Powered By Blogger

Selasa, 03 Juli 2012

Tim Perempuan IA Tancap Gas


MAKASSAR, FAJAR--Tim Perempuan (TP) pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) langsung tancap gas untuk melakukan konsolidasi dan penggalangan dukungan untuk memenangkan IA di pilgub mendatang.
TP IA (bukan TPP IA) adalah salah satu simpul pemenangan perempuan IA yang digagas untuk menggarap potensi perempuan di Sulsel. Usai menggelar workshop, tim ini langsung konsolidasi untuk membentuk TP IA di 24 kabupaten/kota. TP IA menargetkan sebelum Ramadan sudah terbentuk di semua kabupaten/kota.
"Besok kita sudah konsolidasi ke daerah untuk membentuk tim kabupaten/kota. Kita terlebih dahulu bentuk tim kecil yang akan jadi LO di daerah untuk selanjutnya membentuk tim hingga ke pelosok desa. TP IA ini akan kita sejajarkan dengan tim pejuang IA maupun tim sukses dari partai politik," tandas Koordinator TP IA, Sakka Pati, Senin, 2 Juli.
Kendati khusus dibentuk untuk menggarap pemilih perempuan, TP IA ini tetap akan menggarap pemilih laki-laki. Namun untuk memaksimalkan kerja tim, TP IA akan lebih banyak fokus pada penggalangan kaum perempuan. Setelah terbentuk di setiap kabupaten/kota di Sulsel, tim ini juga akan melakukan workshop untuk mematangkan strategi penggalangan dukungan. Untuk menghindari kerja dobel dengan tim yang sudah ada, TP IA memiliki strategi khusus.
Sakka Pati menandaskan tim ini tidak membatasi target dukungan kaum perempuan terhadap pasangan IA di pilgub mendatang. Dia berharap, dukungan dari kaum hawa di Sulsel terhadap pasangan nasionalis-religius ini. Pasalnya dukungan kaum perempuan di Sulsel akan sangat berpengaruh pada target kemenangan IA di Sulsel.
"Kalau pemilih perempuan di Sulsel ini kita maksimalkan, pengaruhnya akan luar biasa untuk pasangan IA. Dengan terbentuknya TP IA ini, kita sangat berharap semua wilayah kita bisa rebut pemilih perempuannya. Makanya, kita juga akan melakukan pemetaan mana saja yang perlu digarap secara maksimal," tambah dosen Fakultas Hukum Unhas ini. (hamsah umar)

Lewat PPP, Empat Bupati Incar Senayan


MAKASSAR, FAJAR--DPW PPP Sulsel punya strategi khusus menghadapi pemilu legislatif 2014. Untuk meningkatkan perolehan suaranya khususnya jumlah kursi di DPR RI, partai berlambang kakbah ini membuka pintu bagi pejabat daerah  untuk membidik senayan.
Bahkan, dalam penyusunan caleg dini DPW PPP Sulsel partai ini setidaknya memasukkan empat bupati sebagai calegnya. Empat bupati ini berada di tiga dapil yang berbeda sehingga peluang PPP meningkatkan kursinya di senayan terbuka lebih lebar. Namun siapa bupati yang dijadikan caleg PPP untuk senayan ini, PPP masih merahasiakannya.
Empat bupati yang akan mengincar senayan melalui caleg PPP Sulsel ini bahkan masih tercatat sebagai ketua partai di daerahnya. Ini memungkinkan empat bupati tersebut memiliki peluang besar lolos ke senayan karena masih dikenal dan memiliki ketokohan di tengah masyarakat. "Saya tidak munculkan dulu identitas resminya karena jangan sampai muncul banyak orang yang kaget," tandas Ketua DPW PPP Sulsel, Amir Uskara, Senin, 2 Juli.
Saat ini, proses pencalegan dini PPP Sulsel baik untuk senayan, DPRD provinsi dan /jheyhkxsumkyjkabupaten sudah mencapai 98 persen. Untuk senayan, setidaknya ada 18 tokoh yang disiapkan /PPP untuk jadi caleg termasuk empat bupati. Amir optimis, para bupati ini punya kans besar melenggang ke senayan mengingat caleg tersebut sudah punya basis massa yang ril selama menjadi bupati di daerahnya.
"Bupati yang kita jadikan caleg untuk senayan itu masih kita samarkan namanya dalam daftar caleg yang kita susun. Tapi pada dasarnya sudah ada kesepakatan dengan mereka untuk menjadi caleg di PPP. Kesediaan membidik senayan melalui PPP tentu ada pertimbangan seperti salah satunya lebih mudah bersaing," tandas Amir Uskara.
Untuk pileg mendatang, PPP Sulsel menargetkan perolehan kursi di senayan minimal 4 kursi dari saat ini hanya 1 kursi. Tekad ini sekaligus untuk menepis survei yang menyebutkan partai Islam anjlok. Paling tidak untuk Sulsel, PPP yang merupakan partai Islam tertua di Indonesia bisa membuktikan diri sebagai partai besar. Apalagi untuk Sulsel, PPP masih menjadi partai yang diperhitungkan di pemilu.
"Dulu PPP di Sulsel itu kuat. Makanya di pemilu 2014 nanti kita ingin kembalikan kekuatan PPP di Sulsel. Kalau 18 caleg yang kita siapkan untuk senayan ini bekerja, target minimal empat kursi bukan hal mustahil. Tinggal bagaimana teman-teman memanfaatkan potensi yang dimilikinya," imbuh Amir Uskara. (hamsah umar)  
                 

