Harapan panwaslu Sulsel agar segera ada rapat koordinasi dengan Komisi A DPRD Sulsel, untuk membahas mengenai alokasi anggaran panwalu di pilgub Sulsel termasuk pencairan anggaran yang belum terealisasi tampaknya masih harus menunggu.
Komisi A DPRD Sulsel yang merupakan mitra kerja yang berkaitan dengan pemerintahan, hingga saat ini belum mengagendakan rapat koordinasi dengan panwaslu Sulsel. Padahal, Ketua DPRD Sulsel, HM Roem sudah berjanji segera menindaklanjuti harapan panwaslu ke Komisi A.
Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Ajiep Padindang yang dikonfirmasi, Kamis, 28 Juni membenarkan kalau komisinya belum ada agenda pasti kapan akan melakukan koordinasi dengan persoalan yang dihadapi panwaslu Sulsel. "Sebenarnya bukan belum diagendakan, tapi kita belum bahas itu (belum dibicarakan dengan anggota komisi)," kata Ajiep Padindang.
Komisi A DPRD Sulsel saat ini masih sibuk dengan berbagai agenda rapat komisi dengan mitra kerja yang lain, sehingga harapan panwaslu Sulsel ini belum bisa ditindaklanjuti di Komisi A DPRD Sulsel. Kemungkinan besar rapat koordinasi ini baru akan dilakukan pada Juli mendatang, apalagi Ajiep yang tercatat sebagai Ketua Bappilu DPD Golkar Sulsel dijadwalkan mengikuti rapimsus Golkar.
Kendati Panwaslu dan KPU Sulsel mengaku harus berutang untuk menalangi biaya operasional, Ajiep tidak yakin dua lembaga penyelenggara pemilu ini sampai harus berutang. "Tidak sampai seperti itu barangkali lah," katanya.
Sebelumnya, Panwaslu Sulsel dan KPU Sulsel mengaku banyak berutang untuk mendanai operasional khususnya dalam proses perekrutan anggota panwaslu kabupaten/kota di Suslel, termasuk KPU yang saat ini sudah memulai tahapan pilgub. Itu karena anggaran yang disediakan pemprov Sulsel belum bisa cair. (hamsah umar)