Cawapres Ical Dibahas di Rapimnas


MAKASSAR, FAJAR--Siapa yang akan digadang-gadang Golkar untuk menjadi cawapres Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie pada pilpres 2014 mendatang, baru akan dibahas elit Golkar pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Oktober mendatang.
Sejak rapimnasus Golkar 29-30 Juni lalu berlangsung, sejumlah tokoh sebenarnya sudah mulai mencuak untuk dijadikan cawapres Ical. Sebut saja putra presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dan gubernur Jatim Sukarwo. Namun pembahasan lebih mendalam mengenai cawapres Ical ini baru akan dibahas elit Golkar pada rapimnas mendatang.
Wakil Ketua DPD Golkar Sulsel, La Kama Wiyaka menandaskan untuk saat ini Golkar ingin melihat perkembangan politik yang terjadi pascapenetapan Ical capres Golkar 1 Juli lalu, termasuk menyerahkan ke Ical untuk menyeleksi siapa tokoh yang dianggap pantas untuk mendampinginya.
"Untuk cawapres sampai saat ini DPD Golkar Sulsel belum memikirkan siapa yang kita anggap layak disandingkan dengan Ical. Kemungkinannya isu cawapres ini baru akan kita bahas di rapimnas Oktober nanti," tandas La Kama, Senin, 2 Juli.
Meski Golkar baru saja melakukan rapimnasus, La Kama menyebut rapimnas Oktober mendatang tetap akan digelar Golkar. Agenda ini bahkan menjadi agenda tahunan partai untuk membahas berbagai program Golkar menghadapi pemilu 2014, utamanya bagaimana mematangkan pencalonan Ical di pilpres mendatang. Di rapimnas Oktober itu juga bakal dibahas mengenai kriteria cawapres yang akan mendampingi Ical.
Terkait ancaman yang ditebar Ical untuk memecat kader Golkar yang mbalelo termasuk mantan wapres RI JK masih bersifat pengandaian. Golkar sendiri kata dia tidak pernah menyebut JK sebagai target yang akan dipecat kalau menjadi capres di partai lain. "Jangan dulu berandai lah, kan tidak ada juga sampai saat ini kader Golkar yang akan maju. Nanti maju baru kita bisa bicara seperti itu," kata La Kama.
Selama ini, salah satu kader Golkar yang juga mantan Ketua Umum DPP Golkar yang disebut-sebut memiliki kans menjadi capres di pemilu 2014 mendatang adalah Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla. Makanya begitu Golkar menyinggung akan memberi sanksi kadernya yang melawan kebijakan partai, ancaman tersebut tertuju ke sosok JK.
Bagaimana dengan ancaman suara Golkar di Sulsel, La Kama memastikan suara Golkar di Sulsel tidak akan berpengaruh apalagi kalau dikaitkan dengan pilgub Sulsel 2013 mendatang. Apalagi rentang pilgub dengan pilres berjauhan. "Pilgub itu duluan dari pilpres, sehingga saya kira tidak akan ada pengaruh terhadap pencalonan Syahrul di pilgub Sulsel," ujar La Kama menyakinkan. (hamsah umar)                  
   

Garuda-Na Andalkan Struktur Partai


MAKASSAR, FAJAR--Meski terlambat beberapa langkah dalam bekerja, pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) belum banyak berbuat mengejar ketertinggalan. Pasangan ini masih mengandalkan struktur partai dan tim keluarga bersosialisasi di masyarakat.
Kendati pasangan ini sudah membentuk tim sukses diluar partai dan kelarga namun jumlahnya masih terbatas. Roadshow yang dilakukan Garuda-Na ke daerah juga masih lebih banyak dilakukan untuk kegiatan berbau partai seperti pelantikan PAC sekaligus pembentukan tim sukses. Tim sukses dan relawan Garuda-Na yang ada saat ini masih mengatasnamakan tim keluarga dan tim partai.
"Sudah ada juga tim yang kita bentuk diluar partai dan keluarga. Cuma saat ini memang masih lebih banyak struktur partai dan tim keluarga. Tapi tim partai sendiri sudah hadir sampai pelosok desa, sehingga kami tidak pernah merasa tertinggal dalam kegiatan sosialisasi," tandas Juru Bicara Garuda-Na, Nasrullah Mustamin, Senin, 2 Juli.
Pekan lalu, pasangan ini menggarap penuh Toraja dan Luwu Raya selama tiga hari. Sementara Selasa, 3 Juli, cawabup pendamping Rudi, Nawir dijadwalkan menghadiri acara keluarga di Soppeng. Pasangan ini baru bersama lagi menggarap Bulukumba pada 5 Juli mendatang. Di daerah tetangga Sinjai ini, Garuda-Na akan melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat Kindang.
Selain mengandalkan partai dan keluarga, pasangan ini juga berencana akan melibatkan secara penuh ormas Gerindra, termasuk ormas yang dibentuk Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto yakni Gerakan Dukung (Gardu) Prabowo. Kendati ormas ini terpisah dari Gerindra, Garuda-Na tetap ingin mengajak ormas tersebut berjuang memenangkan pasangan ini di pilgub Sulsel.
"Gardu Prabowo secara kelembagaan terpisah dari Gerindra, tapi kalau bicara kepentingan partai dan Prabowo ke depan, kita tentu akan mengajak ormas ini memperjuangkan Garuda-Na. Jangankan Gardu Prabowo, ormas yang memiliki ide dan pikiran yang sama dengan kita akan kita ajak bergabung," tandasnya. (hamsah sah)
 

Bawaslu Tuding Pemprov Kurang Peduli


*Soal Ketersediaan Anggaran Panwaslu

MAKASSAR, FAJAR--Belum adanya kepastian kapan anggaran panwaslu Sulsel dicairkan Pemprov Sulsel membuat Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) turut prihatin. Lembaga pengawas pemilu ini menuding pemprov Sulsel tidak peduli dengan panwaslu.
Ketua Bawaslu Sulsel, Muh Alhamid menandaskan bahwa pemprov jauh hari sudah mengetahui bahwa pada 2012 ini Panwaslu Sulsel sudah harus bekerja, sehingga semestinya Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo sebagai penanggung jawab pemerintahan sudah harus mengantisipasi kebutuhan anggaran panwslu. Tidak seperti sekarang ini dimana dana yang disiapkan untuk panwaslu belum bisa dicairkan.
"Saya yakin betul pemprov tahu betul kalau 2012 ini ada tahapan. Jadi mestinya dia care dengan persoalan dana panwaslu. Saya justru melihat kalau pemprov ini tidak peduli terhadap panwaslu mengenai kebutuhan anggaran," tandas Alhamid, Senin, 2 Juli.
Kalau sekiranya dana panwaslu yang dibutuhkan itu harus melalui APBD Perubahan, Alhamid dengan tegas melihat sikap pemprov tersebut keterlaluan. Pemprov kata dia bisa melakukan revisi anggaran untuk memenuhi kebutuhan anggaran panwaslu. Upaya tersebut terbuka untuk dilakukan kalau pemprov memiliki niat baik untuk mendanai panwaslu. "Kan kalau kondisinya sekarang kelihatan kalau tidak ada itikad baik," ujar Alhamid.
Panwaslu Sulsel berencana menemui gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo untuk membahas persoalan anggaran panwaslu Sulsel ini. Bawaslu akan membawa edaran mendagri soal keharusan pemprov membackup pendanaan panwaslu.
Terkait seleksi calon panwaslu Palopo yang saat ini sudah ada di tangan Bawaslu, Alhamid menyebut Bawaslu sudah menunjuk Endang Wihdatiningtyas untuk melakukan uji kelayakan pekan ini. Rencananya, uji kelayakan ini dilakukan di Makassar. "Kita pertimbangkan kalau itu dianggap cukup memberatkan, bisa saja Bawaslu yang datang ke Palopo atau bisa juga di Parepare," kata Alhamid.
Alhamid berharap, proses pelantikan panwaslu kabupaten/kota di Sulsel ini dilakukan serentak. Diharapkan pelantikan sudah bisa dilakukan Juli ini. Untuk uji kelayakan panwaslu di 21 kabupaten/kota di Sulsel yang digelar Panwaslu Sulsel, tiga anggota panwaslu masih melakukan penjaringan. Namun proses uji kelayakan panwaslu ini sudah akan diumumkan pada 4-5 Juli nanti. (hamsah umar)